Ketika Ferdy Sambo Makin Terpojok, Bharada E Bongkar Fakta Baru, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf Berbohong?

- 7 Desember 2022, 07:31 WIB
Kasus brigadir J: Ketika Ferdy Sambo Makin Terpojok, Bharada E Bongkar Fakta Baru, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf Berbohong?
Kasus brigadir J: Ketika Ferdy Sambo Makin Terpojok, Bharada E Bongkar Fakta Baru, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf Berbohong? /Humas Polri/edited TerasGorontalo.com/

TERAS GORONTALO - Ketika Ferdy Sambo semakin terpojok dalam kasus Brigadir J yang kini sedang bergulir dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Ferdy Sambo merupakan salah satu dari para tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Kini Ferdy Sambo semakin terpojok dengan adanya fakta-fakta baru dalam persidangan kasus Brigadir J.

Mulai dari Bharada E membongkar fakta baru dibalik kasus Brigadir J, hingga Bripka Ricky Riza dan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf yang terkesan berbohong dalam persidangan.

Baca Juga: Pengacara Bharada E dan Brigadir J Bongkar Ciri-ciri Si Cantik yang Nangis di Rumah Ferdy Sambo, Sama Persis?

Bharada E mulai mengungkap peristiwa demi peristiwa yang akhirnya membuat Brigadir J meregang nyawa di rumah dinas Duren Tiga Jakarta Selatan.

Dimulai dari peristiwa pada tanggal 7 Juli 2022, Bharada E mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengetahui peristiwa apa yang sebenarnya terjadi di rumah Magelang.

Dilansir Teras Gorontalo dari program Kontroversi, Bharada E mengaku jika Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR meminta bantuan kepadanya untuk mengamankan senjata Hs milik Brigadir Joshua.

Selanjutnya Richard mengungkapkan bahwa setibanya di rumah Saguling dia dimintai Ferdy Sambo untuk naik ke lantai tiga.

Ditempat itulah Bharada E diperintahkan untuk menghabisi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Richard Eliezer lalu menuturkan bahwa Ferdy Sambo marah dan memandanginya dan mengatakan harus menghabisi Brigadir J.

Dari kesaksian terbaru Bharada E atau Richard Eliezer terungkap juga bahwa Putri Candrawathi sempat menyinggung CCTV di Duren Tiga dan sarung tangan Ferdy Sambo

“Ibu di samping kiri nih, ibu sambil ngobrol-ngobrol, pembahasannya membahas tentang CCTV, pertama mengenai CCTV Duren Tiga yang kedua tentang sarung tangan,” ujar Richard Eliezer.

Richard Eliezer mengaku bahwa dirinya sangat takut hingga dia berdoa di toilet agar hal ini tidak terjadi.

Tak hanya itu, belum lama ini pada persidangan Rabu 30 November 2022, Bharada E sebagai saksi dari terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf mengungkapkan adanya seorang perempuan yang menangis berlari ke luar rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, sekitar Juni 2022.

Bharada E mengatakan di kediaman Bangka saat itu ia melihat ada sekuriti Alfonsius Dua Lurang, ajudan Adzan Romer, dan asisten rumah tangga.

Namun tiba-tiba ada seorang perempuan yang tidak dikenal keluar dari dalam rumah sambil menangis.

"Kita tidak tahu ada kejadian apa di dalam rumah itu. Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang ‘Fons ada orang keluar itu’. Ada perempuan, saya tidak kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa,” kata Richard saat menjadi saksi terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2022, dikutip dari Polri TV.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Nasib AKP Rita Yuliana Disaat Si Cantik Diduga Simpanan Ferdy Sambo Jadi Sorotan

Sebelumnya, saat memberikan kesaksiannya di hadapan majelis hakim, Bharada E menyampaikan saat di rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka terdapat momen peristiwa ada perempuan menangis.

Perempuan itu muncul dari dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.

Pengungkapan yang disebut oleh Bharada E itu saat majelis hakim bertanya terkait peristiwa yang membuat Putri Candrawathi dan Sambo mengalami pertengkaran dalam rumah tangganya.

"Ada peristiwa lain yang misalnya semacam pertengkaran PC dengan FS?," tanya hakim. Bharada E pun menjelaskan kejadian pada Juli 2022.

Saat itu, ia naik piket bersama almarhum Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Bulan Juli saya agak lupa tanggalnya. Saya sempat naik piket akhir Mei bersama almarhum (Brigadir Yosua). Padahal, almarhum ini ajudan ibu, tapi karena bang Mathius menjaga di Saguling, yang naik piket saya sama almarhum, selepas piket saya balik ke saguling," ujarnya.

"Ada kejadian tiba-tiba ibu turun, almarhum juga turun bawa senjata langsung taro di mobil," lanjutnya.

Saat itu, diduga Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo sedang cekcok.

Putri Candrawathi sempat keluar bersama dirinya, Brigadir J, dan Mathius.

Mereka ketika berkendara dengan dua mobil. Lalu, Bharada E menceritakan setibanya Ferdy Sambo di rumah Bangka pun juga turut dalam kondisi marah.

Tapi, Ferdy Sambo langsung masuk ke dalam rumah.

Selanjutnya, Brigadir J pun mengatakan, dengan mengimbau Bharada E akan ada teman Ferdy Sambo yang datang ke rumah tersebut. Kendati, Bharada E tak mengetahui kedatangan teman Ferdy Sambo.

"Pak FS kayak marah-marah juga langsung masuk ke dalam rumah. Almarhum bilang Chad nanti ada Pak Elben yang datang rekannya bapak," jelas Bharada E.

"Pas datang saya nggak lihat...Bang Yos bilang tidak ada selain kami berdua (Yos dan Matheus) yang ada di dalam rumah, area kediaman Bangka. Yang di belakang ada Romer, Saddam, ART di depan ada saya, alfon sekuriti," ujar Bharada E.

Lantas, Bharada E pun mengatakan tidak mengetahui hal apapun yang terjadi di dalam rumah di Jalan Bangka tersebut.

Namun, selang beberapa saat kemudian, tetiba muncul seorang perempuan dari dalam rumah sambil menangis.

Perempuan yang tidak diketahui oleh Bharada E identitasnya, langsung meminta untuk memanggilkan drivernya.

"Setengah jam kemudian ada orang keluar dari rumah, saya bilang fon ada orang keluar itu. Ada perempuan, saya ga kenal, nangis dia. Saya bertanya-tanya ini siapa. Saya lihat ke dalam," tuturnya.

Menurut dia, perempuan itu tengah mencari drivernya. Bharada E pun bergegas mencari driver yang dimaksud perempuan tersebut.

"Saya lari ke samping saya panggil drivernya. Perempuan itu naik baru pulang," lanjut dia.

Kemudian, Bharada E menjelaskan setelah kejadian tersebut, Sambo akhirnya lebih sering pulang ke rumah Saguling.

Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf Terkesan Berbohong

Dikutip dari Polri TV, Hakim menyindir Kuat Ma'ruf, asisten rumah tangga Ferdy Sambo, yang mengaku tidak mengetahui apakah atasannya ikut menembak Brigadir J saat peristiwa berdarah di rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022 lalu.

Menurut hakim, keterangan Kuat Ma'ruf sama dengan Ricky Rizal yang juga mengaku tidak melihat apakah Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.

"Saya tidak melihat Bapak menembak Yosua," jawab Kuat.

"Bahasa kamu sama dengan Ricky, ya kan, 'saya tidak tahu, tidak dengar'," singgung Hakim dengan nada tinggi.

"Tadi sudah dipraktikkan sama saudara Richard. Berdirinya RE (Richard Eliezer sama RR atau Ricky Rizal) enggak jauh, tapi karena kalian buta, dan tuli, jadi saudara enggak denger dan enggak lihat, kan gitu yang saudara sampaikan," kata Hakim.

"Tidak begitu Yang Mulia," timpal Kuat. "Terus gimana?" cecar Hakim.

"Kalau Pak Sambo nembak, mungkin. Kan saya udah ketutupan, tinggal liat kakinya saja kalau dari tempat saya," jelas Kuat Ma'ruf.

"Iya, terserah saudara tapi faktanya saat ditanya soal penembakan oleh Anggota Polres Jaksel saudara bisa jawab dengan tuntas. Apa skenario itu, kan begitu," singgung Hakim.

LPSK Sebut Bharada E Tak Bohong Perihal Perempuan Menangis di Rumah Ferdy Sambo

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan keterangannya terkait pengakuan Richard Eliezer alias Bharada E dalam sidang beberapa hari lalu.

LPSK menyebut bahwa Bharada E tidak bohong mengenai wanita yang menangis di rumah Ferdy Sambo.

Keterangan Bharada E yang dimaksud adalah ia melihat seorang wanita keluar dari rumah Bangka sambil menangis.

Mengenai hal tersebut, LPSK pun menyebut bahwa keterangan yang disampaikan oleh Bharada E dalam persidangan juga pernah dibicarakan bersama saat pengajuan Justice Collaborator oleh Bharada E.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu pada Jumat, 2 Desember 2022.

"Iya (LPSK dan Richard soal wanita menangis)," katanya pada Jumat, dikutip dari PMJ News.

"Memang itu pengetahuan Bharada E," katanya lagi.

Saat awal pengajuan, Edwin Partogi Pasaribu mengatakan bahwa pihaknya meminta Bharada E untuk berkata jujur selama proses persidangan.

Edwin Partogi Pasaribu juga mengatakan bahwa seluruh yang disampaikan Richard dalam persidangan pada hari Rabu, 30 November 2022 lalu bukan karangan dan sudah pernah disampaikan sebelumnya ke LPSK.

"Iya. Kami sudah dengar sebelumnya," katanya.

Pihak Ferdy Sambo Bantah Soal Si Cantik

Sebelumnya, kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis membantah keterangan dari Bharada E.

Yang mana dalam keterangan tersebut menyebutkan bahwa Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi sudah tidak satu rumah.

Arman Hanis juga mengatakan bahwa bantahan pihaknya akan dibuktikan nanti saat persidangan kliennya dilaksanakan.

"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan nanti akan kami buktikan di persidangan klien kami," kata Arman Hanis pada Kamis.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Nasib AKP Rita Yuliana Disaat Si Cantik Diduga Simpanan Ferdy Sambo Jadi Sorotan

***

Editor: Viko Karinda

Sumber: PMJNews Polri TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x