Network
TERAS GORONTALO – Isu sosok kakak asuh Ferdy Sambo masih terus menggelinding liar di masyarakat terkait dengan kasus Brigadir J.
Masyarakat sedang diramaikan dengan isu sosok kakak asuh Ferdy Sambo yang konon katanya memiliki peran penting dalam kasus Brigadir J.
Hingga saat ini kasus pembunuhan Brigadir J masih berjalan. Sosok kakak asuh Ferdy Sambo disebut-sebut memiliki andil dalam penegakan hukum terhadap mantan Kadiv Propam Polri ini.
Salah satu asumsi yang beredar adalah sosok kakak asuh Ferdy Sambo berupaya untuk meringankan hukuman.
Siapa sebenarmya sosok kakak asuh Ferdy Sambo yang mencoba membantunya agar dapatkan vonis ringan?
Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso blak-blakan sebut sosok kakak asuh Ferdy Sambo.
Tak hanya sebut kakak asuh Ferdy Sambo, Ketua IPW juga menyebut jika pihaknya memiliki data-data ruko yang menjadi tempat judi online.
Selain menyebut ruko-ruko yang jadi tempat judi online, Ketua IPW mengatakan jika tempat tersebut paling banyak di Jakarta Utara.
Sugeng juga klaim jika pihaknya miliki data percakapan Satgasus, menurutnya ada beberapa orang yang bertugas untuk memungut setoran dari judi-judi tersebut.
“Kemudian data terkait dengan laporan keuangan,” kata Sugeng.
Lantas mengapa IPW diberikan data-data tersebut?
Baca Juga: Alasan Sakit, Lukas Enembe Ternyata Main Judi di Malaysia, Satu Indonesia Kena Prank
Menurut Sugeng alasan mengapa IPW diberikan data-data tersebut adalah karena adanya kepercayaan public terhadap mereka.
“Bayangkan, Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam, dia memposisikan sebagai kepala satgasus sudah tiga periode,” ucap Sugeng.
Tiga periode dimaksud adalah:
Pertama
Pada periode pertama, Ferdy Sambo sebagai Sekretaris Satgasus ketika Tito Karnavian masih menjabat sebagai Kapolri dan Kasatgasus pada waktu itu adalah Idham Aziz.
“Nah Idhan Aziz ini yang katanya sering disebut kakak asuh,” kata Sugeng.
Sugeng kemudian mengatakan, ketika Idham Aziz menjadi Kapolri, Ferdy Sambo menjadi Kasatgasus sampai tiga periode.
“Yang terakhir ditandatangani 1 Juli 2022. Peristiwa terjadi 8 Juli 2022, ada apa?,” ujarnya.
Sugeng menambahkan jika hal tersebut merupakan konflik inters yang besar karena yang tugasnya memeriksa pelanggaran kode etik polisi, Ferdy Sambo juga sebagai Kasatgasus.
“Ini Namanya Betentangan sekali,” jelasnya.
Bagaimana jika tim satgasus melakukan pelanggaran di saat melaksanakan tugas?
“Karena dia (Ferdy Sambo) yang akan memeriksa, maka semua akan ditutup-tutupi,” katanya menjelaskan.
Menanggapi hal tersebut, IPW kemudian mengatakan jika harus dievaluasi.
Namun pada kenyataannya evaluasi yang dilakukan adalah pembubaran satgasus bentukan Ferdy Sambo itu.
“Jadi pak Sigit melihat, ini klo tidak dibubarkan, Problem,” katanya.
Pada akhirnya satgasus Merah Putih dibubarkan dan Ferdy Sambo dicopot dari jabatannya.
Selanjutnya dalam sidang komisi kode etik polri, Ferdy Sambo mendapat sanksi PTDH atas kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.
Menurut Sugeng Teguh Santoso, Ketua IPW mengatakan jika sosok kakak asuh Ferdy Sambo yang belakangan menjadi isu di masyarakat adalah mantan Kapolri Jendral Pol. Idham Aziz.***
