Akhirnya Polri Ungkap Penyedia Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan Milik Mafia Judi Online Konsorsium 30

- 20 September 2022, 11:11 WIB
Akhirnya Polri Ungkap Penyedia Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan Milik Mafia Judi Online Konsorsium 303
Akhirnya Polri Ungkap Penyedia Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan Milik Mafia Judi Online Konsorsium 303 /foto Instagram @sealisyah/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Akhirnya polri ungkap penyedia jet pribadi yang sempat dinaiki Hendra Kurniawan yang disebut IPW milik mafia judi online Konsorsium 303.

Sebagaimana diketahui, dalam BAP Hendra Kurniawan, ia terbang menggunakan jet pribadi ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J.

Kala itu, Hendra Kurniawan masih menjabat sebagai Karo Paminal Propam Mabes Polri.

Ia datang ke Jambi bersama dengan Kombes Nurpatria, Briptu Mika, Briptu Putu.

Indonesia Police Watch (IPW) menyebut private jet atau jet pribadi yang ditumpangi Brigjen Hendra Kurniawan menuju Jambi perlu ditelusuri lebih lanjut.

Baca Juga: Perbedaan Harta Kekayaan Teddy Minahasa dengan Hendra Kurniawan, Sama-sama Mantan Karopaminal Polri

Pesawat jet pribadi tersebut menurut Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso disediakan oleh dua orang sipil yang berkaitan dengan mafia judi konsorsium 303 yang sebelumnya ramai dikaitkan dengan sosok Ferdy Sambo sebagai pimpinannya.

Bahkan, IPW menyebut sudah mengantongi alamat pemilik jet pribadi tersebut dari informasi yang sampai kepada pihaknya.

Dalam catatannya, Sugeng menyebut nama pemilik jet pribadi tersebut adalah ketua konsorsium judi online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, bahkan lokasi tepatnya hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.

"Oleh karenanya, IPW mencium bau amis (kecurigaan) keterlibatan dua orang sipil dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303," kata Sugeng, dikutip dari Pikiran Rakyat.

Jet pribadi tersebut dikatakan Sugeng digunakan untuk membawa Brigjen Hendra Kurniawan dan beberapa aparat lain saat mengunjungi keluarga Brigadir J di Jambi, pada 11 Juli 2022 lalu.

Baca Juga: Akhirnya Hendra Kurniawan Jujur Soal Skenario Ferdy Sambo, Sebut Nama Kapolri, Tindakan Senyap Hilangkan Bukti

Merespons dugaan tersebut, Kadiv Humas Polri Irjel Dedi Prasetyo tak banyak bicara.

Dia memilih tidak menyebutkan dua sosok orang sipil yang disebut IPW menyediakan jet pribadi untuk Hendra Kurniawan.

Jenderal bintang dua itu menjelaskan bahwa kasus tersebut ke dalam ranah Pembinaan dan Pengawasan Profesi (Wabprof) Divpropam Polri.

“Itu bagian daripada, dari timsus ya, khususnya dari Wabprof ya,” ujar Dedi singkat kepada wartawan di Gedung TNCC, Senin, 19 September 2022, dikutip dari PMJNews.

Sebagai informasi, Brigjen Hendra Kurniawan merupakan anak buah Ferdy Sambo yang bertugas sebagai Karopaminal Divisi Propam Polri.

Pada saat awal kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, dia diperintah Ferdy Sambo untuk mendatangi keluarga Yosua sebagai perwakilan Polri untuk menjelaskan terkait tewasnya anak buah Ferdy Sambo itu.

Baca Juga: Hendra Kurniawan bak Sultan, Gunakan Private Jet saat Temui Keluarga Brigadir J di Jambi, Disuruh Ferdy Sambo?

Dari keterangan pengacara Brigadir J, Johnson Panjaitan menyebut Hendra Kurniawan adalah orang yang melarang keluarga untuk membuka peti jenazah mendiang Brigadir J.

Namun, pada saat itu, Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menolak larangan tersebut dan mengatakan tidak akan menandatangani surat penyerahan jenazah jika tanpa melihat terlebih dahulu sosok yang ada di balik peti jenazah tersebut.

Adapun kini Hendra Kurniawan telah ditetapkan tersangka obstruction of justice atau penghalangan proses penyidikan oleh Timsus Polri bersama enam perwira polisi lainnya dan segera menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).

Bak Sultan, Hendra Kurniawan Gunakan Private Jet saat Temui Keluarga Brigadir J di Jambi, Disuruh Ferdy Sambo?

Akhirnya Hendra Kurniawan Jujur Soal Skenario Ferdy Sambo, Sebut Nama Kapolri, Tindakan Senyap Hilangkan Bukti
Akhirnya Hendra Kurniawan Jujur Soal Skenario Ferdy Sambo, Sebut Nama Kapolri, Tindakan Senyap Hilangkan Bukti

Hendra Kurniawan mantan Karo Paminal Divpropam Polri bawahan Ferdy Sambo kini jadi tersangka obstruction of justice di kasus Brigadir J.

Brigjen Hendra Kurniawan dijadwalkan menjalani sidang kode etik pada 6 September 2022.

Hendra Kurniawan ikut terlibat dalam kasus Brigadir J bersama 6 orang lainnya yang juga telah jadi tersangka obstruction of justice di kasus Brigadir J.

Baca Juga: Sosok Brigadir J Sang Perisai Nyawa Ferdy Sambo, Disiksa, Ditembak, Dituduh Lecehkan Putri Candrawathi

Kini baru terungkap ternyata Hendra Kurniawan memakai Private Jet saat menemui keluarga Brigadir J di Jambi.

Saat di Jambi, Hendra Kurniawan diduga mengintimidasi keluarga Brigadir J, bahkan ingin menjelaskan 'niat' agar Yosua tidak dimakamkan secara Kedinasan, diduga kuat atas perintah Ferdy Sambo.

Hal itu disampaikan Mantan Koordinator Badan Pekerja KontraS Haris Azhar dalam program Catatan Demokrasi tvOne pada Selasa malam, 6 September 2022.

Dalam program acara dialog bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dan pengacara keluarga Brigadir Yosua Jonson Panjaitan dan Kak Seto, Haris Azhar aktivis HAM itu menyinggung perilaku Hendra Kurniawan menggunakan jet pribadi.

Menurutnya, perilaku Hendra Kurniawan menggunakan jet pribadi seharusnya menjadi perhatian serius Komnas HAM.

Baca Juga: Kisah Bripka RR yang Diberi Uang Terima Kasih dari Putri Candrawathi Namun Diambil Kembali Ferdy Sambo

Haris juga sempat menyinggung soal Karopaminal saat itu Brigjen Hendra Kurniawan yang disebut bisa terbang dengan jet pribadi saat proses pengantaran jenazah.

"Tapi menurut saya apa penggunaan kekuasaan berlebihan nyuruh orang sampai ada yang dikirim anak buahnya pakai jet pribadi segala macam, itu dibongkar. Nah laporan Komnas HAM itu harusnya juga meminta ke PPATK itu duit jet pribadi siapa ini si Brigjen Hendra itu dari mana duitnya? Jadi kerjaan Komnas HAM enggak berhenti di tvOne ini," imbuhnya.

Adapaun dalam BAP Hendra Kurniawan, ia terbang menggunakan jet pribadi ke Jambi untuk menemui keluarga Brigadir J.

Kala itu, Hendra Kurniawan masih menjabat sebagai Karo Paminal Propam Mabes Polri.

Ia datang ke Jambi bersama dengan Kombes Nurpatria, Briptu Mika, Briptu Putu.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar Drama Ferdy Sambo di Duren Tiga, Tak Ingin Dipecat Bharada E Ubah Keterangan

"Kalau misalnya itu dianggap sebagai kemarahan misalnya pak Ferdy Sambo itu waktu awal datang ke Mabes Polri dia bilang itu untuk menjaga kehormatan keluarga kan juga banyak konfliknya di situ. Dalam artian apa begini cara membalasnya? Apalagi dia punya kewenangan," kata Haris Azhar.

Ia pun meminta Komnas HAM harus menyoroti dan mendalami penyalahgunaan wewenang yang amat besar dalam kasus itu.

"Komnas HAM itu harusnya melihat abuse of powernya. Penyalahgunaan wewenang yang berlebih dan mengakibatkan hilangnya hak seseorang atau lebih. Mestinya yang dipotret itu. Saya sebetulnya waktu 6 halaman saya baca itu, waktu saya mau proses bukanya itu saya excited sangat tertarik membaca argumentasi Komnas HAM mengenai bagaimana power itu," lanjutnya.

Peran Hendra Kurniawan dalam kasus pembunuhan Brigadir J

Brigjen Hendra Kurniawan merupakan bawahan langsung dari Irjen Ferdy Sambo.

Dia adalah satu dari dua perwira tinggi Polri yang langsung dihubungi Sambo usai pembunuhan Brigadir J terjadi.

Sebelumnya, Hendra Kurniawan dicopot dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri, keluarga Brigadir J sudah sempat meminta kepada Kapolri untuk mencopot Hendra Kurniawan dari jabatannya.

Kuasa hukum keluarga Brigpol Yosua Hutabarat atau Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak meminta agar Brigjen Hendra Kurniawan dicopot dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri.

Pihak keluarga menyebut bawah Hendra Kurniawan mengintimidasi keluarga Brigadir J.

Hal itu diungkapkan keluarga Brigadir J melalui kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak diketahui mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar jabatan Brigjen Hendra Kurniaan dicopot dari jabatannya karena sikapnya dianggap tidak sopan kepada keluarga korban.

Baca Juga: Misteri Hasil Tes Kebohongan Putri Candrawathi, Tak Diungkap Bareskrim, Istri Ferdy Sambo Ketahuan Berbohong?

Kamaruddin menjelaskan, Brigjen Hendra dituding melakukan intimidasi terhadap keluarga Brigadir J.

Pihak keluarga dilarang untuk membuka peti jenazah, memfoto serta merekam video.

"Terkesan intimidasi keluarga almarhum dan memojokan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto, tidak boleh merekam, tidak boleh pegang HP, masuk ke rumah tanpa izin langsung menutup pintu dan itu tidak mencerminkan perilaku Polri sebagai pelindung, pengayom masyarakat," ungkapnya pada Selasa 19 Juli 2022, dikutip dari Klaten.

Kamaruddin juga mengungkapkan, bahwa tindakan Brigjen Hendra Kurniawan tak sepatutnya dilakukan, mengingat kondisi keluarga sedang berduka.

"Apalagi beliau Karo Paminal harusnya membina mental Polri, tetapi ini justru mengintimidasi orang yang sedang berduka," pungkasnya.

Selain itu, tak hanya Brigjen Hendra Kurniawan sebagai Karo Paminal, Kamaruddin juga meminta Kapolres Jakarta Selatan untuk mencopot Kombes Budhi Herdi Susianto.

“Karena Kapolres Jaksel itu bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana. Dan sampai sekarang belum ada tersangkanya, olah TKP tidak melibatkan Inafis, dan tidak memasang police line. Dan terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu,” kata Kamaruddin.

Kini keinginan tersebut akhirnya terkabul. Hendra Kurniawan resmi dicopot dari jabatannya Karo Paminal Divisi Propam Polri.

Tuduhan intimidasi tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J sendiri yakni Kamaruddin Simanjuntak. 

Hendra Kurniawan dimutasi sebagai Pati Yanma Polri. Hingga Hendra Kurniawan telah ditetapkan sebagai tersangka Obstruction of Justice atau menghalang-halangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J.

Tak sendiri, Hendra Kurniawan berperan bersama Benny Ali yang juga mendapatkan perintah untuk mengamankan saksi-saksi, yaitu: Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Tak hanya itu, Hendra Kurniawan juga mendapatkan tugas untuk mengamankan CCTV di kediaman Ferdy Sambo. Pencopotan CCTV itu dilakukan oleh anak buah Hendra, Kombes Agus Nurpatria bersama AKP Irfan Widyanto yang merupakan Kepala Sub Unit I Subdirektorat I Dittipidum Bareskrim Polri.

Profil dan Biodata Hendra Kurniawan

Inilah Sosok Hendra Kurniawan Jenderal Bintang Satu yang Dibela Ferdy Sambo, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Inilah Sosok Hendra Kurniawan Jenderal Bintang Satu yang Dibela Ferdy Sambo, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Profil dan biodata lengkap Hendra Kurniawan, jenderal bintang satu yang dibela Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Hendra Kurniawan memiliki harta capai miliaran bahkan sering disebut jenderal yang hidup hedon.

Sebagaimana diketahui, Hendra Kurniawan telah ditetapkan sebagai tersangka Obstruction of Justice atau menghalang-halangi penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J, namun dapat pembelaan dari Ferdy Sambo.

Bahkan, sosok Hendra Kurniawan pun sempat jadi topik pembahasan dalam rapat Kapolri bersama Komisi III DPR RI pada 24 Agustus 2022.

Hendra Kurniawan dapat pembelaan dari Ferdy Sambo jelang sidang kode etik.

Bahkan Ferdy Sambo menyebut, Tak ada keterlibatan Hendra Kurniawan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Bahkan Ferdy Sambo menyebut Hendra Kurniawan adalah aset berharga Polri.

Hal itu disampaikan Ferdy Sambo melalui sebuah surat yang diunggah oleh Seali Syah istri Hendra Kurniawan di akun Instagram pribadinya.

Seali Syah, istri Brigjen Pol Hendra Kurniawan melalui Instagramnya @saelisyah mengunggah surat pernyataan permintaan maaf Irjen Pol Ferdy Sambo.

Surat bertanda tangan dan bermeterai itu tertulis tanggal 30 Agustus 2022.

Pada bagian akhir surat itu, Sambo menuliskan "Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat menjadi acuan dan keterangan tambahan untuk rekan-rekan penyidik, sehingga jangan sampai penyidik memproses hukum orang yang tidak bersalah, mengingat BJP Hendra Kurniawan dan KBP Agus Nurpatria adalah aset sumber daya manusia Polri yang sudah lama bertugas di Biro Paminal Divisi Propam Polri."

Lantas siapa sosok Hendra Kurniawan?

Sosok Hendra Kurniawan memiliki harta kekayaan yang lumayan fantastis nilainya.

Bahkan karena hidup mewahnya, gaji Hendra Kurniawan pun jadi sorotan publik.

Bahkan gaya hedon Hendra Kurniawan pun menjadi sorotan anggota Komisi III DPR RI saat rapat bersama Komnas HAM dan Kompolnas pada Selasa 23 Agustus 2022.

Sebegaiamana diketahui, kini Hendra Kurniawan menjadi sorotan publik usai diduga punya ketrlibatan dengan kasus pembunuhan Brigair J.

Hendra Kurniawan seorang jenderal bintang dua yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Hendra Kuriniawan merupakan lulusan Akpol 1995 dan berpengalaman dalam propam.

Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Karo Paminal Divpropam Polri.

Hendra merupakan Jenderal Polisi pertama dari keturunan Tionghoa.

Ia menjabat Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan (Karo Paminal Divpropam) sejak 16 November 2020.

Namun, Hendra Kurniawan dinonaktifkan jabatannya per Rabu 20 Juli 2022 hingga akhirnya dicopot pada Kamis 4 Agustus (kemarin).

Sebelum menjadi Karo Paminal Divpropam, Hendra Kurniawan juga pernah mengemban jabatan lain.

Di antaranya, Kaden A Ro Paminal Div Propam Polri, Analis Kebijakan Madya Bidang Paminal Div Propam Polri, dan Kabagbinpam Ro Paminal Divpropam Polri.

Sejumlah tanda jasa juga pernah diterima Hendra Kurniawan, di antaranya Bintang Bhayangkara Nararya, Satyalancana Pengabdian 24 tahun, hingga Satyalancana Dharma Nusa.

Hendra Kurniawan pernah ditunjuk Ferdy Sambo sebagai pimpinan Tim Khusus Pencari Fakta dalam kasus bentrok FPI dan Polri di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Anggota tim yang dipimpin oleh Hendra Kurniawan berjumlah 30 orang.

