Apa Sebenarnya Buku Merah yang Kini Jadi Trending Topik di Twitter?

- 17 November 2022, 07:18 WIB
Apa Sebenarnya Buku Merah yang Kini Jadi Trending Topik di Twitter?
Apa Sebenarnya Buku Merah yang Kini Jadi Trending Topik di Twitter? / Kolase foto tangkapan layar YouTube Pesantren Ojolali dan Twitter @StoryNayua / Edit by Teras Gorontalo/

Pasalnya, ada satu kasus besar yang sama sekali tidak disebutkan dalam kesimpulan kerja tim, yang mungkin saja ada kaitannya dengan penyerangan terhadap Novel Baswedan.

“Apa yang disampaikan TGPF, tentang kasus-kasus yang pernah ditangani Novel, justru ada beberapa kasus penting yang tidak disebut. Termasuk kasus impor daging sapi, di mana ada dugaan penghilangan catatan dalam buku merah,” tulis pernyataan Zaenur Rahman, dari Pusat Kajian Anti Korupsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 

Baca Juga: Prediksi Portugal vs Nigeria, Laga Sebelum Piala Dunia 2022, Cek Link Live Streaming dan Siaran Langsung

Buku merah ini diduga merupakan alat bukti penting yang berisi puluhan transaksi aliran dana.

Di antaranya, sebagai alat bukti dalam kasus suap uji materi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang pernah disidik KPK. 

Buku merah itu dirusak oleh 2 orang penyidik KPK dari unsur polisi, karena diduga berisi nama Jenderal Tito Karnavian, yang kala itu menjabat sebagai Kapolri.

Konon dalam buku merah itu, ada data aliran dana yang ditulis oleh bendahara sebuah perusahaan, dan diduga nama penerimanya adalah Tito Karnavian.

Karena hal itu, tulisan tersebut dirobek oleh penyidik KPK sendiri yang diduga berasal dari Polisi, dengan tujuan untuk menghilangkan jejak-jejak nama dari Tito Karnavian.

Bahkan sempat beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik ketika penyidik KPK sedang merusak barang bukti buku merah tersebut.

Dalam video berdurasi 1 jam 48 menit itu, terlihat penyidik KPK Rufriyanto, Harun, Roland, dan 2 orang lainnya, tengah berada dalam sebuah ruangan.

Halaman:

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Pesantren Ojolali


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah