Hal itu disampaikan pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan.
Secara tegas bahkan Johnson Panjaitan menduga rekonstruksi tersebut diwarnai permainan, terutama soal motif pelecehan seksual yang disebut dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Kelihatannya ini canggih sekali yang terjadi sekarang, kecanggihannya terutama balik lagi dulu saya singgung sedikit soal motif," ujarnya.
"Karena kan ini gak ada pelaporan, pelaporannya sudah di-SP3, tahu-tahu motif itu tiba-tiba muncul sekarang dan dipraktikkan di salah satu telenovela," kata Johnson Panjaitan menambahkan dikutip dari seputar.tangsel dari dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 8 September 2022.
Jaksa Diminta Berhati-hati
Johnson Panjaitan meminta agar jaksa dan hakim berhati-hati terkait pelimpahan berkas kasus pembunuhan Brigadir J.
"Makanya saya bilang hati-hati tuh jaksa, hati-hati tuh hakim, harus perhatikan itu berkasnya dan hati-hati juga rakyat, saya punya keterbatasan," kata Johnson Panjaitan.
Johnson Panjaitan juga menyangkan, berkas pembunuhan Brigadir J saat ini belum menggambarkan keinginan keluarga dan pihak kuasa hukum.
"Ini sudah rekonstruksi, handphone gak jelas, laptop gak jelas, uang, kartu ATM gak jelas, Satgasus gak jelas," tuturnya.