Support of Palestina! Sejumlah Cendekiawan di Bidang Teknologi Bentuk Koalisi 'Gemuk'

- 4 Januari 2024, 22:00 WIB
Support of Palestina! Sejumlah Cendekiawan di Bidang Teknologi Bentuk Koalisi "Gemuk"
Support of Palestina! Sejumlah Cendekiawan di Bidang Teknologi Bentuk Koalisi "Gemuk" /


TERAS GORONTALO - Perang yang terjadi di Palestina, menuai respon dari pihak investor, insinyur dan pihak di industri teknologi.

Sebagaimana, yang dilansir Teras Gorontalo dari situs Antara, dijelaskan lebih dari 40 pendiri, investor, insinyur, dan pihak lain di industri teknologi telah membentuk sebuah koalisi bernama 'Tech for Palestine'.

Hal itu betujuan membangun proyek, alat, dan sumber daya terbuka untuk mendukung advokasi bagi rakyat Palestina.

Koalisi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perang di Gaza, memperjuangkan gencatan senjata permanen, dan memberikan dukungan kepada mereka yang takut untuk berbicara di depan umum dalam mendukung Palestina.

Sebuah laporan dari Tech Crunch menyebutkan bahwa pendiri Tech for Palestine, Paul Biggar, berharap inisiatif ini dapat menjadi titik balik dalam sikap industri teknologi terkait konflik Israel-Hamas.

Hal ini karena semakin banyak orang yang berupaya untuk bersuara mendukung gencatan senjata.

Ini adalah salah satu inisiatif teknologi pertama yang secara publik menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

Perang Israel-Hamas telah memecah belah industri teknologi.

Israel, yang merupakan pusat pasar teknologi dan startup terkenal, mendapatkan dukungan kuat dari individu dan institusi teknologi.

Namun, seruan untuk gencatan senjata dan dukungan terhadap Palestina telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan.

Setelah menulis postingan blog yang viral mengkritik kurangnya dukungan dari industri teknologi terhadap masyarakat Palestina.

Paul Biggar, pendiri perusahaan CircleCI yang bernilai 1,7 miliar Dollar Amerika, membentuk koalisi ini.

Dia mengungkapkan, bahwa ribuan orang menghubunginya dengan kata-kata dukungan setelah membaca postingan blognya.

Namun, banyak dari mereka takut untuk mengungkapkan pendapat mereka karena khawatir akan dampaknya terhadap karier mereka.

Paul Biggar menambahkan, bahwa puluhan orang tidak hanya bersuara, tetapi juga memulai proyek-proyek untuk mengubah industri ini agar pendapat mereka tentang Palestina dapat didengar.

Banyak orang lain secara sukarela membantu dalam upaya ini, dan komunitas ini berkumpul dengan cepat.

Platform ini masih dalam tahap awal dan akan menampilkan proyek-proyek yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil.

Tujuan dari platform ini adalah untuk berbagi sumber daya dan saran, hal yang sudah dilakukan oleh banyak pekerja teknologi pro-Palestina secara pribadi.

Mereka juga telah mendapatkan dukungan dari tokoh seperti Idris Mokhtarzada, pendiri unicorn Truebill, untuk membantu membangun platform ini.

Hingga saat ini, mereka telah membuat lencana yang dapat digunakan oleh insinyur di GitHub untuk menyerukan gencatan senjata, serta cuplikan HTML yang dapat digunakan oleh orang-orang di situs web mereka untuk memasang spanduk dukungan terhadap gencatan senjata.

Biggar menyatakan bahwa ada rencana untuk meningkatkan kerja sama dengan organisasi-organisasi Palestina dan memberikan bimbingan serta kredit cloud kepada startup-startup Palestina.

Sebelumnya, TechCrunch melaporkan bahwa industri teknologi Palestina yang sedang berkembang telah banyak terdampak oleh perang yang menghancurkan.

Inisiatif Tech for Palestine muncul sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah korban jiwa di kalangan warga Palestina.

Dalam beberapa minggu terakhir, pejabat AS dilaporkan mendorong Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza, meskipun mereka tetap menyatakan dukungan AS terhadap keamanan Israel tidak tergoyahkan.

Biggar berharap bahwa koalisi baru ini akan mendorong perubahan yang lebih besar dalam hal kebebasan berpendapat.

Dia mengatakan bahwa "naratifnya baru saja berubah" dan mereka berusaha untuk memberi kesempatan kepada lebih banyak orang yang merasa dibungkam untuk bersuara. Mereka baru saja memulai upaya ini. ***

 

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah