Network
TERAS GORONTALO - Melihat perjalan Persidago Gorontalo saat berlaga di Liga 3 Indonesia putaran nasional, hingga dijuluki ‘Si Pembunuh Raksasa’.
Persidago Gorontalo adalah klub sepak bola yang berasal dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Tim ini didirikan sejak tahun 1959.
Persidago Gorontalo sendiri bermarkas di Stadion 23 Januari Kabupaten Gorontalo dengan kapasitas Stadion 6.000 orang.
Menariknya, selain memiliki julukan Laskar Menara, Persidago Gorontalo juga mendapat julukan ‘Si Pembunuh Raksasa’.
Saat ini, Persidago Gorontalo sedang bertanding habis-habisan guna merebut tiket ke Liga 2 Indonesia musim depan.
Rintangan pertama mereka saat berlaga di Liga 3 zona provinsi telah dilalui dengan baik, bahkan berhasil membawa trofi juara Liga 3 tahun 2021 zona Provinsi Gorontalo.
Persidago Gorontalo sendiri menjadi penutup Liga 3 2021 zona provinsi di Pulau Sulawesi, dan merupakan provinsi terakhir yang merampungkan kompetisi karena provinsi lain terlebih dulu menemukan pemenangnya masing-masing.
Ada pun tim-tim di Pulau Sulawesi yang berhasil lolos pada putaran 64 besar Liga 3 Indonesia di antaranya, Persidago Gorontalo Provinsi Gorontalo, Persmin Minahasa Provinsi Sulawesi Utara, Persipal Palu Provinsi Sulawesi Tengah, PS Sandeq Provinsi Sulawesi Barat, Gasma Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan, serta Gasko Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan hasil juara tingkat provinsi tersebut, Persidago Gorontalo memastikan diri mengamankan tiket 64 besar Liga 3 Indonesia seri nasional usai mengalahkan Panipi Raya FC 3-2 pada partai final di Stadion 23 Januari, Kabupaten Gorontalo, Selasa 11 Januari 2022 lalu.
Masuk pada putaran 64 besar Liga 3 Indonesia, Persidago Gorontalo langsung diperhadapkan dengan tim-tim kuat yang tergabung dalam Grup L bersama Gasma Enrekang, PS. Bima Sakti, dan PSLS Lhokseumawe.
Baca Juga: Satu Pertandingan Lagi, Persidago Gorontalo Genggam Tiket 16 Besar Liga 3 Indonesia
Dengan koleksi 5 poin dari 3 pertandingan di Grup L Liga 3 Indonesia, Persidago Gorontalo berhasil mengamankan 1 tiket di putaran 32 besar dan berada di urutan kedua Grup L dibawa Gasma Enrekang.
Di sisi lain, Persidago Gorontalo saat ini sedang melanjutkan asah untuk berlaga di kasta kedua sepak bola Indonesia, yakni Liga 2 Indonesia.
Sebelumnya, pada pertandingan lanjutan putaran 32 besar Liga 3 Indonesia antara Persidago Gorontalo vs PCB Persipasi yang digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Sabtu 19 Februari 2022, Persidago Gorontalo berhasil menang dengan skor tipis 2-1.
Baca Juga: Pratama Arhan Jalani Laga Terakhir Bersama PSIS Semarang, Ragam Komentar Warganet Ucapkan Perpisahan
Dengan hasil 2 kali menang tersebut, Persidago Gorontalo telah mengoleksi 6 poin. Sebelumnya menang 1-0 lawan Gresik United dan memetik 3 poin melawan PCB Persipasi.
Persidago Gorontalo saat ini tinggal menunggu pertandingan terakhir melawan Jambi United, yang akan tersaji di Stadion Semen Gresik, Selasa 22 Februari 2022 pekan depan.
Bisa dipastikan 'Si Pembunuh Raksasa' julukan Persidago Gorontalo melanjutkan tren positif dan bakal lolos ke putaran 16 besar seri nasional Liga 3 Indonesia.
Apalagi, Persidago tinggal menunggu pertandingan terakhir, dengan hasil seri saja, maka otomatis Persidago Gorontalo mengamankan 1 tiket di putaran 16 besar seri nasional Liga 3 Indonesia.
Persidago Gorontalo memang terdengar asing di telinga para penikmat sepak bola di tanah air, dan mengapa mendapat julukan ‘Si Pembunuh Raksasa’?
Mungkin saja terdengar asing. Pasalnya, Persidago Gorontalo saat ini hanya berlaga di kasta paling bawah Liga Indonesia, yakni Liga 3 Indonesia.
Jika dilihat dari belakang, Persidago Gorontalo pada tahun 2018-2019 lalu, sempat mencuri perhatian para penikmat sepak bola pada pertandingan Piala Indonesia.
Julukan ‘Si Pembunuh Raksasa’ didapat Persidago Gorontalo saat berlaga di babak 32 dalam ajang Piala Indonesia, saat itu, Persidago Gorontalo berhasil mempermalukan raksasa Liga 1 Indonesia, Persipura Jayapura, Jumat 8 Februari 2019 silam.
Dengan berhasil menyingkirkan Persipura Jayapura tersebut, Persidago Gorontalo berhak mengamankan tiket ke babak 16 besar Piala Indonesia meski pertandingan berakhir imbang 2-2.
Namun, saat itu Persidago Gorontalo menang secara agregat dengan produktivitas gol lebih baik dari Mutiara Hitam, julukan Persipura Jayapura.
Langkah Persidago Gorontalo untuk menjuarai Piala Indonesia saat itu terhenti usai dibantai habis-habisan Persebaya Surabaya dengan skor telak 11-1.***
