Rekam Jejak Kasal Laksamana Yudo Margono, Calon Panglima TNI Baru yang Istrinya Seorang Perwira Polri

- 3 Desember 2022, 06:38 WIB
 Rekam Jejak Kasal Laksamana Yudo Margono, Calon Panglima TNI Baru yang Istrinya Seorang Perwira Polri
Rekam Jejak Kasal Laksamana Yudo Margono, Calon Panglima TNI Baru yang Istrinya Seorang Perwira Polri /Kolase foto Twitter @Jatosint dan @buddykuofficial/

TERAS GORONTALO – Setelah empat masa jabatan terlewati, akhirnya Presiden Jokowi akhirnya menunjuk Perwira Angkatan Laut (AL) untuk menjadi Panglima TNI.

Kali ini, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, diusulkan Presiden untuk dibahas oleh DPR.

Tepat pada Jumat, 02 Desember 2022, Laksamana Yudo Margono telah lolos dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan oleh Komisi I DPR RI.

Baca Juga: Geram Melihat Akhir Chapter 1068, Berikut Komentar Netizen

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menunjuk Laksamana Yudo Margono, sebagai calon yang akan menjabat sebagai Panglima TNI baru, menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Penunjukkan tersebut tertuang dalam Surat Presiden Usulan Panglima TNI Baru, yang diserahkan kepada DPR sejak hari Rabu, 23 November 2022 lalu.

Yudo Margono dicalonkan untuk menggantikan Panglima TNI saat ini, Jenderal Andika Perkasa, yang akan memasuki masa pensiunnya pada tanggal 21 Desember 2022 nanti.

Dilansir dari ANTARA News, pria kelahiran Madiun, 26 November 1965 itu adalah anak seorang petani.

Setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL), sebagai angkatan ke-33 di tahun 1988, Yudo Margono mengawali karirnya dengan menjalani sederat pendidikan kemiliteran.

Mulai dari Kursus Koordinasi Bantuan Tembakan (Korbantem) di tahun 1989, kemudian dilanjutkan dengan Kursus Perencanaan Operasi Amphibi pada tahun 1990.

Baca Juga: Laga Pembuktian Piala Dunia 2022: Kamerun Vs Brazil, Prediksi Dan Link Live Streaming

Lalu ada juga Kursus Pariksa tahun 1992, dilanjutkan dengan Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa)/ Kom Angkatan 6 sepanjang tahun 1992-1993.

Selain itu, Yudo Margono juga sempat mengecap Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) II/Koum Angkatan 11 di tahun 1997-1998.

Masih ada lagi Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) A-40 di tahun 2003, Sesko TNI A-38 (2011), dan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) PPR A-52 tahun 2014.

Usai mengecap pendidikan di bidang kemiliteran, dia kemudian melanjutkan menimba ilmu sebagai mahasiswa S1 Ekonomi Manajemen pada tahun 2014, hingga ke jenjang S2 Manajemen.

Selama berkarir sebagai anggota TNI, Yudo Margono tercatat pernah mengemban sebanyak 19 jabatan sejak tahun 1988.

Beberapa di antaranya adalah jabatan sebagai seorang komandan di 8 tempat yang berbeda.

Ayah 3 orang anak ini mengawali karirnya sebagai anggota TNI, dengan menjabat sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal, di KRI YMS 332 pada tahun 1988.

Kemudian dia dipercaya untuk menjalankan amanah sebagai Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361.

Baca Juga: 5 Fakta Sage Mode Dewa Shinobi Hokage Pertama Konoha Hashirama Senju di Naruto!

Selanjutnya Yudo Margono lalu mendapat kepercayaan untuk menjadi Komandan KRI Pandrong 801, dilanjutkan dengan menjabat sebagai Komandan KRI Sutanto 877. 

Lalu mendapat amanah untuk menjadi Komandan Lanal Tual selama 4 tahun, terhitung sejak 2004 hingga 2008, dan Komandan Lanal Sorong dari tahun 2008-2010.

Pada tahun 2010, Yudo Margono kemudian ditunjuk untuk menjabat sebagai Komandan Satkat Koarmatim.

Setelah itu, 7 tahun kemudian, dia dipercaya untuk menjadi Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) selama setahun, mulai dari 2017-2018.

Tak lama berselang, pada tahun 2018-2019, suami dari Veronica Yulis ini mendapat amanah sebagai Panglima Komando Armada I (sebelumnya disebut Pangkoarmabar), yang menduduki wilayah laut Indonesia bagian barat.

Kala itu, timnya yang bertugas dalam misi penyelamatan kecelakaan pesawat Lion Air di tahun 2018, berhasil menemukan black box yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Berkat kinerjanya yang sangat baik, dia kembali ditunjuk sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, untuk periode 2019-2020.

Wilayah tersebut merupakan komando utama operasi, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia.

Ketika menjabat sebagai Pangkogabwilhan, dia mengemban misi untuk mengusir kapal asing yang berada di wilayah perairan Natuna.

Dalam Operasi Siaga Tempur Laut di tahun 2020 itu, dia berhasil meredam ketegangan yang terjadi di laut Natuna, Kepulauan Riau, akibat pelanggaran oleh kapal milik nelayan Cina. 

Selama masa pandemi, Yudo Margono juga diketahui bertanggung jawab membawahi 4 Komando tugas Gabungan Terpadu (Kogasgapad) dalam operasi kemanudiaan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Bikin Geleng Kepala, Inilah 5 Karakter One Piece yang Tidak Sengaja Memakan Buah Iblis

Yaitu Kogasgapad di Natuna, Pulau Subaru, RSD Pulau Galang dan RSD Wisma Atlet di Kemayoran.

Selain membawahi 4 Kogasgapad, dia pun turut terlibat aktif dalam pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) ke tanah air, dari dataran Cina.

Dengan pencapaian tersebut, Yudo Margono akhirnya dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang sudah masuk masa pensiun di tahun 2020.

Tak hanya mendapat kepercayaan sebagai Kasal, atas prestasinya itu, Yudo Margono juga berhasil meraih banyak penghargaan.

Di antaranya Bintang Dharma, Bintang Jalasena Utama, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama, Bintang Bhayangkara Utama, dan Bintang Jalasena Naraya.

Penghargaan terbaru yang berhasil disabet olehnya adalah Pingat Jasa Gemilang – Tentera (P.J.G), Singapura di tahun 2022.

Kemudian ada lagi Honorary Member of The Order of Australia (Military Divison), Australia, 2022.

Selain itu, ada juga brevet, atau tanda kemahiran, kehormatan, pengabdian, tanggung jawab atau kualifikasi, yang diberikan oleh Korps TNI kepada seorang prajurit.

Adapun brevet yang berhasil dia raih yaitu brevet atas air, brevet selam TNI AL, brevet kavaleri Marinir kelas I, brevet Hiu Kencana, brevet Kopaska, Wing Penerbang TNI AU, dan Wing Penerbal.

Di kehidupan pribadinya, pria yang memiliki hobi menonton wayang kulit itu, diketahui memiliki seorang istri bernama Veronica Yulis Prihayati.

Veronica Yulis ini sendiri ternyata merupakan seorang Perwira Menengah Polri dengan pangkat AKBP, yang bertugas di Mabes Polri.

Selain menjadi Perwira Polri, Veronica Yulis juga menjabat sebagai Ketua Umum Jalasenastri, yaitu organisasi para istri anggota TNI Angkatan Laut (AL).

Dalam pernikahannya dengan Veronica Yulis, Yudo Margono dikaruniai 3 orang putra, masing-masing bernama Novendi Wira Yoga, Ditya Wira Adibrata, dan Noval Wira Abiyuda.

Dilansir dari kanal YouTube Asumsi, dibalik karirnya yang gemilang, ternyata Yudo Margono pernah kalah bersaing saat melawan Andika Perkasa, dalam perebutan jabatan sebagai Panglima TNI di tahun 2021.

Kala itu, Presiden Jokowi tengah mencari pengganti Panglima TNI sebelumnya, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto, yang memasuki masa pensiunnya setelah berusia 58 tahun pada 8 November 2021.

Padahal waktu itu, jatah jabatan semestinya diterima oleh Yudo Margono yang berasal dari TNI Angkatan Laut.

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira aktif dari setiap matra, yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Hadi Tjahjanto sendiri berasal dari Angkatan Udara (AU), dan sebelumnya Panglima TNI dijabat oleh Gatot Nurmantyo dan Muldoko yang berasal dari Angkatan Darat (AD).

Sehingga jika mengikuti pola rotasi, maka memang sudah sepantasnya posisi Panglima TNI yang dijabat Hadi Tjahjanto di tahun 2021, digantikan oleh Yudo Margono, yang saat itu menjabat sebagai Kasal.

Bukan Andika Perkasa yang notabene juga masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (AD).

Tujuan dilakukannya pola rotasi ini tentunya agar dapat menumbuhkan rasa kesetaraan antar matra.

Selain itu, juga untuk menghindari timbulnya kecemburuan, yang dapat berdampak pada keretakan dalam tubuh militer, jika Panglima TNI hanya didominasi oleh salah satu angkatan saja.

Sayangnya saat itu, Yudo Margono masih kurang populer, jika dibandingkan dengan Andika Perkasa, yang ternyata mendapat dukungan penuh dari anggota Komisi I DPR RI, dari berbagai fraksi.

Untuk diketahui, dengan ditunjuknya Yudo Margono sebagai Panglima TNI yang baru saat ini, tentu turut mengakhiri sikap anomali Presiden Jokowi, dalam mengelola institusi militer.

Tak hanya memperhatikan pentingnya jabatan Panglima TNI untuk diemban secara bergantian.

Namun juga menjadi langkah kongkret dari komitmen Jokowi, terhadap penguatan poros maritim dunia, terlebih dalam merespon dinamika konflik, di kawasan Laut Cina Selatan dan Asia Timur.

Tak cukup sampai disitu saja, sederet ‘pe-er’ (pekerjaan rumah) saat ini tengah menanti untuk dituntaskan Panglima TNI yang baru.

Di antaranya adalah pendekatan penanganan konflik di Papua, pembenahan Alat Utama Sistem Pertahan (Alutsista), kesejahteraan prajurit, juga reformasi peradilan militer.

Belum lagi penanganan budaya kekerasan oleh perwira tinggi maupun perwira menengah non-job, serta keterlibatan TNI dalam konflik agraria juga bisnis.***



Editor: Viko Karinda

Sumber: ANTARA YouTube Asumsi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x