Heboh! Spotify Akan Berhentikan 1.500 Karyawan, Ini Alasannya

- 6 Desember 2023, 21:00 WIB
Heboh! Spotify Akan Berhentikan 1.500 Karyawan, Ini Alasannya
Heboh! Spotify Akan Berhentikan 1.500 Karyawan, Ini Alasannya /

TERAS GORONTALO - Perusahaan streaming musik Spotify, belum lama ini mengejutkan para pecinta musik.

Pasalnya, perusahaan musik yang sudah dikenal banyak orang tersebut akan memberhentikan karyawan mereka.

Dilansir dari Reuters, pihak Spotify melaporkan bahwa mereka akan memberhentikan karyawan sebanyak 1.500 orang atau 17% dari tenaga kerjanya.

Diketahui juga bahwa pemutus hubungan kerja (PHK) karyawan Spotify ini sudah masuk dalam putaran ketiga untuk tahun 2023 ini.

Pada awal tahun pihak Spotify telah memecat 600 orang di bulan Januari dan melakukan pemberhentian karyawan lagi pada bulan Juni sebanyak 200 orang.

Menurut informasi dari Reuters, perusahaan musik itu melakukan pemberhentian karyawan karena saham mereka yang terdaftar di AS melonjak naik.

Diketahui saham Spotify yang terdaftar naik sekitar 11% dan diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam dua tahun sekitar $200,46 di awal penjualan.

Berdasarkan surat yang diberikan pihak Spotify kepada karyawannya, Daniel EK selaku CEO menuliskan alasan pemberhentian itu karena rendahnya biaya modal.

Daniel juga menjelaskan bahwa mereka memiliki banyak pekerja dari tahun 2020 dan 2021, meski output meningkat mereka harus berhentikan pekerja karena alasan sumber daya.

Spotify juga akan dikenakan biaya sekitar 130 sampai 145 juta Euro pada kuartal keempat akibat dari PHK karyawan tersebut.

Perusahaan streaming musik itu juga memperkirakan kerugian operasional pada kuartal keempat antara 93 hingga 108 juta Euro.

Perbandingan ini naik dari perkiraan sebelumnya mengenai laba operasional sebesar 37 juta Euro.

Daniel juga mengatakan kepada Reuters, perusahaannya masih fokus pada efisiensi untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dari setiap dolar.

Mereka juga akan memperluas penjualan diseluruh negara di dunia dalam upaya menjangkau satu miliar pengguna untuk tahun 2030.

CEO Spotify itu juga menjelaskan pihaknya memperdebatkan pemberhentian ini, namun semua dilakukan karena kesenjangan biaya operasional mereka.

“Kami memperdebatkan pengurangan yang lebih kecil sepanjang tahun 2024 dan 2025,” ungkap Daniel, terjemahan Bahasa Indonesia.

“Namun, mengingat kesenjangan antara tujuan finansial kami dan biaya operasional kami saat ini, saya memutuskan bahwa tindakan substansial untuk menyesuaikan biaya kami adalah pilihan terbaik untuk mencapai tujuan kami,” ujarnya.

Sementara itu, untuk karyawan yang diberhentikan akan mendapat uang pesangon, uang liburan, dan jaminan kesehatan sekitar lima bulan selama pemberhentian. ***

 

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah