“Harusnya ambil ini (pistol) dia akan berlari ke mana sumber suara, itu doktrin. Dia akan cari apalagi dia sudah menarik pistol berarti wah ini ada orang yang menembak atau terjadi tembak-menembak 12 kali,” ucapnya.
Normalnya, apabila sumber suara tembakan tidak ditemukan, polisi seharusnya mengendap-ngendap sampai menemukan sumber suara.
Jika tidak begitu, Ponto meragukan kapabilitas ajudan Ferdy Sambo sebagai seorang polisi.
Kemudian, Ponto membahas sopir ambulans yang melihat jasad Brigadir J tergeletak di bawah tangga. Lalu, tanya letak Bharada E menembak, itu sudah menjadi sesuatu yang berurutan, menurutnya.
“Itu banyak yang bisa digali (dari keterangan sopir ambulans). Begitu saya lihat, waduh sopir ambulans banyak cerita ini,” ujarnya.
Dalam kesaksiannya, sopir ambulans menerangkan ada bolong di dada Brigadir J dan masker warna hitam yang dipakai untuk menutupi wajah Brigadir J.***