Lanjutnya, dengan adanya pengaduan Om Kuat ke Ferdy Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.
"Namanya Sambo (Ferdy Sambo) psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuat (Om Kuat) dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.
Apalagi kata Deolipa, selama ini Om Kuat iri kepada Brigadir J karena lebih dipercaya oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengawal mereka.
"Sementara Kuat yang merasa orang lama di sana, ingin berkuasa dan lebih dipercaya dari Yosua," kata Deolipa.
Sementara itu, dikutip dari Ayo Bandung, Kuat Ma'ruf sudah menjadi orang kepercayaan sambo sejak tahun 2008 atau sekitar 14 tahun.
Perencanaan Pembunuhan Brigadir Joshua
Dikutip dari Portal Yogya, Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan Kuwat Maruf bersama Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Bripka Ricky Rizal terlibat dalam percakapan selama satu jam dirumah Saguling.
Pembicaraan mereka bertujuan untuk merancang skenario pembunuhan Brigadir Joshua.
Damanik menerangkan perancangan ini diketahui setelah ada percakapan soal penjelasan apa yang terjadi saat di Magelang.
Kuwat Maruf ditetapkan sebagai tersangka karena membiarkan pembunuhan terjadi.