Tragedi Kanjuruhan Jadi Insiden Kelam Dunia Sepak Bola, Begini Pernyataan Dari Presiden FIFA

- 3 Oktober 2022, 10:54 WIB
Tragedi Kanjuruhan Jadi Insiden Kelam Dunia Sepak Bola, Begini Pernyataan Dari Presiden FIFA
Tragedi Kanjuruhan Jadi Insiden Kelam Dunia Sepak Bola, Begini Pernyataan Dari Presiden FIFA /ANTARA/

 

TERAS GORONTALO - Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Hal tersebut pun menarik perhatian dan menjadi sorotan tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Ucapan bela sungkawa dan rasa suka cita mendalam juga disampaikan oleh banyak orang di peristiwa kelam tersebut.

Baca Juga: Viral di Twitter Lukas Podolski Berikan Simpati Atas Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang

Presiden FIFA Gianni Infantino pun turut memberikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan kekalahan tuan rumah 2-3, Sabtu 1 Oktober 2022.

"Dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," ujar Gianni, dikutip dari situs resmi FIFA, Minggu.

Menurut pria asal Italia itu, tragedi ini merupakan hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi luar pemahaman.

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini" Tambahnya.

Baca Juga: Viral di Twitter Wayne Rooney Berikan Simpati Atas Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang

"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa yang sulit ini," kata nya melanjutkan.

Pada pertandingan tersebut, ribuan penonton menginvasi lapangan menyusul kekalahan Arema FC dan memicu kericuhan sehingga polisi bertindak dengan melemparkan gas air mata.

Menurut laporan terakhir, akibat kericuhan ini terdapat korban meninggal yang mencapai kurang lebih 174 jiwa.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo mengatakan korban berjumlah 130.

Namun Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi tersebut sebanyak 125 orang.

Akibat kerusuhan ini juga, operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan.

Baca Juga: Viral di Twitter Mesut Ozil Berikan Simpati Atas Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang

LIB menyatakan, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.

Namun, jumlah korban yang kehilangan nyawa masih belum dapat dipastikan.

Sedikitnya ada delapan peristiwa maut di dalam stadion sepak bola yang pernah terjadi dalam sejarah.

Delapan kejadian itu diantaranya adalah di Peru pada 1964 yang menewaskan 318 orang, Tripoli pada 1968 yang menewaskan 30 orang, Haiti pada 1976 yang menewaskan enam orang, Brazil pada 1985 yang menewaskan tiga orang, Zimbabwe pada 2000 yang menewaskan 13 orang.

Lalu tiga tragedi lain di Afrika Selatan, Kongo dan Ghana yang semuanya terjadi pada 2001 dengan terparah di Ghana dengan 126 orang tewas. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: FIFA ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah