Network
TERAS GORONTALO – Richard Eliezer atau Bharada E yang merupakan salah satu tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.
Setelah Richard Eliezer membantah kesaksian dari Ricky Rizal yang juga merupakan tersangka dalam tewasnya Brigadir J, kini Bharada E membantah kesaksian yang diberikan Kuat Maruf.
Kuat Maruf yang juga merupakan tersangka yang diduga terlibat dalam tewasnya Brigadir J menjalani pemeriksaan lanjutan di persidangan.
Baca Juga: Semua Kebohongan Usopp Menjadi Kenyataan, Kesatria Lautan Sogeking
Kuat Maruf yang merupakan asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi ini menjelaskan poin poin yang dia ketahui dari kasus kematian Brigadir J
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Uncle Wira, Richard Eliezer menuturkan bahwa ada beberapa hal yang disampaikan Kuat Maruf berbeda dengan yang dia ketahui yang terjadi.
Setelah Kuat Maruf selesai memberikan kesaksian, Hakim meminta tanggapan Richard Eliezer terkait apa yang disampaikan Kuat Maruf.
“Gimana terhadap keterangan saksi Kuat,” tanya Hakim kepada Richard Eliezer.
Bharada E pun menjawab banyak kesaksian yang tidak sesuai dengan yang terjadi.
“Untuk keterangan dari Om Kuat, sama saja Yang Mulia masih banyak yang tidak sesuai Yang Mulia,” jawab Eliezer.
Kemudian Hakim menanyakan poin apa yang tidak sesuai dengan kejadian yang terjadi yang berhubungan dengan kematian Brigadir J.
Richard Eliezer menuturkan bahwa, Kuat Maruf tidak menyampaikan momen ketika dia bertanya kepada Kuat Maruf mengenai kejadian yang terjadi sebenarnya.
“Pertama untuk waktu di Magelang, di lantai dua, tadi dia tidak menyampaikan bahwa saya sempat bertanya ke dia, padahal kenyataannya saya bertanya ke dia, Om ada apa? Dan dia menyampaikan ke saya, ‘sudah kamu tidak usa tau dulu, baru dia ngajak saya turun,” ungkap Richard Eliezer.
Kemudian Richard Eliezer melanjutkan bahwa, poin lainnya yang tidak sesuai dengan kejadian adalah kesaksian Kuat Maruf yang tidak melihat dan mendengar Ferdy Sambo menembak Birgadir J.
“Untuk di Duren Tiga Yang Mulia, di TKP dengan jarak sedekat itu Yang Mulia, sangat tidak mungkin untuk tidak melihat, tidak bisa membedakan antara sarung tangan dan masker itu sangat tidak mungkin Yang Mulia,” tutur Bharada E kepada Hakim
Eliezer kemudian melanjutkan bahwa Kuat Maruf tidak mengatakan yang sebenarnya ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
“yang terakhir tadi saya sempat dengar, Om Kuat bilang bahwa dia ini ketika di periksa sama penyidik di paksa harus ikut saya karena kalau tidak akan ditinggalkan, sedangkan pada saat pemeriksaan Om Kuat ini dia kan sudah di damping sama penasehat hukum, dari masih skenario pun sudah didampingi penasehat hukum,” lanjutnya lagi.
“Jadi dari skenario-skenario ini sudah di damping penasehat hukum, jadi sangat tidak mungkin apabila dia menyampaikan tadi bahwa dia dipaksa penyidik untuk mengikuti saya,” tegas Richard Eliezer membantah kesaksian Kuat Maruf.***
