Ngeri, Kisah Aneh Dokter Fukushi Masaichi Yang Memiliki Hobi Mengoleksi Ribuan Kulit Mayat Manusia Bertattoo..

- 12 Maret 2023, 10:19 WIB
Ngeri, Kisah Aneh Dokter Fukushi Masaichi Yang Memiliki Hobi Mengoleksi Ribuan Kulit Mayat Manusia Bertattoo..
Ngeri, Kisah Aneh Dokter Fukushi Masaichi Yang Memiliki Hobi Mengoleksi Ribuan Kulit Mayat Manusia Bertattoo.. /Tangkapan Layar YouTube @historyinmemes//

TERAS GORONTALO- Kisah aneh dari seorang Dokter yang berasal dari Jepang, bernama Fukushi Masaichi yang memiliki hobi mengoleksi ribuan kulit mayat manusia bertattoo.

Bahkan karena kesukaan terhadap kulit manusia yang bertattoo, Dokter Fukushi Masaichi memiliki koleksi kulit manusia yang berasal dari anggota geng Yakuza di Jepang.

Walaupun terdengar aneh, namun hal ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh Dokter asal Jepang Fukushi Masaichi, yang dijuluki sebagai The Skin Collector.

Baca Juga: Iran Dan Arab Saudi Sepakat Pulihkan Hubungan Diplomatik Usai ditengahi China

Melansir dari kanal YouTube Kamar Jeri, Fukushi Masaichi merupakan seorang Dokter yang lahir pada tanggal 30 Januari 1878, di kota Yamaguchi Prefecture, Japan, dan merupakan seorang ahli Patologi dan Profesor Emeritus sekolah Kedokteran Mipon, di Tokyo.

Fukushi Masaichi sendiri merupakan seorang yang sangat menyukai dunia kedokteran, hingga dirinya melanjutkan menuntut ilmu di Jerman.

Hingga selesai menuntut ilmu, Fukushi Masaichi pun mendirikan The Japanese Society of Pathology, dan melakukan penelitian awal penyakit Syphilis yang berkaitan dengan kulit.

Baca Juga: Hacker Rusia Bocorkan Material Game STALKER 2, Ancam Rilis Gigabyte Lebih Banyak

Saat dia mempelajari tentang hal tersebut, Fukushi Masaichi menemukan fakta jika kulit orang bertattoo lebih bisa meminimalisir perkembangan dari penyakit Syphilis.

Hal ini pun membuat ketertarikannya terhadap kulit manusia bertattoo, dia sangat terpesona dengan tattoo, dan yang terutama pada tattoo para gengstar Yakuza.

Karena menurutnya tattoo Yakuza memiliki daya tarik yang tersendiri, karena tattoo Yakuza berbeda dengan tatto pada umumnya.

Dokter Fukushi Masaichi sangat terpesona dengan kulit manusia yang bertattoo hingga menutupi semua bagian tubuh.

Baca Juga: Lebih Dekat Denga Sang Mangak One Piece Eiichiro Oda

Hingga dia menemui orang-orang yang memiliki tattoo di kulit mereka dan menanyakan jika apa bersedia memberikan kulitnya kepada sang Dokter jika dia sudah meninggal nanti.

Dan dia juga bersedia untuk membayarnya, dan bayarannya akan diberikan kepada keluarg yang memiliki kulit bertattoo tersebut.

Hal tersebut pun dianggap aneh dan mengerikan oleh masyarakat, karena meminta kulit kepada orang yang masih hidup, dan juga bersedia untuk membayarnya.

Pada tahun 1920, Dokter Fukushi mendapatkan jabatan di rumah sakit Mitsui Memorial, Tokyo, dan kebanyakan orang yang berobat di rumah sakit tersebut merupakan orang yang memiliki kulit bertattoo.

Dan hal ini membuat dia merasa sangat bahagia dengan jabatannya di rumah sakit tersebut, karena dirinya bisa melihat ratusan orang yang berkeliaran di rumah sakit dengan memiliki tattoo di kulitnya.

Rumah sakit tersebut, merupakan rumah sakit badan amal yang melayani masyarakat kelas bawah, maka tidak heran jika banyak orang-orang yang kurang mampu datang ke rumah sakit tersebut, dan kebetulan banyak yang memiliki tattoo.

Saat itu Fukushi Masaichi menawarkan kepada keluarga pasien, jika pasiennya meninggal dunia dia ingin membeli kulit dari pasien tersebut.

Hal ini pun benar-benar terjadi, sehingga membuat Fukushi sangat menikmatinya.

Dan setiap ada korban yang meninggal di rumah sakit tersebut, Fukushi Masaichi pertama kali akan menyelamatkan kulit dari pasien tersebut, jika memiliki tattoo.

Dan dirinya akan melakukan autopsi dengan senang hati serta menjaga kulit pasien tersebut.

Dia berusaha menjaga kulit bertattoo yang sudah dia koleksi tersebut, dan berusaha melestarikannya, dengan menggunakan dua metode untuk mengawetkan ya, yaitu metode basah dan metode kering.

Dokter Fukushi Masaichi akan melakukan hal yang cukup mengerikan dengan mengupas kulit jasad pasien, dengan sangat hati-hati untuk memisahkannya dari dagingnya, hingga merata ke seluruh tubuh.

Selanjutnya dia akan memilih metode yang cocok untuk mengawetkan kulit pasien bertattoo tersebut.

Hasil pengawetan kulit ini selanjutnya akan dibingkai dengan kaca oleh Dokter tersebut, dan dipajang.

Dokter Fukushi Masaichi juga menganggap jika kulit manusia bertattoo merupakan sebuah karya seni terhebat yang pernah ada di dunia dan tidak ada tandingannya.

Hal yang dilakukan oleh Dokter Fukushi Masaichi ini sudah memiliki izin, yang menurutnya untuk keperluan medis, atau penelitian ilmiah.

Namun kenyataannya, kulit manusia bertattoo ini dikoleksinya hanya untuk sebagai pajangan.

Karena ketertarikannya terhadap kulit bertattoo sehingga dia membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi bernama Japan Tatto League.

Yang membuatnya terus mendapatkan pasien yang bersedia memberikan kulit mereka kepadanya.

Dokter Fukushi bahkan sampai rela membayar orang-orang yang ingin memiliki tattoo namun tidak memiliki uang yang banyak, dengan perjanjian jika mereka meninggal kulit tattoo akan menjadi milik dokter tersebut.

Pada tahun 1927, Dokter Fukushi Masaichi memulai penjelajahan di Barat, dengan niat bisa mendapat sukarelawan.

Namun, dalam perjalanan, seluruh koleksi tattoo berbingkai miliki Dokter Fukushi Masaichi ini hilang dirampok bahkan sampai tidak kembali.

Hal ini membuatnya depresi, bahkan dia rela membayar orang yang menemukan koleksinya tersebut, namun tetap tidak ditemukan.

Dokter Fukushi kemudian kembali mengumpulkan koleksi, sekitar 2000 kulit bertatto manusia yang di pajang, dan mengoleksi dokumentasi sekitar lebih dari 3000 foto.

Bisa kita bayangkan, ada berapa Juta Yen uang yang digunakan Dokter Fukushi Masaichi untuk membeli kulit manusia bertatto ini.***

 

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x