Dihujat Masyarakat Puan Maharani Merayakan Ulang Tahun Ditengah Demo Terkait Kenaikan BBM

- 15 September 2022, 18:25 WIB
Dihujat Masyarakat Puan Maharani Merayakan Ulang Tahun Ditengah Demo Terkait Kenaikan BBM
Dihujat Masyarakat Puan Maharani Merayakan Ulang Tahun Ditengah Demo Terkait Kenaikan BBM /Pikiran Rakyat/

 

TERAS GORONTALO – Kibijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM membuat masyarakat berbondong-bondong mendemo putusan tersebut.

Sementara ramai demo di depan gedung DPR RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat malah merayakan ulang tahun di tempat suci tersebut.

Diketahui anggota DPR merayakan ulang tahun ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR Puan Maharani.

Atas peristiwa tersebut Yosep Parera yang sering memberikan edukasi dan pengetahuan hukum angkat bicara.

Baca Juga: Akhirnya Kapolri Bongkar Kejanggalan TKP Brigadir J, Cek DNA Cocok Dengan Ferdy Sambo

Melalui Akun TikTok @klinik_hukum, Yosep Parera menjelaskan pendapatnya terkait hal tersebut.

Poin pertama dijelaskan oleh Yosep Parera adalah ketika ia menjadi wakil rakyat maka urusan kepentingannya, pribadi maupun golongan menjadi nomor kedua untuk diselesaikannya.

“Ketika saya menjadi wakil rakyat maka urusan pribadi saya, keluarga saya, dan golongan saya menjadi no 2 dan no 1 adalah rakyat” ujarnya.

Menurutnya itulah inti dari menjadi seorang wakil rakyat.

Baca Juga: One Piece: Rahasia Boa Hancock Terbongkar, Alasan Dijuluki Sebagai Ratu Bajak Laut

Poin kedua disampaikannya bahwa ruang sidang DPR RI itu adalah tempat pergulatan yang sakral dan suci.

Dimana setiap kita yang hadir disana membawa aspirasi-aspirasi dari konstituen kita dari setiap daerah untuk disampaikan kedalam rapat dan menciptakan regulasi untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya kita harus sadar dan tau bahwa ulang tahun itu wajib kita ucapkan syukur kepada tuhan, karena tuhan mempercayakan kita untuk tetap hidup agar kita menjadi terang, menjadi rahmat, menjadi karunia bagi seluruh ciptaan tuhan yang ada.

Maka Menjadi seorang anggota harus paham dimana tempat dan waktu akan merayakan kepentingan pribadinya.

Baca Juga: Bripka RR Menyesal Tak Sempat Selamatkan Brigadir J

Menurut Yosep Parera dalam hal ini para wakil rakyat tersebut tidak memahami tentang empati, tidak memahami harus berbicara dan berbuat apa dan tidak mengetahui dimana tempat yang tepat.

“Para wakil rakyat tidak memahami tentang empati, tidak memahami harus berbicara dan berbuat apa dan tidak tempatnya yang pas” ujar Yosep Parera.

Menariknya dikutip dari Istagram @ketua_dprri yang menggunggah vidio anggota dewan yang bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk di ruang rapat tersebut kepada Ketua DPR RI Puan Maharani dikomentari oleh seorang pengikutnya.

Komentar pengikut di akun Instagram tersebut berharap setelah meniup lilin, Puan Maharani dapat menemui pendemo yang ada di depan gedung DPRRI tersebut.

Namun harapan si pengikut tidak seperti yang diharapakannya “Dan setelah meniup lilin dngn tenangnya ibu puan menemui para pendemo untuk mendengarkan aspirasi mereka....tapi itu ternyata hanya ada di dalam hayalnku saja rupanya..." tulis akun Instagram @nyaililis708.

Baca Juga: 7 Profil Pejabat Pemerintah dan Tokoh Terkenal yang Data Pribadinya Dicuri Hacker Bjorka

Disisi lain Dr. M. Said Didu menjelaskan penyebab kenaikan BBM dengan membengkaknya subsidi karena kenaikan harga yang disebabkan oleh kurs rupiah.

“Membengkaknya sudsidi karena kenaikan harga yang di sebabkan oleh kurs rupiah bukan karena harga croud” Ujar Said Didu Seperti dikutip dari akun TikTok @buyatanjung.

Said Didu mengingatkan kepada pemerintah untuk berhenti membohongi rakyat dengan alasan kenaikan minyak dunia maka harga perlu dinaikkan.

“Kurs rupiah tahun 2008 itu 9.000 sekarang 15.000 hampir 70% jadi berhentilah membohongi rakyat bahwa karena kenaikan harga minyak dunia maka harga perlu dinaikkan, itu bohong” jelas Said Didu.

Said Didu juga mengatakan bahwa 35% sampai 40% peneremiaan negara dipakai untuk membayar utang negara.

“Sekarang penerimaan negara menjadi 2.200 triliun tapi yang dipakai bayar utang dan cicilan utang itu 850 sampai 900 triliun, artinya 35 sampai 40% penerimaan negara dipakai untuk bayar utang” jelasnya lagi.

Ia menegaskan bahwa dengan 35 sampai 40% tersebut yang dipakai membayar utang bukan berarti negara tidak mempunyai uang.

“Jadi bukan karena tidak ada uang, uang dipungut dari rakyat banyak sekali dengan kenaikan pajak, BBM, maca-macam naik semua, nah tapi habis untuk bayar utang.

Said Didu menyimpulkan kebijakan pemerintah dengan menaikkan BBM dengan alasan kenaikan harga minyak dunia adalah salah dan bohong.

“Jadi kesimpulan saya adalah salah, adalah kebohongan apabila pemerintah menyatakan kenaikan harga BBM disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia” Terang pengamat kebijakan publik tersebut Said Didu.

Ia juga menceritakan biang penyebab semua itu terjadi adalah pada saat presiden menjadikan Pertamina menjadi tempat pencitraan 2008 lalu.

“Biangnya adalah pada saat presiden tahun 2008 menggunakan Pertamina sebagai tempat pencitraan yang menyatakan BBM 1 harga” ujar Said Didu.

Said Didu mengajak kita kembali mengingat pada saat itu terjadi pemecatan pada Dirut Pertamina yang yang menolak cara perhitungan pemerintah yang menyatakan BBM 1 harga.

“Saat itu masih ingat dulu ada salah satu Dirut Pertamina hanya 3 bulan dipecat karena dia menolak cara perhitungan ini” Terang Said Didu.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah