Cerbung (Cerita Bersambung) Cinta Dua Benua Eps. 1

- 1 Juli 2022, 23:38 WIB
Cerbung (Cerita Bersambung)  Cinta Dua Benua Eps. 1.
Cerbung (Cerita Bersambung) Cinta Dua Benua Eps. 1. /Facebook /@ZaskiaNE/

(“Assalamu’alaikum bhe… Apa kabar Jeddah bulan ini? Apakah cuaca di sana mulai dingin, atau tetap panas seperti biasanya? Kuharap kamu senantisa sehat wal’afiat dalam kondisi cuaca apapun. Bhe… Aku sudah mempersiapkan diri untuk perjalanan kita nanti. Aku tidak tahu bagaimana cuaca di sana, jadi aku bawa saja semua baju untuk berbagai musim. Semoga timbangan bagasiku tidak over, jadi aku masih bisa menghemat uang buat jalan-jalan nanti. Apa kamu sudah menghubungi sahabatmu untuk booking tiketnya? Aku tidak ingin kita ketinggalan promo. Karena kota tempat kita berlibur nanti itu selalu menjadi pilihan liburan hampir sejuta umat di dunia. Aku sudah tidak sabar untuk bisa bertemu secara langsung denganmu, setelah selama ini kita hanya bisa berkomunikasi lewat surat dan sesekali lewat video call. Semoga semua bisa berjalan dengan lancar sampai dengan hari H-nya, karena aku sangat ingin bertemu denganmu, orang yang telah memberikan warna dalam hidupku. Mahal kita, bhe… (P.S : Aku kirimkan foto-foto waktu silaturahmi ke rumah nenek bersama surat ini. Aku tahu kamu sudah melihatnya lewat WA, tapi rasanya akan lebih berkesan jika aku bisa mengirimkan fisik dari foto-foto itu”)

Mereka sudah pernah bertemu dan wanita itu bahkan mau belajar bahasa negara Ayah, Tagalog.

Tapi mengapa Ayah masih memutuskan untuk sendiri?

Apakah mereka kemudian bertengkar setelah perjalanan itu?

Atau apakah karena Ibuku, hingga Ayah memutuskan untuk meninggalkan orang yang justru telah membawa kebahagiaan padanya?

Rasanya aku ingin menangis. Airmataku menggenang di pelupuk mata. Tak dapat kubayangkan bagaimana tersiksanya batin Ayah di saat harus kembali mengorbankan cintanya demi kami, putri-putrinya.

Aku tak pernah tahu bahwa kemesraan yang selama ini Ayah tunjukkan kepada Ibu, itu semua semata-mata hanya supaya kami tidak tahu konflik di antara mereka.

Aku merasa bersalah karena pernah memaksa beliau untuk memeluk Ibu bahkan menciumnya di hadapan kami, padahal hatinya telah mati.

“Ayah… Siapa gerangan wanita dalam surat ini?” tanyaku dengan suara serak, tak mampu lagi diri ini melanjutkan membaca semua surat-surat yang ada.

“Dia adalah orang yang telah membawa pelangi di tengah badai dalam kehidupan Ayahmu ini, sayang. Dia lah alasan mengapa Ayah masih kuat untuk bertahan dalam ikatan bersama Ibu kalian, meskipun hati Ayah telah lama mati.” jawabnya.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x