Aum Shinrikyo, Sekte Sesat di Jepang yang Pernah Menggemparkan Dunia

- 27 Maret 2023, 05:00 WIB
Aum Shinrikyo, Sekte Sesat di Jepang yang Pernah Menggemparkan Dunia
Aum Shinrikyo, Sekte Sesat di Jepang yang Pernah Menggemparkan Dunia /

TERAS GORONTALO – Meski sempat tercatat sebagai organisasi keagamaan di Jepang pada tahun 1989 namun praktik dalam ajaran ini dinilai sesat bahkan dinilai sangat ekstrim dan banyak memakan korban.

Aum Shinrikyo, didirikan oleh Shoko Asahara dengan nama Chizuo Matsumoto.

Ketika menikah, Shoko Asahara membuka klinik Akupuntur namun, entah perlahan-lahan ia menjadi orang yang terobsesi dengan agama.

"Mendirikan Sekte"

1980 Chizuo bergabung dengan Agonshu, sebuah sekte agama Buddha. Selang 3 tahun ia mendirikan perkumpulan yoga “Aum no Kai”.

5 tahun kemudian Shoko Asahara mengaku menerima wahyu dari dewa untuk menjadi 'Abiraketsu no Mikoto' (kehidupan cahaya yg memimpin pasukan dewa).

"Aum Shinrikyo"

1987, Shoko Asahara mengganti organisasinya menjadi Aum Shinrikyo, bercorak Buddha namun arahnya lebih radikal dan aktif melakukan pekerjaan misionaris.

Ada 10.000 pengikut yang dijanjikan oleh Shoko bahwa mereka akan selamat pada hari kiamat. 

Menelan kain "Dauty", “Samadhi Underground” kegiatan bertapa dengan cara masuk kedalam kontainer yang dikubur di dalam tanah meski kehabisan oksigen, “Blood Initiation”.

aksi menyuntikkan darah Shoko Asahara ke dalam tubuh, adalah beberapa latihan dalam ajaran tersebut.

Aksi minum cairan mengandung DNA shoko seperti serpihar rambut atau bekas air mandinya disebut "Love Initiation", "Complete Relief Initiation" memakai headgear atau penutup kepala dengan elektroda yang disebut PSI, dan dialiri arus beberapa volt.

Dikatakan arus tersebut sama seperti aliran listrik pada otak Shoko, yang jika dilepas akan dihukum dan diborgol. Mereka juga memproduksi LSD, obat terlarang dan menyebutnya sebagai "Tulang Kristus" dan zat psikoaktif disebut sebagai "Buddha". 

Shoko Asahara bahkan memiliki sekitar 100 wanita simpanan dengan dalih pelatihan "Special Initiation" yang membuat ia memiliki total 15 anak dari empat pengikut perempuan lainnya selain istri sahnya.

Shoko Asahara juga membuat aturan “Phowa”, adalah memisahkan jiwa dari tubuh dan diselamatkan, lebih tepatnya membunuh mereka yang melanggar ajaran Aum. 

Istri pertama dan keluarganya serta pengacaranya adalah korbannya, mereka disebut-sebut sebagai penghalang dan gagalnya Shoko dalam pemilihan dewan perwakilan yang diikutinya "Saya akan men-Phowa-kan semua jiwa-jiwa" ujarnya saat itu.

Berkeliling Tokyo dengan truk berisi antraks dan senjata biologis, menyebarkan bakteri di gedung-gedung yang diyakini sebagai Freemasonry.

Sarin adalah senyawa organofosfor sintetik yang sangat beracun, pengikutnya menembakkan gas tersebut didekat pintu masuk penumpang kereta bawah tanah. 

Banyak korban yang jatuh dan berteriak meminta tolong, mual, tangan dan kaki yang mati rasa, hingga pandangan yang memburuk mereka rasakan.

Kejadian itu tepatnya tahun 1995, aksi terorismenya itu mengguncang dunia, merupakan peritiwa terparah yang pernah dilakukan oleh Aum, korban luka mencapai 6300 orang.

Saat menjalani proses hukuman, Shoko Asahara membantah dan mengatakan semua adalah perbuatan pengikutnya, tapi berkat bukti yang lengkap.

Shoko Asahara akhirnya dijatuhi hukuman mati dan pada Juli 2018 kemarin, adalah 20 tahun setelah kejadian itu, Shoko dieksekusi. 

Kini beberapa orang masih percaya bahwa mantan pengikut Aum Shinrikyo meneruskan aktivitasnya dan mengubah nama organisasinya dengan "Aleph", "Hikari no Wa", dan lain-lain.***

Editor: Agung H. Dondo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x