Kunjungan PM Kishida ke Ukraina Dibayangi Pesawat Pembom Rusia: Langkah Provokatif?

- 24 Maret 2023, 11:00 WIB
Kunjungan PM Kishida ke Ukraina Dibayangi Pesawat Pembom Rusia: Langkah Provokatif?
Kunjungan PM Kishida ke Ukraina Dibayangi Pesawat Pembom Rusia: Langkah Provokatif? /Reuters/Alexander Ermochenko/

TERAS GORONTALO - Dua pesawat bomber strategis Rusia terbang di atas Samudera Pasifik selama lebih dari tujuh jam.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan hal ini dalam sebuah pernyataan ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara tiba-tiba mengunjungi Ukraina.

Dilaporkan oleh media Reuters, pada hari Rabu, 22 Maret 2023, pesawat Tupolev Tu-95MS memiliki kapasitas untuk membawa senjata nuklir.

Baca Juga: Tahun Baru Saka dengan Ketenangan di Hari Raya Nyepi Bali

Moskow secara rutin mengoperasikannya di wilayah perairan internasional di Kutub Utara, Atlantik Utara, dan Pasifik sebagai bentuk demonstrasi kekuatan.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pesawat-pesawat pengebom strategis telah melakukan "penerbangan terencana" yang diawasi oleh pesawat tempur.

Tindakan ini dilakukan dengan mematuhi aturan hukum internasional dan berlangsung di wilayah perairan yang netral, sesuai dengan pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca Juga: Amalan Doa yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW, di Bulan Suci Ramadhan

Pada awal Februari, pasukan pertahanan udara Amerika Utara dikirim untuk mencegat beberapa pembom strategis dan jet tempur Rusia yang terbang di wilayah udara internasional dekat Alaska.

Jepang, yang memiliki sengketa teritorialnya sendiri dengan Moskow atas kepulauan Pasifik Utara sejak Perang Dunia II, adalah sekutu utama Amerika di Asia dan telah bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Penerbangan pembom Rusia berlangsung saat Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengunjungi Ukraina untuk menunjukkan solidaritas dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam perangnya melawan Rusia.

Baca Juga: Puasa Sehat, Tubuh Bugar: ini 5 Tips jaga Kesehatan Tubuh Selama Ramadhan

Ini juga mengekspresikan penghargaan terhadap ketegaran dan keberanian penduduk Ukraina dalam mempertahankan negara mereka di bawah pimpinan Presiden Zelensky.

Ketika bertemu dengan Zelensky, Kishida akan mengekspresikan penolakan yang tegas terhadap tindakan unilateral yang dilakukan oleh Rusia.

Jepang akan menegaskan tekadnya untuk mempertahankan tata dunia yang mengedepankan aturan yang berlaku.

Kishida sebelumnya mengatakan kunjungan ke Kiev "sedang dipertimbangkan" meskipun tantangan keamanan dan logistik dikatakan sebagai hambatan utama.

Kishida berada di India pada Senin, 20 Maret 2023 waktu setempat dan diperkirakan akan kembali ke Tokyo, tetapi malah terbang ke Polandia, di mana dia dilaporkan naik kereta untuk melintasi perbatasan Ukraina.

Perjalanan Kishida ke Ukraina bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Sejak Januari lalu, Zelensky mengundang Kishida untuk mengunjungi Kyiv.

Namun, ketika dimintai informasi mengenai rencana kunjungan tersebut, pihak pemerintah Jepang menyangkal dan menyatakan bahwa belum ada keputusan yang pasti.

Hingga saat ini, Jepang hanya memberikan bantuan terbatas kepada Ukraina dalam bentuk peralatan militer yang tidak bersifat agresif, seperti helm, rompi anti-peluru, drone, dan perlengkapan kemanusiaan seperti generator.

Jepang telah memberikan sumbangan lebih dari US$ 7 miliar untuk Ukraina dan telah menampung lebih dari 2.000 pengungsi Ukraina. Jepang juga memberikan bantuan dalam bentuk perumahan, serta dukungan untuk pekerjaan dan pendidikan bagi para pengungsi Ukraina.***



Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x