Network
TERAS GORONTALO - Akhrinya terbongkar soal Ferdy Sambo ditakuti jenderal bintang tiga.
Hal itu sempat disampaikan Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin Simanjuntak mengatakan perwira tinggi dengan pangkat bintang tiga sedang mengalami ketakutan.
Sebagaimana diketahui, kasus Brigadir J mengungkap soal kekuasaan penuh Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo merupakan tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Tak sendiri, Ferdy Sambo jadi tersangka bersama empat orang lainnya termasuk Putri Candrawathi.
Bedanya, pasca ditetapkan jadi tersangka, Ferdy Sambo ditahan di Mako Brimob, sedangkan Putri Candrawathi baru merasakan jeruji besi pada 30 September 2022 sejak ditetapkan sebagai tersangka pada 19 Agustus 2022 lalu.
Meskipun sudah resmi ditahan, Putri Candrawathi disebut masih memiliki hak istimewa dari dalam jeruji.
Diketahui, Putri Candrawathi tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J telah resmi ditahan sejak Jumat 30 September 2022.
Penahanan Putri Candrawathi langsung disampaikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta.
"Untuk mempersiapkan dan mempermudah proses penyerahan berkas tahap 2, hari ini Saudara PC kita nyatakan, putuskan untuk ditahan di Rutan Mabes Polri," kata Listyo, Jumat 30 September 2022.
Sementara itu, pengacara Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan meskipun Putri Candrawathi sudah ditahan namun Ferdy Sambo masih memiliki kekuasaan penuh.
Bahkan, Kamaruddin menyebut ada jenderal bintang tiga yang takut terkait penahanan istri Fedy Sambo.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap Lokasi Tempat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo CS Ditahan
Lantas siapa jenderal bintang tiga yang dimaksud Kamaruddin?
Dikutip dari YouTube Refly Harun, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan perwira tinggi dengan pangkat bintang tiga sedang mengalami ketakutan.
“Yang lebih ajaib, ada janji penyidik bahwa saya akan di BAP ulang. BAP tambahan namanya. Untuk memasukkan bukti-bukti yang ditolak ini, yaitu hasil pengamatan dokter (saat autopsi ulang). ‘Nanti abang di BAP ajalah. Jadi bukti yang kami pakai nanti dari dokter forensik, tapi temuan wakilnya abang ini, kami masukkan aja dalam BAP abang’, itu janjinya,” ujar Kamaruddin.
Namun, sampai saat ini Kamaruddin mengaku tidak ada panggilan seperti yang dijanjikan sang perwira. Justru hasil forensik proses autopsi ulang langsung dikirim ke Kejaksaan.
“Tetapi ajaibnya, baik perwira pertama, perwira kedua, perwira ketiga, semua ketakutan. Saya kirim bukti aja mereka takut. Jangan ke saya katanya. ‘Abang enggak tau aja ini. Di dunia atas ini sekarang kita dipantau. Abang aja enggak takut, kami ketakutan’,” lanjutnya.
Setelah itu, dia mencoba untuk menyerahkan bukti pada anggota dengan pangkat Brigjen. Bukannya diterima, pengacara Brigadir J malah mendapat penolakan lagi.
“Saya sampaikan kepada Brigjen-nya, ‘Jangan bang, jangan ke saya. Abang mencelakakan saya.’ Lho kok orang ini takut kepada bukti?”, sambungnya.
Katakutan yang dirasakan para perwira menengah membuat bukti yang dibawa harus melalui proses yang cukup rumit untuk kemudian diterima di tangan penyidik.
“Jadi cara menyerahkan buktinya begini, dari handphone saya, pindahin dulu ke laptop yang tidak terkoneksi internet. Dari laptop, pindahin lagi pakai flashdisk ke laptopnya penyidik. Bayangkan tuh. Berarti tuduhan saya, ada mafia percaya enggak? Ada mafia itu,” tuturnya.
Kamaruddin Simanjuntak pun akhirnya memilih untuk menemui para perwira tinggi yang berpangkat lebih tinggi.
“Lalu saya menghadap ke bintang-bintang. Bintang satu, dua, tiga. Mereka ketakutan. Bahkan ada bintang tiga bilang begini ‘Abangnya aja terlalu berani. Kami aja takut kok’,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin pun sempat berpikir siapa orang yang ditakuti perwira menengah hingga jenderal hingga membuat tak berkutik.
“Nah, kira-kira kalau bintang tiga takut, bintang berapakah yang dihadapinya? Kalau bintang tiga takut, berarti yang dihadapinya, kalau enggak bintang empat, bintang lima, bintang enam, bintang tujuh,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, dari dalam jeruji besi, Putri Candrawathi miliki hak istimewa yakni bisa bertemu dengan anak-anaknya.
Bertemu dengan anak-anakna merupakan salah satu hak seorang tahanan.
"Yang jelas kan hak-hak sebagai seorang yang ditahan beliau diberikan kesempatan untuk bertemu putranya, kita berikan," tutur Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Saat ini berkas perkara Putri Candrawathi juga sudah dinyatakan P21 atau lengkap dan pada 3 Oktober 2022 akan dilakukan pelimpahan tahap II. ***
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di Ayo Semarang dengan judul: Putri Candrawathi Cuma Pura-pura Ditahan? Terbongkar Jenderal Bintang 3 Takut Ferdy Sambo
