Tak Hanya Om Kuat yang Melarikan Diri, Sosok Capres Ini 'Mendadak' Hilang saat Tahu Ferdy Sambo jadi Tersangka

- 18 September 2022, 06:12 WIB
Ternyata bukan hanya Om Kuat, ternyata ada sosok bakal capres yang juga mendadak hilang saat tahu Ferdy Sambo jadi tersangka kasus Brigadir J
Ternyata bukan hanya Om Kuat, ternyata ada sosok bakal capres yang juga mendadak hilang saat tahu Ferdy Sambo jadi tersangka kasus Brigadir J /foto ANTARA/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Om Kuat alias Kuat Ma'ruf merupakan tersangka kasus Brigadir J.

Ternyata Om Kuat alias Kuat Ma'ruf sempat melarikan diri namun berhasil diamankan dan ditangkap pihak Polri.

Ternyata bukan hanya Om Kuat, ternyata ada sosok bakal capres yang juga mendadak hilang saat tahu Ferdy Sambo jadi tersangka kasus Brigadir J

Om Kuat atau KM alias Kuat Ma'ruf merupakan sopir pribadi Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Pernikahan Ferdy Sambo dan Si Cantik, Putri Candrawathi Lampiaskan dengan Om Kuat?

Om Kuat telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Namun ternyata Om Kuat sempat melarikan diri hingga akhirnya berhasil diamankan.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu 24 Agustus yang ditayangkan langsung di kanal Youtube DPR RI.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan Om Kuat atau Kuat Maruf, salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat ternyata sempat berusaha melarikan diri.

Hal ini terjadi ketika Kuat Ma’ruf ditetapkan tersangka pada Selasa 9 Agustus 2022 bersamaan dengan penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka.

“Saudara Ricky dan Kuat ditetapkan tersangka. Saudara Kuat sempat mau melarikan diri, tapi berhasil diamankan dan ditangkap,” ungkal Kapolri dikutp dari Youtube DPR RI.

Sosok Bakal Capres Ini 'Mendadak' Hilang

Ditangkapnya Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J sampai saat ini masih menjadi sorotan.

Tidak hanya karena motif pembunuhan yang masih misterius, sisi gelap mantan Kadiv Propam itu pun juga ikut terbuka.

Mulai dari isu perselingkuhan hingga perjudian tampak 'mewarnai' perjalanan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Baca Juga: Sosok Bakal Capres Ini 'Mendadak Menghilang' Usai Ferdy Sambo jadi Tersangka

Tidak hanya itu, ditangkapnya Ferdy Sambo juga semakin disorot karena tampak mengurangi aktivitas para Buzzer di media sosial.

Hal itu bahkan dirasakan langsung oleh Praktisi dan Pengamat BUMN, Said Didu yang selama ini kerap menjadi sasaran empuk BuzzerRp.

"Ada indikasi menarik nih. Setelah geng Sambo terbongkar, ini buzzer agak berkurang nih," ucapnya, Sabtu, 17 September 2022.

"Karena saya kan pusat serangan buzzer, ini agak berkurang buzzer ini sejak geng Sambo terbongkar," ujar Said Didu menambahkan.

Dia pun menduga bahwa aktivitas para buzzer yang kerap menyerang pihak-pihak oposisi pemerintah ini juga berkaitan dengan Ferdy Sambo.

Menurut Said Didu, bisa jadi para buzzer ini bersumber dari geng Ferdy Sambo yang saat ini telah diamankan Polisi.

"Saya punya analisis, siapa tahu sebenarnya dari sana sumbernya karena saya indikasi tapi kan saya hanya menyatakan bahwa serangan Buzzer ke akun Said Didu berkurang setelah geng sambo terbongkar. Nah itu saja," tuturnya.

Tidak hanya para buzzer yang mengurangi aktivitasnya, Said Didu menuturkan juga ada salah seorang bakal calon presiden (Capres) yang ikut 'ngumpet'.

Dia menuturkan bahwa setelah Ferdy Sambo ditangkap dan gengnya terbongkar, sosok yang tidak disebutkan namanya ini jadi mengurangi aktivitasnya.

"Tapi ada juga salah satu capres kegiatannya agak berkurang," kata Said Didu.

"Bukan capres, yang ingin mencalonkan diri sebagai Presiden, bakal calon atau merasa calon, itu kegiatannya juga berkurang dengan ini," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Ferdy Sambo Hanyalah Pion Putri Candrawathi, 'Semua Dalam Kendali Sang Nyonya'

Oleh karena itu, Said Didu pun memberikan penghormatan untuk Brigadir J yang tewas di tangan keji Ferdy Sambo.

"Jadi kita menghormati dan menghargai pengorbanan nyawa brigadir J, siapa tahu tetesan darah beliau membersihkan negeri ini. Kita tidak bisa menduga," ujarnya, dikutip dari kanal Youtube Refly Harun.

Bripka RR dan Bharada E Bongkar Skenario Ferdy Sambo

Bripka RR melalui pengacaranya, Erman Umar pun membongkar peristiwa menjelang penembakan Brigadir J.

Kini Bripka RR mempertimbangkan untuk menjadi justice collaborator seperti Bharada E.

Bripka RR dinyatakan jujur oleh poligraf.

Artinya, Bripka RR yakin pada setiap apa yang keluar dari mulutnya ketika pemeriksaan berlangsung.

Terkait penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo, Bripka RR mengaku mengetahui bahwa pada saat kejadian Sambo turut menggenggam pistol.

Namun, dia tak tahu apakah Sambo melesatkan tembakan pada Yoshua atau tidak, sebab dirinya berdiri di belakang Richard Eliezer (Bharada E).

Posisi tersebut membuat penglihatannya terhalang tubuh Richard.

Melalui Erman, Bripka RR hanya mengaku melihat Sambo menembakkan peluru ke dinding untuk melancarkan skenario awalnya.

Bahkan, Bripka RR juga mengungkap tindakan Ferdy Sambo tanpa terendus publik.

Pengacara Ricky Rizal, Erman Umar menyebut mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah melakukan langkah-langkah aktif pasca insiden berdarah Duren Tiga itu.

Salah satu langkahnya dengan meminta bawahannya berkumpul di Provost.

Salah satu tujuan berkumpul itu adalah membuat skenario dan langkah taktis untuk memuluskan setingan awal.

Menurut Erman, Sambo mengajak berkumpul untuk memuluskan skenario agar pembunuhan Brigadir J tidak terendus dan faktanya dikaburkan.

"Dikumpulkan di situ (Provost) mungkin Sambo yang berperan di situ. Saya tidak ingat betul karena saya tidak baca lengkap," jelas Erman kepada wartawan, Selasa 13 September 2022.

Sayangnya, Erman tidak menyebutkan satu per satu siapa saja yang berkumpul di Provost. Pastinya mereka merupakan loyalis atau bawahannya dalam rangka membuat skenario awal.

"Pertemuannya malam hari, Sambo mengatur semua. Tepatnya setelah penembakan. Ya jelas ada yang membantu, mungkin obstruction of justice," kata Erman.

Fakta-fakta dalam BAP Bripka Ricky Rizal setidaknya sinkron dengan apa yang disampaikan oleh Bharada E atau Bharada Eliezer sebelumnya.

Dari keterangan Bripka RR, kata Erman, kliennya sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Jadi menurut RR, kejadian di Magelang tidak seperti yang dibayangkan. Dia tidak melihat dan tidak tahu adanya pelecehan ke Ibu," papar Erman.

Sementara itu, dikutip dari PMJNews Bharada E menyebut bahwa Ferdy Sambo ikut menembak, di mana dalam keterangan awal menyebutkan Ferdy Sambo tidak ikut dalam penembakan Brigadir J.

Bharada E melalui pengacaranya, Ronny Talapessy menyampaikan hal yang membuat kliennya dinyatakan jujur dalam uji lie detector.

"Lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga," ujar Ronny Talapessy saat dihubungi, Sabtu 10 September 2022.

Ronny mengungkapkan, salah satu poin yang ditanyakan yakni siapa yang menembak Brigadir J dalam peristiwa yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.

Dilanjutkan Ronny, Bharada E mengakui kalau dirinya yang menembak Brigadir J pertama dan Ferdy Sambo yang menembak terakhir.

“Salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak (Brigadir) J. Klien saya menjawab ‘Saya pertama dan FS yang menembak terakhir’,” jelas Ronny. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: YouTube Refly Harun YouTube DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah