Kanjuruhan Berdarah! Hasil Pemeriksaan CCTV dan Petinggi PT LIB Pada Laga Arema vs Persebaya

- 3 Oktober 2022, 17:24 WIB
Kanjuruhan Berdarah! Polisi Periksa CCTV dan Petinggi PT LIB  Laga Arema vs Persebaya
Kanjuruhan Berdarah! Polisi Periksa CCTV dan Petinggi PT LIB Laga Arema vs Persebaya /Tangkapan Layar PMJ News

TERAS GORONTALO -- Laga antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya, pekan lalu, membawa duka mendalam bagi pecinta sepakbola tanah air.

Laga panas Arema vs Persebaya, tersaji di Stadion Kanjuruhan, kebanggaan klub yang dijuluki Singo Edan ini.

Pada laga tersebut, tim tuan rumah Arema Malang, harus mengakui kemenangan Persebaya, dengan skor 2-3.

Buntut dari kekalahan Arema, disinyalir suporter tuan rumah tidak menerima hal itu.

Alhasil, terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Alhasil, polisi terus melakukan penelusuran terkait tragedi Kanjuruhan berdarah itu, menewaskan ratusan orang.

Dilanisr Teras Gorontalo dari PMJ News, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk petinggi PT LIB.

“Update hari ini, tim investigasi Polri dari Bareskrim akan melakukan pemeriksaan beberapa saksi, antara lain dari Direktur LIB (PT Liga Indonesia Baru), kemudian ketua PSSI Jawa Timur, kemudian ketua Panitia penyelenggara dari Arema, kemudian Kadispora provinsi Jawa Timur, yang inshAllah akan dimintai keterangannya oleh tim penyidik hari ini,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Malang, Senin, 13 Oktober 2022.

Dedi menambahkan, dari laboratorium forensik (Labfor) Polri juga menganalisa titik-titik lokasi CCTV di sekitar stadion.

“Kemudian dari labfor juga mulai tadi malam dan hari ini juga masih bekerja mendalami dan menganalisa 32 titik CCTV yang ada di sekitar Kanjuruhan dan beberapa lokasi. Kemudian juga melakukan analisis terhadap 2 DVR,” ucapnya.

Selain itu, Labfor juga memeriksa handphone dari korban untuk proses investigasi lebih lanjut.

“Kemudian labfor juga melakukan pemeriksaan dan menganalisa 6 buat handphone. Dari 6 buah handphone tersebut, berhasil diidentifikasi adalah 3 handphone milik korban, dan 3 handphone lagi masih diproses karena 3 handphone tersebut di password jadi agak sulit, nanti akan didalami juga oleh Tim labfor,” jelasnya. ***

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah