Mengenal Ragam Wastra Khas Bali, Salah Satunya Pernah Tampil di Panggung Internasional

- 5 September 2021, 21:36 WIB
Ragam wastra khas Bali
Ragam wastra khas Bali /Tangkap layar Instagram @kemenparekraf.ri/

Berikut ini ragam wastra khas Bali:

1. Kain Gringsing
Kain yang berasal dari Desa Tenganan, Karangasem, Bali yang dipercaya sebagai ‘penolak bala’. Gringsing sendiri memiliki makna ‘gring’ berarti sakit, ‘sing’ berarti tidak, sheingga artinya tidak sakit.

Proses pembuatannya dikenal lama, membutuhkan sekitar 2-5 tahun, karena dibuat secara manual menggunakan tangan.

2. Kain Endek
Motif dari kain endek ini sangat beragam. Meski kain Endek banyak diminati di pasaran, tetapi ada beberapa motif yang dianggap sacral dan tidak digunakan secara sembarangan.

Baca Juga: Hiu Berjenis Mulut Besar Ditemukan Dalam Kondisi Mati di Pantai Desa Waiwuring

3. Kain Cepuk
Kain ini digunakan saat persembahyangan dan upcara keagamaan yang dililitkan di sekitar pinggang (tapih) sebagai penutup tubuh bagian bawah.

4. Kain Poleng
Memiliki motif kotak-kotak layaknya papan catur. Kain ini dianggap sebagai ‘penolak bala’ dan juga ‘pembawa keberuntungan’.

Kain Poleng sendiri hitam-putih (rwa bhineda), putih-abu-hitam (shudamla), dan putih-hitam-merah (tridatu).

5. Kain Rangrang
Memiliki pola zig-zag dengan perpaduan warna mencolok menjadikannya kain ini unik. Berasal dari warisan adat serta tradisi di Seraya Karangasem dan Nusa Penida.

Baca Juga: Tipe-tipe Zodiak Kalau Lagi Jatuh Cinta, Ada yang Agresif Lho!

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Instagram @kemenparekraf.ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x