Vaksinasi Merdeka Aglomerasi Dihentikan Oleh Polisi, Ada Apa? Simak Alasannya!

- 4 Oktober 2021, 23:45 WIB
Ilustrasi vaksinasi atau vaksin
Ilustrasi vaksinasi atau vaksin /HUMAS KOTA BANDUNG

TERAS GORONTALO - Pelaksanaan vaksinasi Merdeka Aglomerasi dihentikan.

Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang digelar di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan, disetop.

Penyetopan itu atas perintah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya (Kapolda) Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Baca Juga: Novel Baswedan Beri Tips Tangani Maling Uang Rakyat yang Bikin Susah Negara

Hal ini sebagaimana dilansir terasgorontalo dari pikiran-rakyat.com, pada Senin, 4 Oktober 2021.

Alasan dihentikannya vaksinasi Merdeka Aglomerasi karena itu dianggap bukanlah sebuah program.

Fadil menjelaskan, seyogyanya vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah program, namun sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan.

Baca Juga: Penasaran? Ini Cara Pengolahan Hasil Integrasi Nilai SKD dan SKB CPNS 2021 Sesuai PermenPANRB

Metode ini kata dia, mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik.

Serta murah dalam operasional pelaksanaanya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah.

Fadil menjelaskan, vaksinasi Merdeka Aglomerasi ialah pelaksanaan seri kedua dari vaksinasi Merdeka, yang pertama kali dilakukan di DKI Jakarta.

Baca Juga: Akan Bersaing di SKB, Simak Alasan Banyak yang Dapat Skor 400 di SKD CPNS 2021 ini!

Dalam pelaksanaannya, di hari terakhir pada tanggal 17 Agustus 2021, Vaksinasi Merdeka berhasil mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107 persen.

"Bila pimpinan daerah menilai metode Vaksinasi Merdeka ini bermanfaat, maka laiknya sebagai cetakan, silahkan digunakan cetakan Vaksinasi Merdeka ini untuk melanjutkan program vaksinasi berikutnya di masing-masing wilayah," katanya dalam ketarangannya.

Sementara, Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, Supriyanto menambahkan, vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang digelar selama 10 hari berhasil memberikan kontribusi sebesar 61,72 persen di lima wilayah penyanggah DKI Jakarta.

"Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,37 persen," jarnya.

Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka, Devie Rahmawati mengatakan, pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan terobosan strategis.

Memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis. Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien.

Sementara pada vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaran untuk menyuntikkan 1 individu hanya Rp5.000 hingga maksimal Rp20.000.

"Berdasarkan studi yang kami lakukan dengan metode wawancara dengan berbagai pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp100.000 sampai Rp170.000 per suntik untuk setiap individu," ucapnya.

Pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka, Mila Viendyasari, relawan tenaga kesehatan (nakes) maupun non nakes yang bertugas di gerai, diberikan insentif sama yaitu sebesar Rp100.000 per hari, per relawan. ***

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x