Viral, Cerita Arwah Lisa Merasuki Tubuh Kak Eti Dibunuh Pacar dan Rekannya Usai Digagahi Ulasan Nadia Omora

- 7 Desember 2022, 21:26 WIB
Viral, Cerita Arwah Lisa Merasuki Tubuh Kak Eti Dibunuh Pacar dan Rekannya Usai Digagahi Ulasan Nadia Omora
Viral, Cerita Arwah Lisa Merasuki Tubuh Kak Eti Dibunuh Pacar dan Rekannya Usai Digagahi Ulasan Nadia Omora /Tangkapan Layar YouTube Nadia Omora

TERAS GORONTALO -- Kisah horor tentang sosok arwah Lisa, yang gentayangan dan merasuki tubuh Kak Eti, bikin merinding mendengarnya.

Apalagi, kisah horor Lisa tersebut, diklaim merupakan cerita nyata yang disampaikan oleh Nadia Omara.

Nadia Omara, menjadi viral di TikTok, karena menceritakan kisah horor nyata, seperti cerita arwah Lisa yang merasuki jasad Kak Eti.

Berikut ini kisah nyata Lisa, yang diulas ole Nadia Omara yang viral di TikTok, seperti dilansir Teras Gorontalo melalui akun YouTube-nya.

Menurut Nadia Omara, kisah Lisa tersebut dikirim oleh seseorang bernama Ningsih dari Sulawesi.

Ningsih menceritakan pengalaman horor tersebut, kejadiannya sekira 2003-2004.

Hal itu dialami oleh kakak ke-2 Ningsih, bernama Kak Eti.

Diketahui, latar belakang keluarga Ningsih, ada kaitannya dengan kisah Lisa.

Ningsih ini adalah anak bungsu dari 8 bersaudara. Dia ini cukup peka sekali sama hal tak kasat mata, karena faktor keturunan.

Kata Ningsih, hampir semua keluarganya mampu melihat makhluk halus, seperti kejadian horor ini terjadi.

Saat itu, Ningsih baru berusia 8 tahun. Sementara, Kak Eti berusia 22 tahun.

Cerita ini, Ningsih tulis langsung berdasarkan apa yang Kak Eti rasakan. Apa yang Kak Eti lihat, dan apa yang kedua orang tua mereka alami.

Jadi, ceritanya pada suatu hari Kak Eti lagi menyapu halaman. Kebetulan sore itu lagi hujan.

Pas lagi menyapu, Kak Eti melihat ada seorang perempuan menggunakan seragam SMA sedang berjalan melewati rumah mereka, tanpa menggunakan payung.

Jadi cuman swetter tipis warna hitam, dipakai nutupin mukanya. Kak Eti pikir ini cewek kok lagi hujan deras tidak berteduh.

"Sayang seragamnya basah kuyup," kata Kak Eti dalam hati.

Meski merasa kasihan, Kak Eti memilih tidak terlalu menggubris, dan dia lanjut menyapu teras sambil sesekali menengok ke arah perempuan itu.

Anehnya, pas perempuan tersebut berjalan melewati pohon, tiba-tiba sosok wanita ini hilang.

Kak Eti langsung memperhatikan arah pohon dengan teliti sambil berujar dalam hati dengan penuh keheranan.

"Kok tidak ada dia di situ, cepat sekali hilangnya," kata Kak Eti dalam hatinya.

Kak Eti yang pada saat itu sakit gigim mengira kalau dia sedang berhalusinasi. Akhirnya, Kak Eti mengalihkan pandangannya dan melanjutkan menyapu teras halaman.

Tapi, pas tidak sengaja melihat ke arah gerbang, ternyata perempuan berseragam SMA tadi, sudah berdiri di depan gerbang Kak Eti.

Seorang perempuan tersebut menatap Kak Eti, sambil terus menutup wajahnya dengan sweeter. 

Kak Eti kasihan melihat perempuan tersebut basah kuyup langsung menyuruhnya untuk berteduh.

"Ya udah dek, berteduh dulu di sini (teras, red) nanti habis Maghrib, kalau hujan sudah reda baru lanjut lagi berjalan," kata Kak Eti.

Ketika perempuan disuruh masuk, dia tidak merespon sama sekali. Dirinya tetap saja berdiri di depan teras.

Di situ Kak Eti sadar, kalau gerbang rumahnya terkunci. Dia pun langsung ke arah pintu gerbang untuk membukanya.

Karena lagi hujan sembari Kak Eti berjalan ke arah pintu gerbang, dia mengangkat tangan kirinya ke arah dahi, agar rintik hujan tidak kena di matanya.

Sesampainya di pintu gerbang, Kak Eti pun langsung membuka pintunya telah digembok.

Pas Kak Eti membukanya, ternyata si perempuan itu hilang. Di saat bersamaan Kak Eti merasakan hembusan angin mengarah ke mukanya.

Meski kebingungan, lagi-lagi Kak Eti tidak ambil pusing, dia tetap memperdulikan giginya lagi sakit dan lagi-lagi, dia mikir hilang perempuan tadi.

Kak Eti pun kembali mengunci pintu gerbang dan kembali ke dalam rumah.

Sesampainya di rumah, perasaan Kak Eti ini mulai tidak enak, badannya yang semula baik-baik saja tiba-tiba terasa nyeri dan sakit giginya tambah kumat.

Tidak lama kemudian, kedua orang tua dari Kak Eti, yang baru pulang dari pasar seketika kaget, mendengar Kak Eti menangis dan merintih kesakitan.

Mama dan papa Kak Eti berusaha menenangkan anaknya. Tapi pada saat itu, Kak Eti ini makin kencang menangisnya.

Saking kencang menangisnya, sampai-sampai ada kawan-kawan Kak Eti yang kebetulan ngekos di samping rumah mereka, mendengar suara tersebut.

Kumpulah mereka di sana mengelilingi Kak Eti. Tiba-tiba Kak Eti hilang kesadaran, jari kaki dan tangan Kak Eti menekuk seperti mau mencakar.

Kak Eti tadinya menangis menjerit-jerit seketika merasa sedih sekali tangisnya, seakan mau minta tolong.

"Tolong dengarkan saya," ujarnya.

Kak Eti terus menangis, takut tatapan sama laki-laki. Mamanya Kak Eti mencoba menenangkannya dengan cara mengelus tangan anaknya.

Pas lagi sang mama mengelus tangannya tiba-tiba Kak Eti berontak. "Jangan sentuh sakit, badan saya sakit bu de, badan saya hancur," ujar si arwah itu.

Sosok yang merasuki Kak Eti ini belum juga mau keluar, dan karena sosok itu selalu ketakutan berhadapan dengan laki-laki.

Sang mama langsung menyuruh si ayah dan laki-laki lainnya untuk keluar.

mamanya pun nanya "Kamu ini siapa. Kenapa menganggu anak saya," kata ibu dari Kak Eti.

"Lisa, nama saya Lisa. Saya ini lagi cari pintu untuk masuk. Kakak ini lagi sakit jadi pintunya sangat luas untuk saya masuk," ujar si arwah ini.

"Kamu dari mana?," tanya sang ibu.

"Lisa dari jauh bu de, Lisa tidak tahu, Lisa minta tolong carikan keluarga Lisa, carikan ibu Lisa. Lisa mau pulang," kata si arwah yang merasuki tubuh Kak Eti.

"Apa yang terjadi sama kamu nak. Kami nggak tahu bisa bantu kamu kayak gimana," kata si mama.

Mendengar hal itu, sosok dari makhluk yang merasuki Kak Eti ini pun langsung menangis sejadi-jadinya. Suara tangisannya seperti orang yang putus asa.

Setelah tangisannya mereda, sosok makhluk halus ini pun menceritakan semua permasalahan yang menimpa dirinya.

Dulu semasa hidup Lisa ini pada waktu jaman SMA, dia sering dijemput oleh pacarnya bernama Anto.

Katanya, pada hari itu, memang ada pesta perayaan ulang tahun, dia pun menunggu teman-teman yang lain di kosnya Anto.

Namun, sekira 2 jam menunggu tidak ada temannya Lisa datang ke kosnya Anto.

Dia meminta izin ke mamanya karena ingin berbohong, Lisa beralasan terlambat pulang ingin belajar kelompok dengan sesama rekannya.

Pas waktu itu, mamanya Lisa tidak menginginkan sang putri untuk berpacaran dengan Anto. 

Ketika Lisa sedang berada di kosnya Anto, tiba-tiba kerabat sang pacar datang sekira 9 orang.

 

Sampai jam 9 malam tidak ada satupun teman Lisa datang.

Singkat cerita, Anto mengajak Lisa dan rekannya untuk pergi ke acara ulang tahun itu.

Di perjalanan, ternyata Anto menepikan motornya di suatu tempat yang sunyi dan amat gelap.

Anto pun meminta Lisa meminum air mineral yang disediakannya.

"Sudah mau sampe, minumlah dulu," bujuk Anto ke Lisa.

Minuman tersebut langung diterimanya. 

Lisa meminum air itu, Lisa merasakan mengantuk pada 5 menit kemudian dan dia  merasa ada benda keras menghantam di kepalanya.

Di momen ini, peristiwa yang miris terjadi, Lisa tersadar sudah tidak berada di tempat yang pertama. 

Saat itu, Lisa diikat oleh Anto dan rekannya di pohon dan dia melihat sebagian pakaiannya sudah berantakan, roknya sudah robek.

Lisa meras bagian kemaluannya sakit sekali. Dia sadar di momen itulah sudah dilecehkan.

"Tolong lepaskan saya," kata Lisa memohon kepada Anto dan rekannya.

Si Anto sama 9 kawan cuek aja, mereka malah mendekati Lisa kembali menggilir wanita tersebut.

Lisa kehabisan tenaga, darah bercucuran, Anto sama kawannya mengejek. Saat tali dilepas yang tadinya diikat ke Lisa, dia langsung merasa lemas dan ambruk ke tanah.

Lisa kembali memohon. "Tinggalkan saya sendiri, tolong jangan siksa saya," kata Lisa.

Meski sudah berkali-kali minta dibebaskan, tetap Anto dan rekannya tidak perduli.

Tiba-tiba, Anto mengambil balok besar dihantam ke tubuh Lisa. Rekannya sang pacar membiarkan saja sembari mereka memukul menendang Lisa.

Merasa akan dibunuh, Lisa sudah tak mampu melawan, dia hanya meringkuk guna menahan pukulan dan tendangan yang bertubi-tubi mengarah ke tubuhnya.

Anto pun kembali mengambil batu besar menghantam batu di kepala Lisa, dan perempuan ini meregang nyawa.

Saat arwah bercerita di bagian ini, semua orang langsung menangis. 

"Bu De, sekarang badannya Lisa sudah terpisah, sebagian dimakan anjing, dilemparkan ke semak-semak, saya capek tidak bisa pergi ke tempat lebih baik. Lisa sangat bersalah sama ibu," ujar arwah itu.

Karena kasihan dengan Lisa dan khwatir kondisi anak yang kerasukan. Mereka menanyakan alamat Lisa.

"Lisa udah lupa sekali, tidak ingat," kata arwah tersebut.

Tiba-tiba, Lisa menjelaskan secara detail alamat sang ibu tinggal.

"Jalan Kenanga Gang Bugis, ada kos-kosan dan pemiliknya bernama bu Niar dia jualan di pasar," katanya.

Usai menjelaskan alamat itu, kedua orang tua Kak Eti meminta Lisa pergi ke luar dari dalam jasad sang putri.

Lisa pun menangguk dan pergi dari tubuh Kak Eti. ***

 

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: YouTube Nadia Omara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x