Akhirnya Terbongkar Isi Chat WhatsApp Brigadir J dan Putri Candrawathi, Ungkap Skenario Ferdy Sambo

- 3 Oktober 2022, 14:14 WIB
Akhirnya Terbongkar Isi Chat WhatsApp Brigadir J dan Putri Candrawathi, Ungkap Skenario Ferdy Sambo
Akhirnya Terbongkar Isi Chat WhatsApp Brigadir J dan Putri Candrawathi, Ungkap Skenario Ferdy Sambo /Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Akhirnya terbongkar isi chat WhatsApp Brigadir J dan Putri Candrawathi.

Isi chat lengkap itu mengungkapkan hal yang terjadi di Magelang.

Bahkan, disebut bahwa isi chat WhatsApp Brigadir J dan Putri Candrawathi mengungkap skenario Ferdy Sambo sebelum membunuh Brigadir J.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, polri menetapkan lima orang tersangka.

Di antaranya Bharada E, Bripka RR, Ferdy Sambo, Om Kuat dan Putri Candrawathi.

Akhirnya kelima tersangka kini sudah di tahan pihak kepolisian, di mana PutrI Candrawathi juga telah resmi ditahan pada Jumat 30 September 2022.

Meski demikian, kasus pembunuhan Brigadir J masih banyak meninggalkan teka-teki di masyarakat.

Salah satunya terkait motif Ferdy Sambo dalam membunuh Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Tak sedikit tokoh yang ikut buka suara terkait kasus ini. Salah satunya adalah Aktivis Irma Hutabarat.

Melalui dialog dengan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman B Ponto, Irma Hutabarat mengungkapkan isi chat Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Dikutip dari Berita Subang, menurut Irma Hutabarat, senjata Brigadir J telah disita oleh Putri Candrawathi sejak di Magelang, Jawa Tengah.

Senjata tersebut berupa satu laras panjang dan satu pistol.

"Pada waktu di Magelang, senjata Yosua, satu laras panjang, satu pistil diminta oleh PC, lalu diserahkan kepada RR (Bripka Ricky Rizal)," kata Irma Hutabarat.

Kemudian, ketika perjalanan di Jakarta, Irma Hutabarat membeberkan Brigadir J mengirimkan sebuah pesan WhatsApp kepada Putri Candrawathi.

Dalam pesan tersebut, Brigadir J meminta agar senjatanya dikembalikan.

"Ibu, bolehkah dikembalikan senjata saya," ucapnya menirukan isi chat WhatsApp Brigadir J.

Irma menuturkan, ajudan Ferdy Sambo itu tidak tahu akan dibunuh.

Selain itu, kedua senjata tersebut tidak pernah kembali.

"Dia tidak tahu akan dibunuh atau dibantai, tetapi dua senjata, satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan," ujarnya.

Dengan dilucutinya senjata Brigadir J sehari sebelum pembunuhan, Irma Hutabarat mengaku menduga peristiwa di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan memang sudah direncanakan.

Senada dengan Irma Hutabarat, Soleman B Ponto merasa janggal apabila senjata Brigadir J sampai disita.

"Secara normatif dia sudah dikasih senjata, ya sudah. Itulah salah satu petunjuknya," ucap Soleman B Ponto.

Lebih lanjut, Irma Hutabarat kembali menyinggung isu pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Menurutnya, orang yang sudah diperkosa tidak mungkin akan diberikan senjata secara baik-baik.

Bahkan, Brigadir J juga masih mengirimkan chat WhatsApp kepada Putri Candrawathi untuk mengembalikan senjatanya.

"Artinya dia tidak ada kesalahan sama sekali ketika masih minta senjatanya dikembalikan," tutur Irma Hutabarat.

"Tidak mungkin seorang pemerkosa masih berani bicara 'Ibu, tolong kembalikan senjata saya.'," tambahnya.

Terlebih, kata Irma Hutabarat, Brigadir J masih berada dalam rombongan yang sama dengan Putri Candrawathi ketika kembali dari Magelang ke rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x