Jepang, yang memiliki sengketa teritorialnya sendiri dengan Moskow atas kepulauan Pasifik Utara sejak Perang Dunia II, adalah sekutu utama Amerika di Asia dan telah bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Penerbangan pembom Rusia berlangsung saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi Ukraina untuk menunjukkan solidaritas dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam perangnya melawan Rusia.
Baca Juga: Puasa Sehat, Tubuh Bugar: ini 5 Tips jaga Kesehatan Tubuh Selama Ramadhan
Ini juga mengekspresikan penghargaan terhadap ketegaran dan keberanian penduduk Ukraina dalam mempertahankan negara mereka di bawah pimpinan Presiden Zelensky.
Ketika bertemu dengan Zelensky, Kishida akan mengekspresikan penolakan yang tegas terhadap tindakan unilateral yang dilakukan oleh Rusia.
Jepang akan menegaskan tekadnya untuk mempertahankan tata dunia yang mengedepankan aturan yang berlaku.
Kishida sebelumnya mengatakan kunjungan ke Kiev "sedang dipertimbangkan" meskipun tantangan keamanan dan logistik dikatakan sebagai hambatan utama.
Kishida berada di India pada Senin, 20 Maret 2023 waktu setempat dan diperkirakan akan kembali ke Tokyo, tetapi malah terbang ke Polandia, di mana dia dilaporkan naik kereta untuk melintasi perbatasan Ukraina.
Perjalanan Kishida ke Ukraina bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sejak Januari lalu, Zelensky mengundang Kishida untuk mengunjungi Kyiv.