Ketika Nikel Lebih Berharga dari Nyawa! 12 Ribu Karyawan PT GNI Sering Dihantui Kematian Setiap Hari?

- 25 Desember 2022, 11:17 WIB
Ketika Nikel Lebih Berharga dari Nyawa! 12 Ribu Karyawan PT GNI Sering Dihantui Kematian Setiap Hari?
Ketika Nikel Lebih Berharga dari Nyawa! 12 Ribu Karyawan PT GNI Sering Dihantui Kematian Setiap Hari? /Tangkapan Layar akun YouTube PT Gunbuster Industry Official/

 

TERAS GORONTALO -- Tragedi kematian yang menimpa Nirwana dan Made, karyawan PT GNI, menyedot perhatian publik.

Nirwana dan Made, tewas terbakar di dalam crane, diduga korsleting listrik yang berada di tungku smelter PT GNI.

Terlebih, kejadian Nirwana dan Made terbakar, pada 03.00 Wita, sedang mengoperasikan crane di tungku smelter PT GNI.

Belajar dari kasus Nirwana dan Made, para pekerja lainnya di PT GNI, rupanya sering dihantui dengan kematian dalam beraktivitas.

Karena, resiko terjadinya kecelakaan kerja di PT GNI, sangat tinggi kalau tidak berhati-hati.

Seperti penuturan salah satu karyawan PT GNI, yang meminta untuk tak dipublish namanya.

Dia menyebut, kalau tingkat resiko kecelakaan kerja sangat tinggi.

"Makanya kami bekerja sangat hati-hati," ujarnya kepada Teras Gorontalo Sabtu, 24 Desember 2022.

Dia menyebut, saat bekerja di PT GNI, sudah ada 3 kecelelakaan kerja yang terjadi di PT GNI, saat dirinya menjadi karyawan di perusahaan nikel itu.

"Sudah ada 3 pekerja yang meninggal dunia, sebelum kejadian Nirwana dan Made. Makanya, saya bekerja setiap hari sangat berhati-hati," ujarnya.

Dia menyebut, saat ini sudah ada sekira 12 ribu karyawan yang sedang mengadu nasib di PT GNI.

Sebelumnya, kasus kematian Nirwana dan Made, yang tewas terbakar di crane PT GNI, menyita perhatian publik.

Terlebih, mayat Nirwana dan Made, yang terpanggang di dalam crane PT GNI, sangat mengenaskan.

Jasad Nirwana hanya menyisakan tulang dan tengkorak. Sedangkan Made, tinggal gigi yang ditemukan di dalam crane.

Kejadian yang menimpa Nirwana dan Made, membawa duka mendalam bagi karyawan yang bekerja di industri pertambangan nikel.

Publik penasaran dari mana awal mula api berasal, yang menyebabkan Nirwana dan Made tewas terbakar serta terbakarnya tungku di smelter milik PT GNI.

Dilansir Teras Gorontalo dari salah satu karyawan PT GNI yang meminta namanya tidak dipublish, menyebut, kebakaran terjadi akibat ledakan tangki solar di sekitar tungku smelter.

"Awalnya, ada ledakan di tangki solar yang berada di sekitar tungku smelter," ujarnya kepada Teras Gorontalo Sabtu, 24 Desember 2022.

Dia menyebut, setelah terjadi ledakan di tangki solar, muncul kobaran api pada mesin hidrolik di sekitar tungku smelter.

"Asal api dari hidrolik, karena di tiap tungku masing-masing ada mesinnya di sini," ujarnya.

Sementara itu, salah satu karyawan PT GNI, menyebut, kalau penyebab kematian wanita operator crane dan rekannya, diduga gegara korsleting arus listrik.

Menurut saksi mata, nyawa mereka berdua bisa selamat kalau tidak terjadi korsleting arus listrik di dalam crane.

"Jadi posisinya, Nirwana ada pengawas dan Made ini, masih anak magang, mereka berdua saat itu adal di dalam crane," kata karyawan PT GNI, yang meminta untuk tak dipulish namanya kepada Teras Gorontalo Sabtu 24 Desember 2022.

Apalagi katanya, dua korban itu tidak bisa keluar, karena pintu crane yang otomatis dan berada di lantai 5.

"Jadi, karena korsleting listrik inilah yang menimbulkan kobaran api di dalam crane," ujarnya.

Dia menyebut, dua korban itu terpanggang oleh api selama 4 jam di dalam crane.

"Kan kebakarannya sekira 03.00 (Wita, red) dan baru kobaran api baru reda sekira 07.00 (Wita)," ujarnya.

Mirisnya lagi, sejumlah saksi mata mendengar suara keduanya merintih kesakitan akibat terpanggang oleh api.

"Kami semua saksikan langsung keduanya berteriak di dalam crane," ujarnya.

Sebelumnya, tragedi kecelakaan kerja yang menimpa Nirwana, operator crane di PT GNI, Morowali Utara, mengegerkan publik.

Bahkan, kondisi mayat Nirwana, yang terkena kecelakaan kerja, akibat ledakan di smelter PT GNI, sangat mengenaskan.

Terlebih, tubuh Nirwana, menjadi debu, akibat si jago merah yang membumi hanguskan smelter milik PT GNI.

Tersiar kabar, pihak keluarga Nirwana, di Pinrang, Sulawesi Selatan, akan menuntut manajemen PT GNI.

Namun, hal itu diduga akan menemui jalan buntu, niatan keluarga Nirwana, akan menuntut manajemen PT GNI.

"Dengar-dengar keluarga korban akan menuntut pihak perusahaan," ujar salah satu karyawan PT GNI, yang meminta agar namanya tidak dipublish.

Dia menyebut, sebelum bekerja, manajemen perusahaan menyodorkan perjanjian kerja sama antara pekerja dan pemberi kerja.

Dalam perjanjian tersebut, termasuk jika terjadi hal yang tidak memungkinkan, pencari kerja tidak dapat menuntut perusaahaan.

"Itu tertuang dalam perjanjian. Kalau terjadi apa-apa, pihak perusahaan hanya memberi santunan," ujarnya.

Diketahui, Nirwana Selle, karyawan PT GNI tewas terbakar di dalam crane menggeparkan publik.

Terlebih, kondisi mayat Nirwana sangat memiriskan, tubuhnya hanya meyisakan tengkorak dan tulang-belulang.

Karena, saat peristiwa terbakarnya smelter PT GNI, Nirwana terjebak di dalam crane bersama seorang rekannya.

Proses evakuasi pun tidak bisa dilakukan, karena kobaran api di smelter PT GNI, terus membesar sembari adanya ledakan di lokasi itu.

Menanggapi peristiwa ini, WALHI Sulteng menyebut, bukan hanya kali ini saja ada karyawan PT GNI meninggal dunia.

Menurut Anggota WALHI Aulia Hakim, pada ada 6 bulan terakhir, peristiwa kecelakaan kerja telah terjadi sebanyak 3 kali.

Seperti ada karyawan operator smelter jatuh,tertimbun longsor dan kebakaran di smelter PT GNI menewaskan Nirwana.

Aulia Hakim mencontohkan: karyawan bernama Yaser, korban longsor operator alat berat yang bekerja pada malam hari dengan penerangan seadaanya.

Alif Farhan, korban hilang ketika sedang bekerja di tungku 6 smelter 1, ditemukan meninggal dunia usai jatuh pada tuas mesin horolik.

Nirwana dan Made, korban tewas terbakar ledakan di smelter PT GNI, belum lama ini.

“Aktivitas pertambangan nikel telah mendatangkan petaka bahaya bagi masyarakat yang ada di lingkar tambang," ujar Aulia Hakim.

Dia meminta pemerintah agar menindak tegas PT GNI, terhadap adanya peristiwa yang menimpa para perkerja.

“Walhi Sulteng mengecam keras Gubernur Sulteng dan juga Presiden Jokowi serta Menteri ESDM tidak peduli atas keselamatan pekerja dan masyarakat di wilayah tambang di Sulteng,” protesnya.

Walhi Sulteng mendesak Gubernur dan Presiden Jokowi serta Menteri ESDM segera memberikan sanksi terhadap PT GNI dan juga perusahan-perusahaan telah banyak menelan nyawa para pekerja.

Diketahui, Nirwana merupakan salah satu korban tewas terbakar dalam peristiwa kebakaran smelter PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Terlebih, kematian Nirwana, operator crane di smelter PT GNI, membawa duka mendalam bagi karyawan PT GNI.

Kondisi jenazah Nirwana operator crane sangat miris, hanya menyisakan tengkorak dan tulang belulang.

Lantas siapakah yang bertanggung jawab atas kematian Nirwana, sosok wanita crane dan rekannya, yang terkurung pada peristiwa smelter PT GNI, terbakar?.

Berdasarkan informasi yang dirangkum, wanita berhijab ini terkurung di alat crane, saat smelter terbakar.

Saat itu, terjadi ledakan yang kuat menyusul kobaran api yang menjalar seluruh area smelter PT GNI.

Pada kejadian itu, wanita berhijab ini terjebak di dalam crane gegara tidak ada jalur untuk keluar.

Dalam salah satu postingan akun TikTok @Mushawir Rabaena Put menjelaskan, soal penerapan K3 di PT GNI dinilai kurang maksimal, menyebabkan operator crane tersebut meninggal dunia.

"Intinya, apapun profesi kita, yang paling utama adalah kesehatan dan keleatan kerja harus terjamin. Ini conth klo K3 tudaj terlalu diperhatikan oleh perusahaan," tulisnya.

Sementara itu, akun TikTok @Yahmanafan mengaku turut prihatin peristiwa yang menimpa wanita crane ini.

"Ya Allah, betapa sakitnya dia menahan api yang membakar seluruh tubuhnya, semoga di tempatkan di surganya Allah amin, selamat jalan wanita hebat," tulisnya.

Sebelumnya, publik dibuat geger setelah beredar foto dan video full no sensor mayat Nirwana, korban kebakaran smelter PT GNI, Kabupaten Morowali Utara.

Nirwana, operator crane yang berada di smelter PT GNI, kondisi mayat-nya mengenaskan, tubuhnya tak tersisa.

Dalam foto dan video mayat Nirwana, yang beredar, wanita operator crane ini, tak dapat menyelamatkan diri dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Alhasil, Nirwana menjadi salah satu korban dalam peristiwa kebakaran smelter PT GNI di Kabupaten Morowali Utara.

Dilansir Teras Gorontalo dari akun TikTok @mushawir rabaena put, ketika ledakan di dalam smelter terjadi dan menyebabkan kebakaran, crane tengah berada di tengah-tengah kobaran api.

Saat itu, Nirwana tak bisa menyelamatkan diri dan api pun melahab tubuh Nirwana, hingga hanya menyisakan tengkorak.

Peristiwa naas ini, membawa duka mendalam bagi karyawan PT GNI dan yang bergerak di industri pertambangan nikel.

"Tidak ada nikel yang sebanding dengan nyawa seseorang.Rip Nirwana," tulis akun TikTok @mushawi rabaena put.

"Intinya apapun profesi kita, yang paling utama adalah kesehatan dan keselamatan kerja harus terjamin. Ini contoh kalau K3 tidak terlalu diperhatikan oleh perusahaan," tulisnya.

Sementara itu, akun TikTok @niel_alexander turut prihatin terhadap musibah yang menimpa Nirwana.

"Kasihan, terbakar orangnya," ujar akun TikTok @niel_alexander.

Bedasarkan informasi yang dirangkum, kobaran api berawal dari salah satu tungku yang ada di smelter gegara meledak.

Alhasil, api tersebut mengarah ke crane dan membakar tubuh dari Nirwana, yang foto mayat-nya beredar di media sosial.

Rupanya, bukan hanya Nirwala saja yang menjadi korban kebakaran di smelter PT GNI tersebut. Diduga ada juga laki-laki bernama Made.

Ucapan duka pun dari rekan-rekannya membanjiri di media sosial TikTok.

Salah satunya akun TikTok @ninica pusung sumamp

"Nirwana selamat jalan kawan, yang saya sudah anggap kayak adik sendiri. Surga tempatmu dek," tulis akun TikTok tersebut.

"Sesama anak pinrang yang merantau di Morut, turut berduka cita atas meninggalnya Nirwana," tulis akun TikTok @rahmathy15. ***

 

 

 

 

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: TikTok Berbagai Sumber Teras Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah