Mengenal Proses Smelter Nikel PT GNI di Morowali Utara, Lokasi Tambang Tempat Nirwana Tewas dalam Kebakaran

- 28 Desember 2022, 04:53 WIB
Mengenal Proses Smelter Nikel PT GNI di Morowali Utara, Lokasi Tambang Tempat Nirwana Tewas dalam Kebakaran
Mengenal Proses Smelter Nikel PT GNI di Morowali Utara, Lokasi Tambang Tempat Nirwana Tewas dalam Kebakaran /Tangkapan layar YouTube @Alfred Lapedandi

TERAS GORONTALO – Insiden kebakaran akibat ledakan tungku smelter 2, PT GNI (Gunbuster Nickel Industry) masih meninggalkan duka bagi keluarga korban yang ditinggalkan.

Kebakaran yang terjadi pada Kamis, 22 Desember 2022, sekitar pukul 03.00 WITA, telah menewaskan 2 orang karyawan PT GNI yang masih muda.

Disebutkan kalau kedua orang karyawan PT GNI ini meninggal akibat terjebak saat tungku di smelter 2 meledak, dan mengakibatkan kebakaran besar di lokasi.

Ledakan yang diduga akibat kelalaian kerja ini mengakibatkan wanita cantik yang juga seorang seleb TikTok bernama Nirwana, dan rekannya Made terjebak, hingga tewas mengenaskan.

Kejadian mengerikan yang terjadi di PT GNI ini, masih menjadi sorotan dari berbagai pihak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: TERBONGKAR! Inilah Nama Ibu Kandung Norma Risma yang Selingkuh dengan Sang Suami Mr R

Pasalnya insiden ini ternyata bukan pertama terjadi, melainkan sudah berulang kali.

Di bulan Juli lalu misalnya, seorang karyawan dari PT GNI dikabarkan tewas akibat terjatuh ke dalam pembuangan slek yang panas.

Bahkan seminggu sebelumnya, seorang karyawan juga dikabarkan tewas akibat kecelakaan kerja.

Kondisi yang kerap terulang berkali-kali ini, tentu mengundang kecaman dari berbagai pihak.

Mulai dari aktivis LSM JARI, hingga anggota DPRD Morowali Utara.

Salah seorang anggota DPRD Morowali Utara bernama Yaristan Palesa, SH, bahkan sampai menyarankan agar PT GNI untuk sementara ditutup.

Karena kuat dugaan, perusahaan sebesar PT GNI ini masih sering lalai dalam menerapkan keselamatan kerja untuk karyawannya.

“Kecelakaan kerja sudah berulang kali terjadi, hingga nyawa karyawan melayang. Seharusnya operasional PT GNI menerapkan pola keselamatan yang ketat,” ucap Yaristan Palesa, dikutip Teras Gorontalo dari kanal YouTube Koran Viral, Kamis, 22 Desember 2022.

Baca Juga: Baru Terungkap Alasan Fajar Sad Boy Asal Gorontalo Diputusin Pacar, Karena Kalah Glowing? Kini Banjir Endorsan

Inilah yang mempertegas permintaan Yaristan Palesa, agar PT GNI dapat menutup sementara kegiatan operasional mereka untuk berbenah.

Mulai dari memperbaiki SOP perusahaan dan mengubah ketentuan keselamatan kerja agar sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

Dengan demikian, apabila nanti di kemudian hari ditemukan lagi ada kelalaian dari perusahaan terkait kecelakaan kerja, maka aparat penegak hukum wajib melakukan penyelidikan.

Segitu seringnya kecelakaan kerja terjadi, sebenarnya bagaimana sih proses smelter nikel yang dilakukan oleh PT GNI di Morowali Utara?

Diktuip dari kanal YouTube PT Gunbuster Nickel Industry Official, dijelaskan bahwa PT GNI mengembangkan tiga kawasan yang berbeda dengan nilai investasi sebesar Rp 27,8 triliun.

Adapun lokasi yang dipilih terbagi di 3 wilayah, yakni Desa Bungintimbe, Desa Tanauge dan Desa Bunta.

Luas area pabrik PT GNI sekitar 600 hektar persegi, dengan tahapan konstruksi dimulai dari kuartal pertama tahun 2020, dan kuartal kedua di tahun 2021.

Baca Juga: Firasat Korban Kebakaran Smelter PT GNI! Made ‘Saya Mau Tidur Panjang’ Nirwana ‘Berteman Debu Smelter’

PT GNI ternyata sangat mendukung program pemerintah dalam sektor hilirisasi industri minerba.

Komoditas yang diekspor juga bukan merupakan bahan baku atau mentah, melainkan dalam bentuk turunan bahan jadi.

Untuk diketahui bersama, Sulawesi merupakan daerah penghasil nikel terbesar, yang salah satunya berada di Kabupaten Morowali Utara.

Di mana cadangan nikel yang ada di Morowali Utara ini, ternyata merupakan yang paling besar di dunia.

Nikel ini sendiri merupakan bahan baku utama dalam pengolahan smelter.

Proses pengolahan nikel dalam smelter ini sendiri terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1.    Pengeringan moisture hingga mencapai 45%, melalui proses pre-treatment. Dalam proses ini, biji laterite dikeringkan menggunakan Rotary Dryer, pada temperatur 250 derajat Celcius.

Ini dilakukan hingga kandungan moisture atau kelembabannya mencapai 20 persen hingga 15 persen.

2. Tahap kalsinasi atau pre-produksi, menggunakan Rotary Kiln yang diatur pada suhu 800-900 derajat Celcius.

Adapun reaksi yang terjadi dalam Rotary Kiln ini berupa evaporasi air dan disosiasi dari mineral, pada temperatur mencapai 700 derajat Celcius.

3. Proses kalsinasi, yaitu peleburan dalam Electric Furnance pada temperature 1.500-1.600 derajat Celcius, hingga menghasilkan ferronickel.

Keberadaan smelter di PT GNI, dinilai memberikan dampak yang positif bagi perusahaan nikel yang ada di Morowali Utara.

Karena perusahaan tersebut bisa menjual produknya ke PT GNI, sehingga secara otomatis kehidupan mereka pun mengalami peningkatan.

Ini juga turut memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, karena pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan yang signifikan.

Tak hanya masyarakat, tentunya hal tersebut juga akan memberikan pengaruh baik bagi pemerintah di Kabupaten Morowali Utara.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah