3 Kg Narkoba Masuk Kampus di Makassar, Disimpan Bunker: Polda Sulsel Buru Jalur Transaksi

- 10 Juni 2023, 23:14 WIB
Suasana salah satu ruangan dipasangi garis polisi usai polisi menemukan brankas diduga berisi narkoba di kampus UNM Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/6/2023).
Suasana salah satu ruangan dipasangi garis polisi usai polisi menemukan brankas diduga berisi narkoba di kampus UNM Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/6/2023). /ANTARA/HO/Dokumentasi Polisi./

TERAS GORONTALO - Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel telah mengungkap fakta bahwa sebanyak 3 kg narkoba beredar di dalam kampus, berdasarkan data pengembangan uang yang dilakukan oleh penyidik kepolisian.

Dalam sebuah rilis kepada media, Polda Sulsel mengungkap bahwa salah satu kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan diduga menjadi tempat penyimpanan narkoba yang diketahui melalui penemuan buku yang berisi jalur transaksi.

Namun, hingga saat ini, nama kampus terkenal di Makassar yang diduga menjadi tempat penyimpanan narkoba masih belum diungkapkan.

Baca Juga: Akhirnya Eiichiro Oda Ungkap Sosok Pemegang Road Poneglyph Terakhir di One Piece 1087, Ternyata....

Dilansir dari Jurnal Makassar, Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa ditemukan tempat penyimpanan atau bunker narkoba di salah satu Lapas dan kampus swasta ternama.

Selain menjadi tempat penyimpanan narkoba, polisi juga berhasil menemukan rincian jalur transaksi peredaran barang haram tersebut.

"Dalam Lapas dan kampus ternama ini, pelaku menyimpan bahkan mengedarkan narkoba dengan maksud mengelabui polisi," kata Dodi Rahmawan pada Kamis, 8 Juni 2023.

Baca Juga: Semua Tertipu, Eiichiro Oda Buka Rahasia Nami di One Piece 1087, Ternyata Berasal dari Kerajaan Bernama...

Dodi Rahmawan juga menyatakan bahwa berdasarkan catatan yang ditemukan oleh pihak kepolisian, sudah ada 3 kg narkoba yang berhasil diedarkan di dalam kampus.

"Bunker ini berfungsi sebagai brankas untuk menyimpan sabu, dan terdapat buku rekap atau jalur transaksi yang beredar," jelasnya.

Penemuan bunker narkoba di dalam kampus terungkap melalui jaringan yang melibatkan seorang narapidana di salah satu lapas.

"Kami belum mengungkapkannya karena sedang menunggu momen yang tepat. Kami masih mengkejar jaringannya. Terdapat jaringan di lapas dan area kampus," ungkap Dodi Rahmawan.

Dodi menyebutkan bahwa peredaran narkoba di Kota Makassar sudah menjadi masalah yang sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan tempat peredaran barang haram telah merambah ke dunia pendidikan.

Namun, Dodi Rahmawan belum dapat mengungkapkan identitas kampus yang dimaksud, baik itu swasta maupun negeri.

"Saya belum dapat menyebutkan lokasinya, tetapi yang pasti, kondisi yang kita hadapi sangat miris. Area kampus yang seharusnya untuk pendidikan justru dimanfaatkan sebagai tempat pemasaran narkoba," kata Dodi Rahmawan.

Dodi Rahmawan menyebutkan bahwa pihak kepolisian sedang mengembangkan penyelidikan terhadap jaringan narkoba tersebut.

Penyelidikan ini akan segera diungkap karena peredaran narkoba di kampus yang dimaksud sudah sangat luas, baik sebagai tempat penyimpanan maupun bunker.

"Penyelidikan akan segera dikembangkan. Kondisi ini sangat miris karena sudah ada bunker (penyimpanan) di sana," ungkapnya.

"Dalam hal ini, saya yakin pasti ada pihak-pihak yang terlibat. Jika tidak segera ditangani, generasi kita akan hancur karena masalah ini berasal dari lembaga pendidikan. Kami akan terus mengejar mereka, terutama karena sudah ada buku rekap dan penyaluran barang haram," tambahnya.

Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan penyelidikan dan mengungkap semua pihak yang terlibat dalam jaringan narkoba ini.

Mereka menyadari betapa pentingnya menjaga keamanan dan integritas lembaga pendidikan serta melindungi generasi muda dari bahaya narkoba.

KapoldaDodi Rahmawan juga mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi dan melaporkan segala kegiatan yang mencurigakan terkait peredaran narkoba.

Kolaborasi dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam memberantas peredaran narkoba di kota ini.

"Dengan kerjasama yang solid antara kepolisian, lembaga pendidikan, dan masyarakat, diharapkan Kota Makassar dapat menjadi lingkungan yang bebas dari peredaran narkoba, dan generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dengan aman serta memiliki masa depan yang cerah," kata Kapolda Sulsel Dodi Rahmawan.***

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x