Alvin Lim Ungkap Keterlibatan Fadil Imran Dalam Kasus KM 50, Seolah Pahlawan Dia...

- 19 September 2022, 16:16 WIB
Alvin Lim Ungkap Keterlibatan Fadil Imran Dalam Kasus KM 50, Seolah Pahlawan Dia...
Alvin Lim Ungkap Keterlibatan Fadil Imran Dalam Kasus KM 50, Seolah Pahlawan Dia... /Instagram.com/@poldametro//

TERAS GORONTALO - Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya kini menjadi sorotan publik karena
diduga terlibat dalam skenario Ferdy Sambo.

Tak sampai di situ, Fadil Imran diduga memiliki peran penting dalam kasus penembakan
6 laskar FPI di KM 50 jalan tol Jakarta-Cikampek pada desember 2020 lalu.

Diduga Fadil Imran juga terlibat dalam kasus yang menewaskan 6 laskar FPI di KM 50 jalan tol Jakarta-Cikampek Desember 2020 kemarin.

Fadil Imran diduga sengaja mengundang Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang saat itu menjabat sebagai Pa gdam Jaya agar datang di konferensi pers kasus KM 50.

Hal tesebut dilakukan Fadil Imran untuk mendapat dukungan dari TNI dan masyarakat luas.

Baca Juga: Kemenangan Sudah Ditangan Putri Candrawathi ?

Bersama Dudung Abdurachman dan mantan Karo Paminal Propam Polri Hendra Kurniawan,

Saat itu Fadil Imran senjata yang dipakai keenam laskar FPI untuk menyerang
aparat kepolisian.

Dia menuturkan, keenam laskar FPI tersebut sangat berbahaya dan merupakan laskar
khusus yang memiliki senjata tajam.

Tapi, belum lama ini kronologi yang diungkapkan oleh mantan Kapolda Jawa Timur tersebut
dibantah melalui film dokumenter yang ditayangkan salah satu majalah nasional.

Terlihat dalam film dokumenter tersebut, sopir derek di KM 50, Dedi Mardedi memberi kesaksian
bahwa ke enam laskar FPI masih hidup meskipun dua diantaranya mengalami luka tembak.

Baca Juga: Upaya Hukum Terakhir Putusan Banding Ferdy Sambo Ditolak

Sementara itu, Ketua Pengurus LQ Indonesia Law Firm Alvin Lim melihat kasus KM 50 memiliki kesamaan dengan kasus pembunuhan Brigadir J dan kebakaran Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Saya melihat kesamaan antara kasus Brigadir J dengan KM 50 dengan kebakaran di Kejagung, yaitu orang dan timnya Ferdy Sambo," tutur Alvin Lim.

"Jadi tim penggebuk di KM 50 itu timnya Jerry Siagian. Antara Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) sama Kamneg (Keamanan Negara)," sambung Alvin Lim.

Alvin Lim menuturkan jika saja Satgasus Merah Putih tak dibubarkan, maka tim itu akan
dipimpin oleh Jerry Siagian.

Alasannya Jerry Siagian memiliki karakter yang mirip dengan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Isi BAP Susi Bocor: Diduga Putri Candrawathi ‘Bermain Belakang'

"Beliau itu memiliki karakter yang sama dengan Ferdy. Tegas, kejam," ucapnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 19 September 2022.

Alvin Lim menjelaskan dia mendapatkan informasi bahwa KM 50 adalah operasi Jatanras, Kamneg, dan Resmob Polda Metro Jaya.

"Teman-teman saya polisi juga, jadi mereka cerita sama saya. Jadi saya dapat informasi itu tahu sendiri," ungkapnya.

Alvin Lim mengatakan bahwa tim sebelumnya yang berada dalam pimpinan Irjen Nana Sudjana seolah-olah tumpul terhadap mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

"Nah (tim operasi KM 50) seolah-olah timbul sebagai pahlawan, bisa menyelesaikan. Makanya kan mereka pada dinaikkan pangkat. Nana Sudjana dipindah, Fadil Imran masuk," tuturnya.

Menurut Alvin Lim Fadil Imran ini cerdas karena dia tidak pernah mau mengotori
tangannya sendiri.

"Tapi Fadil Imran ini pintar, Fadil ini gak pernah ngotorin dirinya sendiri, dia suruh orang selalu.
Gitu loh," tambah Alvin Lim.

Bahkan dalam kasus pembunuhan Brigadir J,
Fadil Imran disebut sudah diberi tahu terlebih dahulu oleh Ferdy Sambo.

Terlihat dalam kasus Brigadir J Fadil Imran telah diberitahu terlebih dahulu oleh
eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo

Saat itu Fadil Imran mengutus Kombes Budho Herdi Susianto yang saat itu menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan diinstrusikan atas sepengetahuan Fadil Imran untuk ke TKP.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah