Surat Cinta Nikita Mirzani untuk Najwa Shihab, Disebut Pilih-Pilih dalam Mengkritik: Dapat Salam dari Anies

- 18 September 2022, 10:11 WIB
Surat Cinta Nikita Mirzani untuk Najwa Shihab, Disebut Pilih-Pilih dalam Mengkritik: Dapat Salam dari Anies
Surat Cinta Nikita Mirzani untuk Najwa Shihab, Disebut Pilih-Pilih dalam Mengkritik: Dapat Salam dari Anies /kolase foto Instagram Nikita Mirzani dan Najwa Shihab/

 

TERAS GORONTALO - Nikita Mirzani melayangkan surat cinta untuk Najwa Shihab.

Dalam surat cinta Nikita Mirzani mengajarkan Najwa Shihab agar tidak pilih-pilih dalam mengkritik.

Bahkan Nikita Mirzani sampai menyinggung soal Anies Baswedan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Sewot saat Najwa Shihab Kritik Gaya Hedon Polisi: Beda Kelas, Lebih Nista dari Saya

Sebagaimana diketahui, belakangan ini Najwa Shihab jadi sorotan publik.

Video Najwa Shihab mengkritik pedas polisi beredar di media sosial hingga viral.

Buntut video Najwa Shihab mengkritik polisi itu dikomentari langsung oleh Nikita Mirzani.

Artis Nikita Mirzani menuliskan pesan panjang untuk Najwa Shihab yang baru-baru ini mengkritik Institusi Polri terkait kasus Ferdy Sambo.

Menurut Nikita Mirzani sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), ia pun memiliki hak yang sama dalam mengemukakan pendapatnya.

Tak sungkan-sungkan, Nikita Mirzani langsung menyenggol perihal pendapat Najwa Shihab dalam mengkritik institusi Polri.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Sosok yang Menikahkan Ferdy Sambo dan Si Cantik, Kamaruddin: Terkonfirmasi Kabareskrim

Nikita Mirzani juga mempertanyakan alasan Najwa Shihab ngotot menyudutkan Polri, padahal seharusnya ia yang geram terhadap ketidakadilan Polri.

Dalam surat terbukanya tersebut, Nikita menuliskan empat poin penting tentang perlakuan Polri terhadapnya yang dinilai tidak adil.

Salah satunya penjemputan paksa oleh Polres Serang Banten yang menjadi pengalaman pribadi Nikita sendiri.

Nikita tidak sependapat dengan Najwa Shihab perihal kritiknya terhadap instansi Polri yang secara menyeluruh, tidak khusus terhadap satu orang.

"Knp Mbak nana ga bilang oknum aja. Knp harus global. Menyebutkan institusi nya. Klo berani knp ga sebutin aja langsung nama oknum nya yg katanya hedon, ga semua loh begitu," kata Nikita Mirzani.

"Mbak Nana kenapa sih nyolot banget sama kepolisian? Emang Mbak Nana sudah pernah tersakiti seperti saya?" ucapnya.

Baca Juga: Tak Hanya Om Kuat yang Melarikan Diri, Sosok Capres Ini 'Mendadak' Hilang saat Tahu Ferdy Sambo jadi Tersangka

Menurut Nikita, Najwa Shihab masih pilih-pilih dalam mengkritik sesuatu. Terlalu umum dan jauh ketika mengarah institusi polisi secara keseluruhan.

"Udah lah Mbak Nana jadi jurnalis independen aja, jangan kesannya pilih-pilih yang mau dikomentarin," tuturnya.

Ia memberi saran agar Najwa Shihab lebih fokus membahas masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saran saya gimana kalau mbak nana komentarin pembangunan gubernur DKI jkt yang sudah habis masa jabatan nya, program pembangunan nya udh beres apa blm! Plus di panggil nya dia sama KPK jng jauh2 komentarin polisi, itu yang di dpn mata kasus KPK ga dikomentarin duitnya banyak loh," katanya, dikutip Teras Gorontalo dari Pikiran Rakyat.

Nikita Mirzani pun menyinggung Anies Baswedan kepada Najwa Shihab pada caption unggahannya tersebut.

