Network
TERAS GORONTALO - Film Waruga: Kutukan Ilmu Hitam, yang disutradarai Azaromi Ghozali kini telah menjadi perbincangan hangat khususnya warga Minahasa, Sulawesi Utara.
Film yang diproduksi D'Ayu Pictures itu pun setelah ditayangkan di Malaysia pada 15 Februari 2024 mendapat respon banyak pihak baik dari pemuda adat maupun masyarakat.
Berdasarkan penelusuran Teras Gorontalo lewat media Wikayahku milik Malaysia, Azaromi Ghozali sebagai sutradara film ternyata terinspirasi dari penulis bernama Gawar Sawba'yah yang pernah menulis tentang kepercayaan kuno.
"Sutradaranya, Azaromi Ghozali atau Romi mengatakan, ide pembuatan film tersebut bermula dari narasi seorang penulis bernama Gawar Sawba'yah tentang kepercayaan kuno," jelas Ghozali mengutip dari Wilayahku.
Ghozali juga menerangkan bahwa dia sudah punya ide untuk membuat film horor yang ada hubunganya dengan ilmu hitam, akhirnya terciptalah film tersebut.
“Pada saat yang sama, saya juga mempunyai ide untuk cerita horor yang berhubungan dengan ilmu hitam dan pemujaan mayat, yang secara tidak langsung berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Mihanasa. Jadi saya menggabungkan kedua ide ini dan hasilnya adalah film Waruga: Kutukan Ilmu Hitam," terang Ghozali, mengutip dari Wilayahku.
Pria yang biasa disapa Romi itu juga menjelaskan bahwa dirinya ingin agar penonton melihat film itu dari sudut pandang positif karena ada pesan yang ingin dia sampaikan.
“Pokoknya saya ingin mereka yang menonton film ini melihat dari sudut pandang positif pesan yang disampaikan, misalnya ada segelintir orang yang masih tertipu muslihat setan hingga melakukan tindakan sesat dan salut dari sisi agama," terang Romi, mengutip dari Wilayahku.
Namun di sisi lain, seperti yang diberitakan juga Teras Gorontalo, salah satu pemuda adat Andre Lengkong melalui akun facebook Minahasa Tribe menyuarakan kritikannya.
