Kisah Tragis Vladimir Komarov, Orang Pertama yang Terjun dari Luar Angkasa

26 November 2021, 10:50 WIB
Vladimir Komarov /

 

TERAS GORONTALO - Komarov tertegun di kursinya, ia telah diputuskan akan menjadi pilot Soyuz Satu yang akan pergi ke luar angkasa pada April 1967.

Para astronot tahu kalau pesawat ruang angkasa itu bermasalah. Komarov juga sadar kalau penerbangan itu akan merenggut nyawanya.

Ia bisa saja mengundurkan diri ,tapi orang yang duduk di kursi cadangan menggantikan dirinya tak lain adalah sahabatnya sendiri Yuri Gagarin.

“Jika saya tidak melakukan penerbangan ini, mereka akan mengirim pilot cadangan ,itu adalah Yuri Gagarin. Itu Yura, dan dia akan mati menggantikan saya. Kita harus menjaganya,”ucap Komarov kemudian menangis.

Baca Juga: Mengapa Allah Selamatkan Jasad Firaun? Berikut Penjelasan Habib Husein Ja'far Al Hadar

Kisah ini menceritakan tentang Vladimir Komarov yaitu seorang kosmonot asal Uni Soviet yang gugur karena parasutnya tidak terbuka saat perjalanan pulang terjun dari luar angkasa.

Berikut rangkumannya dikutip Teras Gorontalo dari YouTube Merinding;   

Jauh sebelum menjadi kosmonot utama Soviet Vladimir Mike Hello Fit Komarov telah menunjukkan minat pada dunia aeronautika sejak dini.

Jika anak-anak seusianya bermain layaknya anak-anak pada umumnya, Komarov kecil justru asyik mengumpulkan majalah penerbangan, dan membuat model-model pesawat dengan baling-balingnya sendiri.

Pada tahun 1942, saat usianya 15 tahun Komarov masuk ke sekolah Angkatan Udara khusus Moskow untuk mengejar mimpinya menjadi seorang penerbang.

Pendidikannya untuk menjadi penerbang tampak lancar hingga ia masuk ke sekolah tinggi angkatan udara dan kemudian lanjut ke akademi penerbangan militer.

Baca Juga: Gara-gara Akun Facebooknya Dihapus oleh Sang Istri, Pria di Bolmong Nekat Bakar Rumah

Tak Butuh waktu lama Komarov kemudian dipercaya menjadi pilot pesawat tempur resimen ke 383 dari devisi utara tempur Caucasia Utara berbasis di Grozny pada Desember 1949.

Komarov rupanya tak hanya memiliki pengalaman penerbangan,  Ia juga berperan besar dalam desain pesawat ruang angkasa vostok dan foss cot.

Pada tahun 1962 Komarov menjadi salah satu kosmonot penting yang dimiliki Uni Soviet.

Ia juga merupakan kosmonot dengan bayaran tertinggi ketiga, karena kualifikasi pangkat dan juga pengalamannya, hanya sedikit di bawah Yuri Gagarin dan Jerman Tito.

Pada bulan Desember 1963 Komarov terpilih untuk penerbangan oleh Thamanin bersama Voli Nov dan Leon No setelah menyelesaikan 2 tahun pelatihan.

Dirinya kemudian terpilih sebagai komandan penerbangan luar angkasa pertama di pesawat ruang angkasa poskod satu. Misimeninggalkan bumi pada tahun 1964 itu berjalan cukup mulus.

Touchdown kembali di bumi berhasil dan misi tersebut dinyatakan sukses besar untuk program luar angkasa Soviet.

Sementara itu selama pelatihan Komarov tinggal bersama istrinya Valentina dan dua anak mereka Yevgeny dan Iriana.

Komarov terkenal rajin dan ramah inilah yang membuatnya sangat disukai oleh rekan-rekannya. Komarov juga dihormati karena kerendahan hati dan pengalamannya.

 Seorang rekan pernah mengatakan “Dia sudah menjadi Insinyur ketika dia bergabung dengan kami, tetapi dia tidak pernah meremehkan yang lain.”