"Mba Nana dapat salam dari Anies," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @nikitamirzanimawardi_172.

Najwa Shihab Beri Sindirian Pedas ke Polisi: Jangan Mau Ditakut-takuti Polisi, Urus Dulu Ferdy Sambo

Najwa Shihab Beri Sindirian Pedas ke Polisi: Jangan Mau Ditakut-takuti Polisi, Urus Dulu Ferdy Sambo
Najwa Shihab Beri Sindirian Pedas ke Polisi: Jangan Mau Ditakut-takuti Polisi, Urus Dulu Ferdy Sambo

Najwa Shihab namanya jadi sorotan publik setelah video beri sindiran ke polisi viral di media sosial.

Najwa Shihab beri sindiran pedas ke polisi imbas kasus Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuhan.

Potongan video Najwa Shihab kritik pedas terhadap polisi viral bahkan kini ramai dibicarakan publik.

Baca Juga: Pengaruh Jenderal! Anak Ferdy Sambo Dijamin Menteri, Dikawal Polisi Berpangkat, Putri Candrawathi tak Ditahan

Najwa Shihab dikenal sebagai jurnalis yang sering menguliti para pejabat, kini Najwa Shihab ramai diperbincangkan karena kritik pedas polisi.

Dalam tayangan video itu, Najwa Shihab meminta agar jangan mau ditakut-takuti oleh polisi.

Dikutip dari kanal Youtube Strngr prickychola, Najwa Shihab bahkan menyindir polisi untuk mengurus Ferdy Sambo ketimbang menakut-nakuti rakyat.

Dalam potongan video itu, Najwa Shihab yang mengenakan baju hitam itu tengah berbicara di depan para mahasiswa.

“Jangan mau ditakut-takuti polisi, suruh urus dulu tuh Ferdy Sambo,” kata Najwa Shihab lantang.

Ia pun meminta publik agar tidak takut dengan polisi, selama mengetahui kalau yang dilakukan benar.

“Sepanjang kita tahu apa yang kita lakukan benar, kita tidak merugikan orang lain, jangan mau ditakut-takuti dengan pasal,” kata Najwa Shihab lagi.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Putri Candrawathi Minta Anak ke Brigadir J, Kini Jadi Tameng Sang Ibu di Kasus Pembunuhan

Ia pun menyarankan publik untuk mulai belajar pasal-pasal agar tak mudah ditakut-takuti.

“Kita juga bisa belajar pasal-pasal, kita juga tahu apa hak hak kita sebagai warga negara. Kalau tidak tahu cari tahu. Jadi jangan mau gampang ditakut-takuti,” tutur Najwa Shihab.

Sesuai penelusuran Teras Gorontalo, video itu merupakan cuplikan saat Najwa Shihab menjadi pembicara di IPB University.

Najwa Shihab bicara di depan ribuan mahasiswa baru di kampus IPB Univeristy, Dramaga, Kabupaten Bogor, pada acara pengenalan Kampus IPB 59.

Acara itu digelar pada 16 Agustus 2022, dan dihadiri pula oleh Rektor IPB University, Arif Satria.

Cuplikan kedatangan Najwa Shihab itu juga diposting di akun Instagramnya, pada 16 Agustus 2022.

Kasus Ferdy Sambo

Ferdy Sambo merupakan seorang jenderal bintang dua yang kini jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Ferdy Sambo dikenai pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.

Dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, polisi telah menetapkan 5 tersangka.

Mereka adalah Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka RR alias Ricky Rizal, Kuat Maruf alias KM, Irjen Ferdy Sambo alias FS, dan Putri Candrawathi alias PC.

Baca Juga: Kekecewaan Napoleon Bonaparte saat Jerry Raymond Siagian Dapat Bantuan Hukum di Kasus Skenario Ferdy Sambo

Bharada E dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Juncto 55 dan 56 KUHP. Sedangkan, Brigadir RR dan KM dipersangkakan dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Ferdy Sambo dipersangkakan dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 jo Pasal 55, Pasal 56 KUHP. Selanjutnya, Putri Candrawathi disangkakan dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56.

