Network
TERAS GORONTALO - Kabar duka kembali terjadi di institusi Kepolisian Republik Indonesia.
Pasalnya, salah seorang anggota Kepolisian tewas di rumah dinas (Rumdis) atasannya Kapolda Kaltara.
Dalam pendalaman oleh tim penyidik, kematian Brigadir Setyo Herlambang yang diketahui ajudan Kapolda Kaltara mulai menemukan titik terang.
Baca Juga: One Piece : Petir God Enel Diperlihatkan, Rahasua Musnahnya Ras Lunarian Ternyata Ulah...
Melansir dari akun Instagram @dramakuin.official, berikut ini kronologi dibalik kematian Brigadir Setyo.
Menurut pihak Kepolisian, tewasnya Brigadir Setyo dikarenakan kelalaian saat membersihkan senjata api.
Diketahui, Brigadir Setyo merupakan seorang Ajudan atau pengawal pribadi dari Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Baca Juga: WK Bantah Tuduhan Pemukulan Terhadap Kepala BKD Bolmong
Brigadir Setyo membersihkan senjata di rumah dinas pada Jumat, 22 September siang hari.
Brigadir Setyo di duga tertembak senjata api jenis HS- 9 dengan nomor seri HS178837 saat dibersihkan sepulang dari sholat jumat.
"Sekitar pukul 13.10 WITA, dirumah dinas dalam kamar HS ditemukan bersimbah darah dan disampingnya tergeltak senjata api jenis HS-9 dengan Nomor Senpi : HS178837 inventaris dinas," Terang Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat kepada pihak wartawan.
Tim gabungan yang turun dalam melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) menemukan dugaan akibat kelalaian sang ajudan.
Meskipun demikian banyak netizen atau masyarakat yang meminta agar terus mengawal kasus kematian Ajudan dan bisa memperlihatkan CCTV di lokasi kejadian.
Tidak hanya itu, Pihak kedokteran forensik akan melakukan otopsi untuk memastikan apa penyebab pasti kematian sang Brigadir Setyo.
Kombes Budi juga menambahkan jika kematian dari Ajudan Setyo jauh dari asumsi bunuh diri.
"Kalau bunuh diri asumsi nya jauh, karena kalau fakta fakta kesitu nggak ada. Dia kan orangnya gak ada masalah, saya kenal baik sama dia, ". tambahnya.
Selanjutnya, Jenazah dipulangkan untuk dimakamkan di Kendal, Jawa Tengah.***
