Ini Sejarah Singkat Ilmu Ilomata di Gorontalo

- 30 Agustus 2021, 17:44 WIB
Sejarah Ilmu Ilomata
Sejarah Ilmu Ilomata /Yayasan Pohuli Ilmu Ilomata Ismail Nusi/

TERAS GORONTALO – Pada tahun 17 Oktober 1925 Masehi, tepatnya di desa terpencil yakni Desa Dulamayo Kecamatan Talaga Kabupaten Gorontalo, lahirlah seorang anak yang diberi Nusi Bakari atau pada usia dewasa dikenal dengan nama Pali Rani.

Dikisahkan, Bayi Pali Rani ini lahir dengan menggenggam sebuah benda. Dimana, benda itu saat ini telah diwariskan dan simpan oleh anaknya bernama Idrus Nusi atau dikenal sebutan Pasisa Idu.

Menariknya, benda yang di genggam Pali Rani tersebut diyakini tersebut sebagai pertanda akan lahirnya sebuah ilmu.

Memasuki umur 27 tahun, Pali Lani melakukan Tafakur selama 90 hari pada tahun 1952 Masehi di daerah pengunungan Busung Sapuo Desa Dulamayo Kecamatan Talaga Kabupaten Gorontalo.

Baca Juga: Arti Mimpi Gigi Copot Menurut Primbon Jawa

Pada saat itu, Paki Bangino yang menemani Pali Rani menyaksikan langsung proses turunnya ilmu yang dikenal dengan Ilmu Ilomata.

Bahkan, dikisahkan Paki Bagino ini seakan dia tidak percaya dengan apa yang disaksikannya sampai ingin lari.

Pali Rani ketika itu melihat Pakiki Bagino akan lari namun dengan telunjuknya yang dibarengi dengan suara teguran kepada Pakiki Bagini (Engkau jangan lari saksikanlah aku) Pakiki Bagino sudah tidak berdaya dan sudah tidak bergerak lagi di tempat ia berdiri.

Setelah bertafakur selama 90 hari, Pali Rani dan Pakiki Bagino di tengah perjalanan setiap pohon yang mereka lewati merunduk seakan menghormati mereka dalam perjalanan dan itulah karomah sebagai tanda kewalian bagi orang yang dikehendaki Allah Subhanahu wa ta’ala.

Pada tahun 1955 Masehi Ilmu yang di terima Pali Rani, diberi nama dalam bahasa Gorontalo Pohuli (Satuan Ilmu Dalam Diri).

Baca Juga: Tips Merubah Warna Font di WhatsApp Agar Lebih Keren, Ayo Dicoba

Disebutkan juga, karomah lain dari Pali Rani yakni, suatu ketika KH. Abas Rauf mengalami sakit pada pergelangan.

Lengannya tidak bisa digerakkan dan di angkat ke atas. Kemudian KH. Abas Rauf, datang ke kediaman Pali Rani.

Saat itu Pali Rani hanya menarik taplak meja dan meminta lengannya digerakkan. Seketika sembuhlah penyakit yang diderita KH. Abas Rauf.

Dengan adanya pembuktian keajaiban nyata itu yang awalnya Ilmu ini dikenal Pohuli, namun disebutlah dengan bahasa Gorontalo dengan nama Ilmu Ilomata (Bukti keagaiban dan keajaiban nyata).

Pada Tahun 1970 Masehi dikenal oleh masyarakat luas Ilmu Ilomata.

Baca Juga: 5 Zodiak Belahan Jiwa Gemini, Aquarius Paling Mirip Dengan Gemini

Pada tanggal 18 Juni 2021 dihadapan notaris Mohamad Nizar Machmud, SH para ahli waris sebagai keturunan Pali Rani mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Pohuli Ilmu Ilomata.

Dengan berdirinya Yayasan Pohuli Ilmu Ilomata yang di dalamnya ada majelis Ilmu Ilomata, merupakan wadah setiap anggota menuntut Ilmu Ilomata dan Yayasan Pohuli Ilmu Ilomata merupakan wadah menyatukan para anggota Ilmu Ilomata dalam arti senyawa dalam ilmu dan menyatu dalam yayasan demi memperkokoh ajaran islam.

Diketahui, Pali Rani berpulang ke Rahmatullah pada Kamis 17 November 2002. Ia wafat dengan meninggalkan wasiat dan pedoman hidup ilmu yang harus dilaksanakan seluruh anggota Ilmu Ilomata.

Dari informasi yang diperoleh, anggota Ilmu Ilomata ini sudah berjumlah 10.000 orang yang tersebar di wilayah Indonesia.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Yayasan Pohuli Ilmu Ilomata Ismail Nusi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x