Hingga kini kasus Brigadir J pun masih bergulir.

Putri Candrawathi pun masih ngotot adanya pelecehan seksual, padahal kasus dugaan pelecehan seksual telah dicabut laporannya oleh pihak kepolisian.

Diduga Ada Operasi Penyelamatan Ferdy Sambo, Ketua Komnas HAM: Bos Mafia Tahu Cara Keluar dari Hukuman

Taufan Damanik juga mengakui sudah memperingatkan penyidik perihal Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Taufan Damanik juga mengakui sudah memperingatkan penyidik perihal Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Diduga ada operasi penyelamatan Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, beredar video Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut Ferdy Sambo bos mafia.

Di mana Ferdy Sambo memiliki kekuatan untuk bisa lolos dari jeratan hukum dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Sementara hingga saat ini dugaan pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi kembali mencuat, padahal pihak polisi sudah mencabut laporan terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.

Komnas HAM telah mengumumkan rekomendasi terkait kasus pembunuhan Brigadir J atau Yosua Harahap yang dilakukan Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Dalam rekomendasinya Komnas HAM menyebut adanya dugaan kuat Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang.

Tak hanya Komnas HAM, Komnas Perempuan pun dalam kesimpulannya juga menyebut adanya pelecehan yang dialami Putri Candrawathi.

Kesimpulan yang menyebut adanya pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi oleh beberapa pihak justru membingungkan publik.

Kepolisian sebelumnya telah menghentikan penyelidikan terhadap laporan adanya pelecehan seksual pada Putri Candrawathi.

Bahkan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan kecil kemungkinan adanya pelecehan seksual.

Menanggapi hal tersebut, akademisi yang juga jurnalis senior Agi Betha menilai seperti ada operasi penyelamatan Ferdy Sambo.

Dikutip dari Seputar Tangsel, Agi Betha mengatakan, apabila kembali menelusuri jejak Komnas HAM dan Komnas Perempuan dalam kasus ini, kesimpulan dua lembaga tersebut sesuai dengan skenario yang disampaikan Ferdy Sambo.

Pasalnya kedua lembaga tersebut datang dalam keterangan mengenai skenario Ferdy Sambo di Polda Metro Jaya pada Juli 2022.

Bahkan Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam merupakan salah satu yang dikontak langsung oleh Ferdy Sambo.

"Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam salah satu orang yang dikontak Ferdy Sambo pada 13 Juli. Ketika melaporkan pada Taufan Damanik, ia menyebut Ferdy Sambo hanya nangis-nangis aja," kata Agi Betha melalui unggahan Youtube Of the Record FNN yang tayang pada Sabtu, 3 September 2022.

"Kan tujuan nangis itu supaya ditanya, supaya mendapatkan empati," lanjut Agi Betha.

Agi mengatakan jika Ferdy Sambo menangis, orang akan bertanya, apa yang membuatnya menangis.

Agi menduga tujuan Ferdy Sambo menangis, dijawab dalam rekomendasi tersebut.

"Itu kan yang disebar Ferdy Sambo bahwa dia tersakiti," ujarnya.

Komnas Perempuan juga mengikuti pertemuan di Polda Metro Jaya yang juga mengundang LPSK pada 29 Juli 2022.

Pertemuan tersebut digelar oleh Jerry Siagian yang juga merupakan orang yang sangat dekat dengan Ferdy Sambo.

Jerry Siagian tak hanya memanggil Komnas Perempuan, tapi dari Staf KSP, LSM, LPSK juga KPAI.

"Bahkan pertemuan itu untuk menekan LPSK agar memberikan perlindungan pada Putri Candrawathi sebagai korban," ungkapnya.

Pertemuan ini pula yang diungkap LPSK mendapatkan amplop setebal 1 centimeter.

Dalam pertemuan tersebut diputarkan video kejadian yang sudah diedit, dengan backsound musik supaya dramatis.

"Jadi kalau diminta membuktikan detail tentu tidak bisa, tapi rumor sekeliling kita kuat menyebut bahwa ada operasi besar penyelamatan Ferdy Sambo," ujaranya lagi.

