Mereka ingin mewariskan fisik dan kekuatan ayah kepada keturunan mereka.
Prestasi terbesarnya adalah ketika penelitian terbaru menemukan bahwa sekitar 30 persen dari total penduduk distrik Santa Adoxia, Sao Carlos Brazil memiliki hubungan darah dengan Pata Seca.
Akhir Hidup yang Penuh Arti
Kisah Pata Seca berakhir pada tanggal 13 Juni 1958, ketika ia meninggal pada usia 130 tahun.
Kematian tragisnya akibat tetanus akibat menginjak paku yang berkarat memperingatkan kita tentang perjuangan dan ketekunan yang ia hadapi sepanjang hidupnya.
Kisah Pata Seca menginspirasi kita untuk menghormati dan menghargai perjuangan individu dalam menghadapi situasi yang sulit.
Meskipun hidup dalam perbudakan yang mengerikan, Pata Seca mempertahankan integritasnya dan mewarisi ketahanan fisik serta semangat juang kepada keturunannya.***