Kolonel Untung Milenial dan Selingkuh Politik Kiri Dengan Neolib

- 4 Oktober 2022, 20:21 WIB
Kolonel Untung Milenial dan Selingkuh Politik Kiri Dengan Neolib
Kolonel Untung Milenial dan Selingkuh Politik Kiri Dengan Neolib /Tangkapan layar YouTube Refly Harun
 
TERAS GORONTALO - Isu PKI selalu muncul tiap 30 September. Begitupun 30 September 2022. 
 
Kali ini isu yang muncul adalah penyusupan TNI ke Angkatan Darat. 
 
Ini diangkat oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. 
 
Gatot Nurmantyo menyandarkan dalilnya pada hilangnya patung Diorama tentang G 30 S PKI di markas Kostrad. 
 
Namun tudingan itu disanggah oleh Pangkostrad TNI Letjen Dudung Abdurachman. 
 
Dikutip dari Pikiran Rakyat, Dudung menyebutkan bahwa patung-patung itu hilang dari Markas karena diminta kembali oleh pembuatnya, yakni Pangkostrad terdahulu, Letjen (Purn) Azym Yusri Nasution.
 
 
Ia pun tak bisa menolak permintaan tersebut.
 
Menurutnya, AY Nasution merasa berdosa telah membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.
 
"Jadi saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," tambah Jenderal bintang tiga itu.
 
Dudung menolak apabila penarikan tiga patung tersebut membuat Gatot menyimpulkan TNI melupakan peristiwa sejarah G30S/PKI.
 
"Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," ucapnya.
 
Refly Harun dalam akun You tube Refly Harun menanggapi hal tersebut. 
 
Refly Harun menyodorkan dua pendapat. 
 
Pertama ia menyoroti personalisasi patung itu. Menurut hematnya, patung itu memang usul pribadi. Tapi tentu saja dibangun dengan anggaran pemerintah. Makanya heran saja jika ada personalisasi. 
 
Kedua, pemerintah saat ini agak lunak dengan G 30 S PKI. Bahkan mereka enggan mengutuk peristiwa G 30 S PKI. Itu karena beban psikologis partai penguasa. Karena Bung Karno tak mau membubarkan PKI. Nasakom adalah politik Bung Karno. Dan peristiwa G30 S PKI menaikkan Suharto. Juga banyak anak anak eks PKI yang lebih nyaman gabung partai menengah kiri yakni partai the rulling party. 
 
Refly Harun juga menanggapi sebuah komentar netizen yang menarik. Ada Letkol Untung milenial dan perselingkuhan politik kiri dan neolib. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan akan terjadi pada masa perang dingin.
 
Menurut Refly Harun, Neolib bekerja sama dengan politik kiri karena politik kanan adalah agama Islam.***
 
 

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x