Agi Betha juga mengingatkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD beberapa waktu lalu.

"Mahfud menyebut polisi dari daerah datang ke Jakarta untuk melakukan bagian penyelamatan Ferdy Sambo," ungkapnya.

"Seperti ada penyelamatan Ferdi Sambo agar tidak kena hukuman mati atau 20 tahun," pungkasnya.

Ketua Komnas HAM Blak-blakan Sebut Ferdy Sambo Mafia

Ketua Komnas HAM mengungkap kekuatan dan kekuasan Ferdy Sambo sang jenderal bintang dua yang jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Ketua Komnas HAM bocorkan kekuatan Ferdy Sambo hingga sebut Ferdy Sambo bukanlah orang sembarangan.

Selain berduit, Ferdy Sambo juga disebut sudah ahli dalam kasus seperti ini.

Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengingatkan penyidik pada kekuatan Ferdy Sambo.

Taufan Damanik mengatakan bahwa kekuatan Ferdy Sambo masih ada.

Taufan Damanik menyebut Ferdy Sambo memiliki banyak uang, yang mampu membayar pengacara hebat berapa pun jumlahnya.

Bahkan ia mengatakan kecuali Bharada E, tersangka lainnya masih orang-orang sekeliling Ferdy Sambo.

"Jangan lupa kecuali si Bharada E, yang lain masih di lingkaran Ferdy Sambo. Bayangkan kalau mereka (para saksi) semua disuruh cabut BAP, pusing gak jaksa sama hakimnya. Kami wkatu itu terpaksa pak hakim makanya kami buat pengakuan, sekarang kami tarik," ucap Ketua Komnas HAM Taufan Damanik, dikutip Teras Gorontalo dari Instagram @kabarnegri yang tayang pada 3 September 2022.

Taufan Damanik mengungkapkan, Ferdy Sambo memiliki uang banyak dan mampu membayar pengacara terbaik untuk membelanya dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

"Dia punya duit banyak, pengacara top di Indonesia berapa orang, dia bisa bayar untuk membela dia," ujar Damanik.

Bahkan menurutnya, dengan banyaknya pengacara terbaik yang membela Ferdy Sambo, jaksa bisa kewalahan menghadapi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

"Jaksanya bisa keteteran menghadapinya," ujar Taufan Damanik.

Taufan Damanik mengaku telah mengingatkan hal tersebut pada penyidik kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo.

"Itu udah saya sampaikan kepada penyidik-penyidik, hati-hati jangan berpuas diri, seolah-olah sudah siap akan membawa ke pengadilan, memenangkan dakwaan. Belum tentu," ujarnya.

Ia kembali mengingatkan pada kasus yang mirip, yaitu kasus Marsinah beberapa tahun lalu. Dalam kasus Marsinah, ada tujuh saksi yang sekaligus juga terdakwa.

"Namanya saksi mahkota ya. Di pengadilan mereka saling membatalkan kesaksiannya," kenang Taufan Damanik.

Akhirnya tujuh terdakwa yang telah membatalkan kesaksiannya dibebaskan oleh hakim.

Karena hakim tak bisa membuktikan dengan alat bukti di pengadilan.

Sedangkan di kasus Ferdy Sambo, publik sudah mengira Ferdy Sambo akan dihukum.

"Hati-hati Sambo bukan orang sembarangan, puluhan tahun dia jadi reserse bukan gak tahu dia cara.... sebagai bos mafia dia tahu caranya kelar dari hukuman...," kekeh Taufan Damanik.

Taufan Damanik pun turut menceritakan saat melakukan wawancara dengan Ferdy Sambo.

"Waktu saya tanyain ada saat dia menangis, ada saat dia senyum.. seperti bahasa isyarat itu lu gak tahu ya siapa gua...," ujar Taufan.

Ia pun menceritakan saat rekonstruksi, Ferdy Sambo seperti tak ada masalah, berjalan dengan santai dan gagah menyapa dirinya.

"Rekonstruksi dia nyantai aja, jalan dengan gagah, hai pak apa kabar kayak gak ada masalah," ujar Damanik. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah