Akhirnya Terungkap 2 Aremania yang Pertama Masuk Lapangan Kanjuruhan, Diduga Provokator Kini Diburu Netizen

- 3 Oktober 2022, 06:30 WIB
Akhirnya Terungkap 2 Aremania  yang Pertama Masuk Lapangan Kanjuruhan, Diduga Provokator Kini Diburu Netizen
Akhirnya Terungkap 2 Aremania yang Pertama Masuk Lapangan Kanjuruhan, Diduga Provokator Kini Diburu Netizen /ANTARA/

TERAS GORONTALO - Stadion Kanjuruhan berdarah, persepakbola Indonesia berduka.

Akibat kericuhan tersebut yang kini disebut sebagai tragedi Kanjuruhan telah menewaskan lebih dari 187 jiwa.

Akhirnya terungkap 2 Aremania yang pertama masuk lapangan di Stadion Kanjuruhan.

Kini 2 Aremania diduga provokator dan sedang diburu online.

Bahkan publik mendesak aparat untuk meringkus dua Aremania yang diduga jadi provokator.

Laga sepak bola Liga BRI Liga 1 antara Arema vs Persebaya Surabaya berakhir duka.

Banyak orang mencoba mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sana.

Kendati aparat dan penyelenggara dijadikan samsak untuk disalahkan atas kejadian tersebut, tak sedikit masyarakat yang mengecam para provokator dari kalangan suporter.

Buntutnya, publik ramai-ramai mendesak agar pihak berwajib segera menangkap dua orang pertama yang nekat turun ke lapangan setelah laga selesai.

“Mereka adalah 1 dan 2 orang suporter pertama yang masuk ke lapangan dan menjadi provokator suporter lain nya untuk masuk ke lapangan dan terjadi kerusuhan. Kalo mereka berdua masih hidup ... pliiiss netizen ungkap siapa b*natang b*natang itu!!” ucap warganet Twitter, dikutip dari Pikiran Rakyat.

“Kumpulkan foto terdekat dri b*natang itu gaess. Biar kita cari orang nya,” ucap akun itu lagi, @pisan*****721, dilihat pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Menjawab cuitan tersebut, warganet Twitter berbondonbg-bondong mencari potret terdekat dari pelaku provokator yang dimaksud.

Tak berapa lama setelah isu bertengger di trending Twitter Indonesia, muncul foto yang menunjukkan seorang Aremania tengah ditendang oleh anggota TNI.

Aremania tersebut dinilai menggunakan kaus yang sama dengan yang dipakai sang provokator.

Kontan timbul pro kontra. Ada yang menganggap aparat berlebihan dan berlaku sewenang-wenang menyakiti suporter.

Sedangkan yang lainnya mengamini sikap tersebut, bahkan mendesak agar orang di foto segera diamankan dan dijatuhi sanksi secara hukum atas provokasinya.

“M*M*US! Harusnya ga usah pake gas airmata, tendangin dan pentungin supporter bahlul Ini aja dah cukup,” ujar @Blac***er_28.

“Sumpah orang Indo pada gak punya common sense kali ya, yang ngerusuh suporter yang disalahin aparat. Emang aparat juga salah pakai tear gas, tapi hal itu sebenarnya bisa dicegah kalau suporter gak rusuh,” timpal lainnya, @adashi****nji.

Berakhir dengan skor 2-3, di mana Persebaya unggul atas Arema FC, laga ini berbuntut panjang hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut buka suara.

Jokowi diantaranya meminta agar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan kompetisi BRI Liga 1.

“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, dan saya berharap ini adalah tragedi sepak bola di Tanah Air, jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Bogor, Minggu, 2 Oktober 2022.

Selain itu Jokowi meminta agar dilakukan investigasi dan pengusutan tuntas serta mendalam terhadap kasus ini. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x