Network
TERAS GORONTALO - Sebuah video viral kembali ramai di media sosial terkait pengakuan Ismail Bolong.
Dalam video viral tersebut, Ismail Bolong mengaku menyetor sejumlah uang hasil tambang ilegal ke Kabareskrim Polri.
Tidak tanggung-tanggung video viral tersebut Ismail Bolong mengaku menyetor uang sejumlah 6 miliar kepada Komjen Pol Agus Andrianto.
Seperti dikutip Teras Gorontalo pada kanal YouTube Fakta Borneo, video viral Ismail Bolong berdurasi dua menit 36 detik tersebut ramai di perbincangkan warganet.
Berikut pengakuan Ismail Bolong dalam video viral tersebut:
"Terkait adanya penambangan batubara di wilayah Kalimantan Timur bahwa benar bekerja sebagai pengepul batubara," ucap Ismail Bolong.
Kegiatan tersebut tidak di lengkapai dengan izin penambangan di daerah Desa Santa Lulu Kecamatan Merangkayu Kabupaten Kukar wilayah hukum Polres Bontang.
"Sejak bulan Juli tahun 2020 sampai dengan bulan November 2021, dalam kegiatan pengumpulan batubara ilegal ini tidak ada perintah dari pimpinan melainkan atas inisiatif pribadi saya," kata Ismail Bolong.
"Oleh karena itu saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan yang saya lakukan keuntungan yang saya peroleh dari pengumpulan dan penjual batubara berkisah sekitar lima sampai dengan 10 miliar dengan setiap bulannya," ujar Ismail Bolong.
"Terkait kegiatan yang saya laksanakan saya sudah berkomunikasi dengan Kabareskrim yaitu ke bapak Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali," tambah Ismail Bolong.
Yaitu pada bulan September 2021 sebesar 2 miliar, bulan Oktober 2021 sebesar 2 miliar dan bulan November 2021 sebesar 2 miliar.
"Uang tersebut saya serahkan langsung kepada Agus Andrianto di ruang kerja beliau setiap bulannya sejak bulan Januari 2021 sampai dengan bulan Agustus yang saya serahkan langsung di ruangan beliau," ucap Ismail Bolong.
"Sedangkan untuk koordinasi ke Polres Bontang saya pernah memberikan bantuan sebesar 200 Juta Rupiah pada bulan agustus 2021 yang saya serahkan langsung kepada Kasat Reskrim Bontang AKP Asriadi di ruangan beliau," bebernya.
"Saya mengenal saudari Tanpolin dan pernah menjual batubara ilegal yang telah saya kumpulkan kepada saudari Tanpolin sejak bulan Juni tahun 2020 sampai dengan bulan Agustus tahun 2021 demikian yang dapat saya sampaikan terima kasih jenderal," tutup Ismail Bolong.***