Semua tragedi ini dimulai dengan peringatan 50 tahun berdirinya Uni Soviet dan pemerintah menuntut sesuatu yang besar dari program luar angkasa.

Leonid Brezhnev pemimpin Uni Soviet memutuskan untuk mengadakan semacam pertunjukan luar angkasa yang spektakuler antara dua pesawat luar angkasa Uni Soviet.

 Rencananya dua Soviet akan diluncurkan ke luar angkasa dan melakukan docking orbital dramatis yang memungkinkan kosmonot untuk berpindah antar pesawat.

Rencananya adalah  kapsul pertama yang akan diluncurkan oleh Soyuz Satu dengan Komarov didalamnya. Keesokan harinya Soyuz Dua akan lepas landas dengan dua kosmonot tambahan.

Kedua pesawat tersebut kemudian akan bertemu, skenarionya adalah Komarov akan merangkak dari satu pesawat ke pesawat lainnya, bertukar tempat dengan seorang rekan dan pulang dengan kapal kedua.

Obsesi besar Leonid Brezhnev ini bukan tanpa alasan, pada masa itu bidang antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tengah memanas masing-masing ingin membuktikan diri menjadi pelopor dan yang pertama dalam segala hal.

Hal ini sebenarnya telah menimbulkan korban beberapa bulan sebelumnya program luar angkasa Amerika Serikat mengalami tragedy.

Edgar Withe dan Roger Cafe ketiganya adalah astronot Nasa dalam program Apollo mereka tewas dalam kebakaran selama pengujian di darat.

Sementara itu Komarov terpilih untuk memimpin Soyuz Satu dengan Yuri gagarin sebagai kosmonot cadangannya.

Keduanya Tahu betul kalau kapsul luar angkasa itu tidak aman untuk terbang tetapi semua orang di program luar angkasa takut akan reaksi Brazened jika misi yang sudah digadang-gadang nya itu sampai ditunda atau bahkan dibatalkan .

Komarov memberitahu teman-temannya bahwa dia tahu ini mungkin adalah misi terakhirnya.

 Komarov juga tidak bisa mundur , jika dia mundur maka Gagarin lah yang akan dikirim untuk menggantikannya. Ia tidak akan pernah melakukan itu, karena  Gagarin adalah sahabatnya keluarga mereka sering berkumpul dan bersama.

Gagarin lalu menyarankan agar misi tersebut ditunda, ia bahkan menulis memo 10 halaman dan memberikannya kepada sahabatnya bernama Veniamin Rusaye , tetapi tidak ada yang berani mengirimkannya ke atasan mereka. 

Dengan waktu kurang dari sebulan sebelum peluncuran Komarov menyadari penundaan bukanlah pilihan.

Tanggal yang ditentukan untuk peluncuran semakin dekat, semua orang semakin pesimis , ada masalah serius yang akan membuat mesin itu berbahaya untuk bernavigasi di luar angkasa.

Teknisi yang memeriksa Soyu Satu bahkan telah menemukan 203 masalah struktural pada pesawat tersebut.

Saat berlatih Vladimir komarov dan rekan kosmonot nya terus-menerus mengatur ulang jadwal mereka tanpa pemberitahuan dan dipaksa bekerja 12 hingga 14 jam sehari.  

Masalah teknik dengan pesawat terus berlanjut dan Komarov menjadi semakin yakin bahwa dirinya akan tewas dalam misinya tersebut .

Tanggal yang ditentukan akhirnya tiba entah apa yang ada dibenak Komarov pada saat itu.

 Tapi yang pasti ia akhirnya memutuskan untuk memimpin misi Soyu Satu. Komarov memilih terbang untuk melindungi Gagarin.

 Ia berkeras sebelum penerbangan bahwa pemakamannya nanti, peti matinya harus dibuka sehingga pemimpin Soviet dapat melihat apa yang telah mereka lakukan.

Komarov tampaknya sudah punya firasat buruk.

Saat Komarov naik ke fun transfer untuk turun ke landasan rekan kosmonot nya yang sudah tahu betapa berbahayanya misi kali itu mencoba menghibur dan tersenyum.

 Mereka mulai bernyanyi untuknya dan dia juga bernyanyi bersama mereka. Suasana rasa mencair sejenak, tapi semua tahu dibenak mereka masing-masing kecemasan tidak akan bisa hilang.

Di menit-menit terakhir Gagarin muncul dengan perlengkapan penuh dan mencoba meyakinkan kru untuk membiarkan dirinya saja yang mengemudikan pesawat sebagai pengganti Komarov.

 Tetapi para kru termasuk Komarov menolaknya. Komarov kemudian benar-benar pergi .

Masalah di dalam kendaraan itu segera dimulai ketika salah satu dari dua panel surya Soyuz gagal dipasang.

Hal itu membuat pesawat kekurangan tenaga listrik dan menghamburkan beberapa peralatan navigasi. upaya pertama untuk mengubah orbit pesawat ruang angkasa tidak berjalan mulus.

Sistem kontrol termahal merosot , komunikasi menjadi tidak teratur dan kurangnya listrik mencegah sistem orientasi sastro beroperasi.

Melihat semua masalah ini pengendali di darat kemudian memutuskan untuk membatalkan peluncuran Soyuz Dua dan membawa pulang Komarov lagi mereka punya kesempatan.

Komarov pada saat itu gagal mencoba mengarahkan modul Soyuz selama lima jam, pesawat itu memancarkan informasi status yang tidak dapat diandalkan ,dan kemudian kehilangan komunikasi pada orbit ke-13 hingga 15.

Komarov diperintahkan untuk mengarahkan kembali pesawat menggunakan sensor aliran ion pada orbit ke-15 hingga 17 namun dancer ion gagal.

Komarov mengarahkan pesawat luar angkasa secara manual ia berhasil masuk ke atmosfer bumi pada orbit ke-19 nya. Namun jok modul dan parasut pengereman utama gagal dipasang dengan benar .

Soyuz  Satu jatuh dengan kecepatan tinggi ke Setipa Orange Bid pada 24 April 1967.

Komarov telah tewas kabin pesawat meledak karena benturan.

Ketika tim pemulihan angkatan udara Soviet tiba yang mereka temukan hanyalah logam yang terbakar pinggiran atau Soyuz menjadi satu-satunya perangkat keras yang dapat mereka identifikasi jenazah.

Sang pilot bahkan nyaris tidak dapat dikenali lagi. Rupanya di detik-detik terakhir hidupnya pos-pos pendengar Amerika Serikat yang berada di Turki mendengar Komarov menangis dalam amarah.

Ia terdengar mengutuk orang-orang yang telah menempatkannya di dalam pesawat ruang angkasa yang rusak ,dan dia mengatakan kepada petugas kontrol darat bahwa dia tahu dia akan mati.

Ketika kapsul tersebut mulai meluncur tajam secara fatal , intelijen Amerika menangkap tangisan kemarahan Komarov di detik-detik terakhir ajalnya.

Beberapa penerjemah mendengar dia berkata panas naik ke kapsul dia juga menggunakan kata membunuh yang mungkin untuk menggambarkan apa yang telah dilakukan para Insinyur kepadanya.

Istri komarov baru mengetahui tentang keberangkatan suaminya  dipanggil untuk berbicara tentang apa yang harus dikatakan kepada anak-anak mereka.

Istri komarov ternyata sebelumnya belum diberitahu tentang Soyuz Satu yang diluncurkan sampai Komarov sudah berada di orbit.

 Ia bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal pada suaminya.

Dalam buku hariannya Nikolic Kamanin mencatat bahwa kapsul Soyuz satu jatuh ke tanah dengan kecepatan 30 sampai dengan 40 meter per second dengan sisa-sisa tubuh Komarov .

Komarov Sebelumnya memang telah meminta secara pribadi agar peti jenazahnya dibuka karena dia ingin agar pejabat pemerintah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Komarov dimakamkan secara kenegaraan di Moskow dan abunya dimakamkan di Kremlin. Komarov secara Anumerta dianugrahi ordo Lenin keduanya dan juga ordo pahlawan Uni Soviet.  ***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Youtube Merinding

Tags

Terkini

Terpopuler