Sementara dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Hendra Kurniawan disebut sebagai sosok yang diduga melarang pihak keluarga Brigadir J membuka peti jenazah.

Hal ini dikatakan tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Johnson Panjaitan yang juga meminta agar Hendra Kurniawan dicopot.

Hendra dinonaktifkan oleh Kapolri terkait dengan kasus tewasnya Brigadir J. Hal ini dilakukan oleh Kapolri demi menjaga transparansi dalam kasus tersebut.

Pencopotan dan mutasi Hendra Kurniawan dilakukan pihak Polri.

Pencopotan itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada 4 Agustus 2022.

Sementara itu, Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto menyebut enam polisi diduga merintangi penyidikan kasus Brigadir J sesuai diperiksa oleh timsus Polri.

"Penyidik melakukan pemeriksaan mendalam maka terdapat 6 orang yang patut diduga melalukan tindak pidana yaitu obstruction of justice atau menghalangi penyidikan," kata Agung di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 19 Agustus 2022, dikutip dari PMJNews.

Menurut Agung, keenam anggota tersebut telah dilakukan penahanan di tempat khusus (Patsus).

Nantinya, mereka bakal segera diusut secara pidana oleh penyidik Polri.

Keenam orang itu termasuk Brigjen Pol HK atau Hendra Kurniawan.

Agung juga mengatakan saat ini Timsus sudah memeriksa 83 personel yang dianggap melanggar kode etik dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Hendra Kurniawan juga merupakan bawahan Ferdy Sambo saat menjabat di divisi Propam.

Hendra Kurniawan ramai jadi perbincangan karena masuk dalam daftar 3 nama jenderal yang dicopot dan dimutasi ke Yanma.

Pencopotan Hendra Kurniawan dari jabatan Karo Paminal Divpropam Polri karena diduga ikut terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Harta kekayaan Hendra Kurniawan yang dikutip dari elhkpn.kpk.go.id

Total harta kekayaan Hendra Kurniawan adalah sejumlah Rp. 4.693.298.481 dengan rincian sebagai berikut:

A. Tanah dan Bangunan sejumlah Rp. 3.810.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

1. Tanah dan Bangunan Seluas 162 m2/250 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 800.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/750 m2 di KAB / KOTA KUTAI KARTANEGARA, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/450 m2 di KAB / KOTA KUTAI TIMUR, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/384 m2 di KAB / KOTA PASER, HADIAH Rp. 200.000.000

5. Tanah Seluas 12000 m2 di KAB / KOTA PASER, HASIL SENDIRI Rp. 50.000.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/500 m2 di KAB / KOTA KANDANGAN, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000

7. Tanah dan Bangunan Seluas 46000 m2/200 m2 di KAB / KOTA KUTAI TIMUR, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

8. Tanah dan Bangunan Seluas 162 m2/250 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 900.000.000

9. Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/750 m2 di KAB / KOTA KUTAI KARTANEGARA, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

10. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/450 m2 di KAB / KOTA KUTAI TIMUR, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

11. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/384 m2 di KAB / KOTA PASER, HADIAH Rp. 200.000.000

12. Tanah Seluas 12000 m2 di KAB / KOTA PASER, HASIL SENDIRI 2021 Rp. 75.000.000

13. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/500 m2 di KAB / KOTA KANDANGAN, HASIL SENDIRI Rp. 135.000.000

14. Tanah dan Bangunan Seluas 46000 m2/200 m2 di KAB / KOTA KUTAI TIMUR, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000.

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 590.000.000

1. MOBIL, TOYOTA JEEP Tahun 2015, HIBAH TANPA AKTA Rp. 350.000.000

2. MOBIL, LAND ROVER JEEP Tahun 1969, HASIL SENDIRI Rp. 40.000.000

3. MOBIL, TOYOTA MB PENUMPANG/ MINIBUS Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 20.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 273.298.481

Total harta kekayaan Hendra Kurniawan adalah sejumlah Rp. 4.693.298.481 dengan tidak adanya catatan hutang dan piutang.

