“Bharada Eliezer diperintahkan untuk menembak, tetapi maksudnya bukan membunuh, untuk menyadarkan agar (Brigadir J) mengakui perbuatannya, yang tadinya menolak mengakui perbuatannya, lalu apa yang terjadi, pembunuhan itu terjadi,” imbuhnya.
Pendeta Gilbert lalu menambahkan keterangan perihal ambulans yang dipanggil dengan alasan untuk menolong Brigadir J
“Lalu ada upaya untuk memanggil ambulans untuk berharap tidak fatal kejadiannya tetapi akhirnya (Brigadir Joshua) meninggal,” ungkapnya.
Ungkapan Pendeta itu sontak meriuhkan respon netizen. Tidak sedikit netizen yang bertanya sampai berbicara pedas tentang cuplikan video tersebut.
“kenapa gini pak pendeta”, kata akunnemynemy409
“people change”, kata @Casanova29
“pendeta atau pengacara?” tulis akun @RepanSinurat.
Sebelumnya, rencana pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Richard liezer dan Kuat Maruf, digaungkan pihak Ferdy Sambo dengan motif pelecehan, bahkan kekerasan seksual
Motif ini masih berlanjut dengan cerita drama penembakan. Meski begitu persoalan penembakan ini juga dipersoalkan oleh Ferdy Sambo. ***