Kota Pompeii yang Melegenda di Azab Tuhan Karena Perbuatan Ini

- 21 Maret 2022, 10:18 WIB
Kota Pompeii
Kota Pompeii /Tangkapan layar YouTube Tokoh Sejarah

Baca Juga: Paus 52 Hert, Paus Hidup yang Tak Pernah Terlihat

Tidak hanya itu kegiatan ekonomi seperti perdagangan juga mulai dilakukan oleh warga Pompeii.

Sebelum runtuh akibat letusan Vesuvius, Pompeii sudah lebih dahulu ditimpa bencana gempa bumi pada tahun 62 masehi banyak bangunan runtuh kerusakan parah juga terjadi di kota tersebut.

Butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat kota Pompeii megah kembali pasca gempa setelah itu, selama bertahun-tahun Pompeii dibangun kembali dengan lebih megah, indah dan lebih maju. 

Sayangnya semua usaha membangkitkan kembali kota Pompeii itu hanya bertahan selama 17 tahun, Pompeii hancur oleh letusan gunung vesuvius pada tahun 79 masehi, gumpalan abu, batu apung serta material letusan gas vulkanik Gunung Vesuvius yang sangat panas terlontarkan kelangit. 

Baca Juga: Kisah Hilangnya Perpustakaan Alexandria

Letusan kala itu bahkan di disaksikan oleh orang yang berada ratusan mil dari kota Pompeii, siang itu kota Pompeii yang mulanya di sinari terik matahari dalam sekejap menjadi gelap gulita karena serbuan awan gelap, aliran piroklastik atau awan gas yang sangat panas.

Keesokan harinya kota Pompeii telah terkubur jutaan ton abu vulkanik, diperkirakan total korban jiwa saat itu mencapai lebih dari 16.000 jiwa. Bukan karena lava dan abu vulkanik, kematian penduduk Pompeii dan sekitarnya disebabkan oleh aliran piroklastik campuran gas panas dan debris bersuhu mencapai 1.000 derajat Celcius yang bergerak dengan kecepatan hingga 700 kilomeeter per jam.

Meskipun sebagian besar berupa gas panas aliran ini bergerak cepat karena di gunung berapi selayaknya tanah longsor, aliran ini terbentuk ketika erupsi meningkatkan suhu udara di sekitar dengan sangat cepat setelah erupsi tidak mampu meningkatkan suhu udara lagi massa udara bergerak menuruni leher gunung lalu menyebar, dengan kata lain adegan orang-orang berlarian dengan panik yang anda saksikan dalam film tidaklah benar mereka tidak punya kesempatan sedikitpun untuk panic. 

Begitu mereka melihat aliran piroklastik, semuanya sudah terlambat mereka Hampir mati seketika oleh panas dari gelombang piroklastik, aliran dangkal dari gelombang tersebut sudah cukup untuk menaikkan suhu udara menjadi sekitar 300° Celcius yang bisa membunuh orang dalam sekejap.

Halaman:

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x