TERAS GORONTALO – Seperti apa sebenarnya pemeriksaan antemortem dan juga Postmortem yang dilakukan pada hewan kurban saat Idul Adha, pentingkah?.
Adapun pemeriksaan antemortem pada hewan kurban Idul Adha meliputi pemeriksaan perilaku dan pemeriksaan fisik hewan kurban sebelum disembelih, seperti yang dikutip pada kanal YouTube Batulicinpedia yang diunggah pada 20 Juli 2020.
Pemeriksaan perilaku hewan kurban Idul Adha dilakukan pengamatan dan mencari informasi dari orang yang merawat hewan kurban Idul Adha tersebut.
Baca Juga: Harga BBM Kembali Naik, Pertamina Mulai Berlakukan Harga Baru, Ini Alasannya
Pada hewan kurban Idul Adha yang sehat, otomatis nafsu makannya baik dan hewan kurban Idul Adha yang sakit memiliki nafsu makan yang kurang atau bahkan tidak mau makan.
Sedangkan untuk pemeriksaan Postmortem adalah pemeriksaan yang dilakukan setelah hewan kurban Idul Adha dipotong atau disembelih.
Pada hewan kurban yang sudah dipotong atau disembelih, akan dilakukan pemeriksaan postmortem dengan teliti pada bagian-bagian Karkas.
Karkas hewan kurban yang sehat tampak sama dengan warna merah merata dan lembab.
Adapun tujuan pemeriksaan Postmortem yaitu untuk memberikan jaminan bahwa karkas, daging, dan jeroan pada hewan kurban aman dan layak dikonsumsi.
Hal ini untuk mencegah beredarnya bagian/jaringan abnormal yang berasal dari pemotongan hewan kurban yang sakit.
Adapun hewan kurban yang sehat, nafasnya pasti teratur saat berjalan dan keempat kakinya semua berfungsi dengan baik.
Cara buang kotoran hewan kurban yang sehat dan juga kencingnya tentu juga lancar tanpa menunjukkan gejala kesakitan.
Sedangkan hewan kurban yang tidak sehat tanda-tandanya adalah berjalan terpincang-pincang, terlihat loyo, atau bahkan tidak bisa berjalan sama sekali.
pemeriksaan fisik hewan dilakukan terhadap suhu tubuh atau temperatur dengan menggunakan termometer badan atau digital atau air raksa.
Suhu tubuh normal hewan kurban sapi, berkisar antara 38,5°C – 39,2°C.
Bola mata hewan kurban terlihat bersih, bening, dan juga cerah. Kelopak mata bagian dalam (conjunctiva) nampak berwarna kemerahan (pink) dan tidak ada luka.
Sementara itu, kelainan yang biasa dijumpai pada mata yaitu adanya kotoran berlebih sehingga mata tertutup, kelopak mata bengkak, warna merah, kekuningan (icterus) atau cenderung putih (pucat).
Sedangkan mulut dan bibir, bagian luar bersih, mulus, dan agak lembab bibir dengan baik.
Ternyata pemeriksaan antemortem dan juga pemeriksaan Postmortem pada hewan ternak sangat penting karena hal itu bisa menjamin apakah hewan kurban Idul Adha tersebut layak dikonsumsi atau tidak.***