Gaji Brigjen Hendra Kurniawan

Gaji polisi diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Perubahan Keduabelas atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Diketahui, pangkat Brigjen Hendra Kurniawan ini termasuk kedalam Perwira Tinggi atau golongan 4, yang mana besaran gaji sebagai Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) yaitu senilai Rp3.290.500 - Rp5.576.500 per bulan.

Di luar gaji pokok, Brigjen Hendra Kurniawan juga menerima berbagai macam tunjangan yang besarnya bervariasi tergantung pangkat, jabatan, dan daerah penempatan (tunjangan polisi).

Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 103 Tahun 2018, para anggota kepolisian yang memiliki pangkat tersebut akan mendapatkan tunjangan. Yaitu Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kepolisian Republik Indonesia.

Brigadir Hendra Kurniawan sendiei menduduki kelas jabatan 15 dengan besaran tunjangan sebesar Rp 14.721.000.

Jadi, berdasarkan ketentuan tersebut Brigjen Hendra Kurniawan berhak menerima penghasilan paling kecil senilai Rp 18.011.500 dan paling besar Rp 20.297.500 per bulan.

Di kelas jabatan yang sama di Propam Polri, level kelas jabatan 15 atau sama dengan Brigjen Hendra Kurniawan adalah Karoprovos Divpropam dan Karowabprof Divpropam Polri.

Disebut Sering Gonta Ganti Mobil Mewah

Gaya hidup mewah Brigjen Hendra Kurniawan mulanya disinggung anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, dalam rapat kerja Komisi III bersama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) hingga Komnas HAM.

Mulanya, Arteria menyoroti kinerja Kompolnas dalam mengawasi para personel Polri.

"Saya akhirnya bicara ke person-lah. Bagaimana seorang Karo Paminal dengan gaya hidup seperti itu," kata Arteria, dikutip dari YouTube DPR RI, Selasa 23 Agustus 2022.

"Ini kan kasatmata, Pak. Kita enggak bisa ngomongin person akhirnya saya ngomong person lah. Set, masuk, mobilnya apa, taruh (mobil) lagi, taruh (mobil) lagi. Ini sudah di luar daripada (kemampuan) seorang karo, Pak, di Mabes Polri," tuturnya.

Sementara soal hidup hedon personel polri pun sempat disinggung kembali dalam rapat bersama Kapolri dan Komisi III DPR RI pada Rabu 24 Agustus 2022.

Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir mengingatkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo terkait gaya hidup personel Polri di daerah yang dinilai berlebihan.

Adies mengungkapkan bahwa perilaku seperti itu bisa terlihat dari personel Polri tingkatan direktur pada kepolisian daerah (Polda) hingga tingkatan resor (Polres).

"Perilaku dan gaya hidup anggota Polri di tingkat bawah membuat indeks kepercayaan Polri menurun di bawah 50 persen," kata Adies dikutip dari ANTARA.

"Mereka sudah seperti raja kecil di daerah," ujar Adies melanjutkan.

Menurut Adies, sering terlihat para personel polisi itu mulai memperlihatkan gaya hidup menggunakan rokok cerutu, minum wine, hingga menggunakan mobil mewah.

Selain itu, Adies juga menilai ada beberapa perilaku istri polisi yang menggunakan tas mewah merk Hermes yang dipamerkan melalui media sosial.

Biodata Hendra Kurniawan

Nama lengkap: Hendra Kurniawan

Tempat Tanggal lahir: 16 Maret 1974 (umur 48)

Istri: Selai Syah

Lulusan Akpol: 1995

Pangkat: Brigadir Jenderal Polisi (Jenderal bintang satu)

Riwayat Jabatan

Kaden A Ro Paminal Div Propam Polri

Analis Kebijakan madya Bidang Paminal Div Propam Polri

Kabagbinpam Ro Paminal Divpropam Polri

Karo Paminal Div Propam Polri (2020)

Pati Yanma Polri (2022)

Itulah profil dan biodata lengkap Hendra Kurniawan disebut jenderal yang dibela Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J, punya hidup mewah dan disebut sering gonta ganti mobil mewah. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat PMJNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah