Kasus Kanibalisme Mengerikan oleh Pria Jepang Issei Sagawa di Paris yang Menghebohkan Dunia

- 6 Juni 2023, 14:03 WIB
Kasus Kanibalisme Mengerikan oleh Pria Jepang Issei Sagawa di Paris yang Menghebohkan Dunia
Kasus Kanibalisme Mengerikan oleh Pria Jepang Issei Sagawa di Paris yang Menghebohkan Dunia /Twitter Shiroi Tanpopo/

TERAS GORONTALO - Pada tahun 1981, sebuah peristiwa mengerikan terkait pembunuhan sekaligus kanibal menghebohkan kota Paris, Prancis.

Di tengah gemerlap kota cinta itu, terkuaklah kasus yang melibatkan seorang pria Jepang bertubuh kecil bernama Issei Sagawa.

Lahir pada tanggal 26 April 1949 di Kota Kobe, Prefektur Hyogo, Issei sudah menunjukkan kelemahan fisik sejak lahir yang membuat keluarganya khawatir akan masa depannya.

Meskipun tumbuh dengan kondisi yang lemah, Issei justru mendapat dukungan penuh dari keluarganya.

Baca Juga: itel S23: Kamera 50 MP dan Baterai 5.000 mAh, Spesifikasi Terbaru yang Mengagumkan

Kakek, nenek, dan anggota keluarga lainnya sangat menyayanginya. Namun, kakeknya seringkali menceritakan kisah tentang seorang penyihir yang menculik anak-anak dan memasak mereka dalam panci.

Cerita dongeng yang dibawakan kakeknya itu secara tak terduga mempengaruhi minat Issei terhadap rasa daging manusia.

Seiring berjalannya waktu, Issei semakin merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri dan mencoba mencari bantuan dari seorang psikiater saat masih SMA.

Namun, upayanya tidak mendapat perhatian serius dan minatnya terhadap daging manusia tetap ada dan masih membuatnya penasaran, meskipun dirinya juga ingin menjalani kehidupan normal layaknya manusia pada umumnya.

Baca Juga: Messi Selangkah Lagi Ke Barcelona, Usai Tinggal PSG

Saat kuliah di Jepang, Issei melakukan kejahatan pertamanya, sasarannya saat itu adalah seorang wanita Jerman paruh baya.

Issei memulai aksinya dengan masuk ke kamar wanita itu ketika sedang tertidur, dan dengan menggunakan payung, Issei memukulnya hingga pingsan.

Kemudian, Issei mencoba menggigit bagian pantatnya dengan sebilah pisau dapur. Namun, tak lama terbangunnya wanita tersebut membuat Issei ketahuan.

Teriakan wanita itu pun membangunkan tetangga, yang akhirnya mengakibatkan penangkapan Issei oleh polisi.

Namun, ayah Issei membayar sejumlah uang besar untuk menyelesaikan kasus ini dan menghindari penuntutan pidana. Setelah itu, Issei melanjutkan kehidupannya dengan relatif normal.

Pada tahun 1976, Issei menyelesaikan gelar masternya dan pada tahun 1980, setelah menyelesaikan program magister, dia memutuskan untuk melanjutkan studi di Prancis.

Baca Juga: Resmi! Spoiler One Piece 1086: Nama Lengkap Ke-5 Gorosei Terungkap, Holy Knight Eksekusi Mati..

Pada tahun 1981, setelah lima tahun berlalu sejak kejadian pertama, minat Issei terhadap daging manusia tidak berkurang sama sekali malah sebaliknya.

Kali ini, Issei memilih Renée Hartevelt seorang mahasiswa Internasional asal Belanda berusia 25 tahun sebagai targetnya.

Renée dan Issei adalah mahasiswa di universitas yang sama di Paris dan sudah mengenal satu sama lain.

Kala itu, pada tanggal 11 Juni 1981, Issei meminta Renée datang ke rumahnya untuk membantunya menerjemahkan puisi dalam bahasa Jerman yang ditulis oleh seorang profesor.

Tanpa curiga, Renée pergi ke rumah Issei dan setibanya di sana, dia mulai menerjemahkan puisi itu tetapi tiba-tiba Issei muncul dari belakang dengan sebuah pistol dan menembak Renée di bagian belakang leher, peluru pistol tersebut membunuhnya.

Mengerikan rasanya membayangkan apa yang terjadi selanjutnya, Issei mengaku terpesona oleh tubuh Renée yang indah dan memiliki keinginan tak terkendali untuk memakan dagingnya.

Issei pun mulai memotong tubuh Renée menjadi potongan-potongan kecil dan memakan sebagiannya di malam hari.

Dalam beberapa hari berikutnya, Issei kembali memakan sisa tubuh Renée, dia bahkan mencoba membuang sisa-sisa tubuhnya ke kolam di Bois de Boulogne dengan bantuan sopir taksi yang membawanya ke tempat tersebut.

Namun, pasangan yang melintas di dekat kolam melihatnya dan curiga hingga mereka memberi tahu polisi tentang apa yang mereka lihat, dan Issei pun akhirnya tertangkap.

Pada saat persidangan kasus tersebut, fakta-fakta keji tentang kasus kanibal yang dilakukan Issei akhirnya terungkap.

Meskipun Issei secara terang-terangan mengakui perbuatannya, keputusan pengadilan Prancis terhadapnya mengejutkan banyak orang, Issei dianggap menderita gangguan mental dan diangkut ke rumah sakit jiwa di Prancis.

Keputusan ini membuat masyarakat Prancis tidak puas, mereka merasa bahwa Issei harus dihukum lebih keras untuk kejahatan mengerikan yang telah dilakukannya.

Ketika Issei dideportasi kembali ke Jepang, polisi di negaranya tidak bisa menangkapnya karena polisi Prancis tidak memberikan bukti penyelidikan yang cukup.

Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Issei mencoba menjalani kehidupan yang lebih tenang, dia menulis novel, mengadakan acara talkshow dan mencoba mengekspresikan dirinya di dunia seni.

Namun, popularitasnya saat itu tidak bertahan lama, dan dia menghadapi kesulitan keuangan yang signifikan.

Pada tahun 2005, orangtua Issei meninggal dunia, ibunya bunuh diri usai suaminya meninggal karna suatu penyakit.

Sementara itu, warisan yang dia terima digunakan untuk membayar hutang-hutangnya yang terkait dengan kegiatan illegal, Issei sebelumnya sempat terlibat uang gelap ketika popularitasnya di dunia senin menurun.

Issei pun hidup dalam isolasi dan jarang terlihat di muka umum, dia melanjutkan kehidupannya dengan bantuan adiknya, yang merawatnya setelah Issei mengalami serangan stroke pada tahun 2013 dan kehilangan kemampuan berjalan.

Hingga kemudian akhirnya pada tahun lalu 17 November 2022, Issei Sagawa, pria yang terkenal karena kasus pembunuhan dan kanibalisme, meninggal dunia pada usia 73 tahun karena radang paru-paru yang dialaminya.

Kasus pembunuhan yang melibatkan Issei Sagawa tetap menjadi salah satu peristiwa yang menghebohkan dan kontroversial dalam sejarah kriminal Prancis.***

 

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x