Viral! Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bullying, Begini Kronologinya

- 20 Februari 2024, 18:00 WIB
Viral! Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bullying, Begini Kronologinya
Viral! Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bullying, Begini Kronologinya /

TERAS GORONTALO - Belakangan ini, dunia maya dihebohkan dengan kabar bahwa anak Vincent Rompies terlibat dalam kasus bullying.

Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan seorang public figure dan melibatkan isu sensitif seperti kekerasan terhadap anak sekolah.

Bullying adalah perbuatan yang tidak dapat diterima di masyarakat mana pun. Hal ini dapat meninggalkan dampak psikologis yang serius bagi korban, termasuk trauma dan depresi.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil tindakan yang tegas dan efektif untuk memerangi kasus bullying.

Dilansir Teras Gorontalo dari Pikiran Rakyat, Binus School Serpong, Tangerang Selatan, telah mengonfirmasi bahwa anak dari Vincent Rompies terlibat dalam sebuah kasus dugaan perundungan atau bullying.

Namun, detail kronologi peristiwa tersebut belum diungkapkan oleh pihak Binus.

“Iyah (anak Vincent Rompies terlibat dugaan perundungan)” kata Corporate Publik Relation (PR) Binus, Haris Suhendra kepada wartawan Pikiran-Rakyat.com, Asep Bidin Rosidin, Senin, 19 Februari 2024.

Haris menegaskan bahwa sekolah akan mengundang orangtua dari siswa yang diduga terlibat dalam perundungan, termasuk mengundang Vincent Rompies.

“Proses pemanggilan,” ucap Haris.

Kronologi Kasus Perundungan Siswa Binus Serpong.

Teuku Zacky, seorang artis, telah memaparkan kronologi kasus bullying di Binus Serpong. Dia membagikan cerita tentang kasus perundungan tersebut yang diperoleh dari ibu korban melalui postingan di Instagram.

"Cerita yang saya dapatkan ini dilakukan oleh sekelompok genk anak sekolah tersebut kepada adik kelasnya yang katanya dilakukan sebagai test fisik untuk masuk ke genk tersebut," kata Teuku Zacky dalam unggahannya.

Kasus perundungan ini terjadi pada hari Senin, 12 Februari 2024, di mana korban mengalami kekerasan fisik. Sehari setelahnya, tepat sebelum Pemilu 2024, korban mengalami kekerasan lagi.

Kejadian tersebut terekam melalui kamera ponsel, dan saat ini ibu korban telah memiliki video tersebut sebagai bukti.

"Geng ini menyebutkan kalau hal tersebut baru pemanasan, dan akan dilanjut dihari Kamis. Untungnya ibu korban ini keburu mengetahui dan langsung bertindak," katanya.

Dari cerita yang disampaikan oleh ibu korban, dapat diketahui bahwa korban tidak melawan kekerasan tersebut karena terancam oleh pelaku.

"Korban tidak melawan karena diancam kalau melapor dan melawan adiknya yang kelas 6SD akan dianiaya, dilecehkan, dan bahkan diancam dibunuh," ujarnya.

Tidak dijelaskan secara rinci awal masalah kasus perundungan itu terjadi.

"Awal masalahnya apa? Disebutnya ini hanya sebagai penataran agar mentalnya kuat!!!!," ujarnya.

Pada tanggal 13 Februari 2024, korban terbongkar telah menceritakan kejadian tersebut kepada salah satu anggota keluarganya. Akibatnya, pelaku melakukan kekerasan lagi terhadap korban.

"Korban ini dibakar kulitnya, dan genk ini merencanakan akan ada Part 2-3 yang akan menggunakan pisau," ujarnya.

Pelaku yang terlibat dalam kasus perundungan di Binus Serpong ini menyebut gengnya sebagai Geng Tai (GT), dengan lebih dari 40 orang diduga terlibat dalam kejadian tersebut. ***



Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah