Pelepasan Korban Halloween, Diwarnai Rasa Sedih dan Marah Orang Tua

- 4 November 2022, 14:11 WIB
Pelepasan Korban Halloween, Diwarnai Rasa Sedih dan Marah Orang Tua
Pelepasan Korban Halloween, Diwarnai Rasa Sedih dan Marah Orang Tua /Reuters/

TERAS GORONTALO -  Orang tua korban tragedi Hallowen bertanya-tanya dengan rasa marah dan sedih mengapa anak-anak mereka merayakan Halloween.

Padahal perayaan Halloween  yang sama sekali asing bagi orang yang lebih tua di Korea Selatan.

Tetapi pertanyaan terbesar bagi sebagian besar orang tua korban bencana Halloween yang kehilangan anak-anak mereka adalah mengapa tidak ada langkah-langkah keamanan yang diberlakukan untuk mengendalikan kerumunan.

Baca Juga: Terungkap! Pulau Egg Head Adalah Pulau Masa Lalu, Buah Iblis Pun Demikian?

Salah satu orang tua korban Lee, ibu dari korban Joo- hee merasa sangat marah. "Ini keterlaluan karena dalam situasi darurat apa pun, negara harus melindungi rakyatnya dan menjaga mereka tetap aman,"seperti dikutip Teras Gorontalo dari reuters

Bagi banyak orang tua, kemarahan mereka bercampur dengan rasa sedih.

Salah satu Orang tua korban Jung Hae-moon hanya mendengar kata – kata terakhir dari putrinya yang mengatakan."Aku akan keluar"  di akhir obrolan mereka melalui via telepon saat anaknya menolak undangan untuk makan malam bersama.

Hanya selang beberapa jam kemudian, Jung Joo-hee, putrinya yang berusia 30 tahun, termasuk di antara 156 orang tewas di ibu kota Korea Selatan saat merayakan Halloween.

Perayaan halowen adalah perayaan pertama yang bebas dari pembatasan COVID dalam tiga tahun terakhir.

Keluarga wanita muda itu menguburkan abunya di lahan keluarga yang damai di luar Seoul, dengan pohon muda yang ditanam dan karangan bunga di dekat batu nisannya, diiringi upacara doa dan air mata.

Baca Juga: Film Horor Pertamanya, Tatjana Saphira Bagi Pengalaman Syuting Film Perempuan Bergaun Merah

"Istirahatlah. Ibu dan ayah akan datang menemuimu," kata Jung Hae-moon saat keluarga itu berdiri di pusara, bersama dengan anjing pudel peliharaan putrinya.

Kesedihan keluarga Joo-hee juga turut dirasakan oleh semua 156 keluarga yang berduka saat tiga hari berkabung berakhir dan orang yang mereka cintai ditempatkan di peti mati untuk dilihat terakhir kalinya sebelum penguburan atau kremasi.

Kesedihan mereka juga dirasakan di seluruh negeri akibat bencana yang telah merenggut kehidupan muda pada malam yang seharusnya menjadi malam yang menyenangkan.

Dari 156 orang yang tewas, 101 adalah perempuan, menurut data resmi pemerintah.

Ayah lain yang juga berduka, Song Jae-woong, mengatakan bahwa putrinya, Young-ju, 24 tahun, adalah anak yang lembut dan mudah berteman. Lebih dari 200 temannya datang ke pemakamannya.

Young-ju bercita-cita menjadi seorang aktris, kata ayahnya di sebuah rumah duka di Seoul.

"Lalu, semuanya menjadi seperti ini," kata Song.

"Teman-temannya memberi tahu saya bahwa putri saya memiliki kebiasaan suka mencari dan berteman dengan siapa pun. Dia memiliki sikap yang baik."

Baca Juga: Deretan Buah Iblis Mengerikan di One Piece Terungkap, Nomor 1 Kengendalikan Buah Iblis Lain

"Tapi semuanya sudah berakhir sekarang."

Beberapa keluarga tidak tahu bahwa anak-anak mereka bahkan berada di keramaian di distrik hiburan Itaewon pada Sabtu malam.

"Saya tidak tahu dia ada di sana. Mustahil, saya tidak percaya," kata ayah Lim di rumah duka saat dia dan keluarganya mengikuti upacara pemakaman.

Sang ayah meminta agar dia dan putrinya diidentifikasi hanya dengan nama keluarga mereka, Lim.

Pria itu sebelumnya tinggal di luar negeri dan tidak bertemu anak tunggal mereka selama tiga tahun karena COVID membatasi perjalanan. Dia pertama kali mendengar tentang bencana itu ketika seorang kenalan mengiriminya pesan teks tentang hal itu, tanpa mengetahui putrinya ternyata juga terperangkap di dalamnya.

Sambil menahan sedih, pria itu mengeluarkan teleponnya untuk menunjukkan pesannya.

"Dia sangat kreatif dan cantik," kata pria itu.

Dia mengaku sering berjalan-jalan dengan putrinya menelusuri Itaewon. Dia biasa memarkir mobil mereka di Hotel Hamilton, di sebelah gang tempat Lim meninggal. ***




 



Editor: Viko Karinda

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x