TERAS GORONTALO – Fuji yang bernama lengkap Fujianti Utama, rupanya bakal menolak lamaran dari Muhammad Thariq Halilintar.
Ya, wajar saja. Kisah asmara antara Fuji dan Muhammad Thariq Halilintar terus menjadi perbincangan penggemar keduanya.
Perbedaan karakter antara Fuji dan Muhammad Thariq Halilintar bak langit dan bumi.
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Turun “Gunung”, Ritual Minta Tumbal di Pantai Payangan
Fuji memiliki sifat yang ceplas ceplos. Sedangkan Muhammad Thariq Halilintar mempunyai karakter kedewasaan.
Ungkapan dari Fuji yang bakal menolak lamaran dari Muhammad Thariq Halilintar, terkuak saat diundang dalam Poadcast Atta Halilintar dari kanal YouTube AH, dilansir Teras Gorontalo, Senin 14 Februari 2022.
Atta Halilintar melontarkan pertanyaan kepada Fuji. “Jika saat ini Thariq ingin melamar kamu. Maka jawaban kamu adalah,” kata Atta Halilintar.
“Sekarang nggak,” timpal kekasih dari Thariq tersebut.
Baca Juga: Pengelola Bukit Seroja Sudah Melarang, Warga Ngotot Lakukan Ritual di Pantai Payangan
Kekasih dari Thariq ini mengaku, dirinya tidak akan mau tergesa-gesa membawa hubungan percintaan ke jenjang pernikahan.
“Pokoknya umur aku harus matang dulu baru ma uke sana (pernikahan),” kata kekasih dari Thariq.
Sementara itu, Thariq Halilintar mengaku, sangat mengagumi sifat dan karakter dari kekasihnya itu.
Baca Juga: Ritual Membawa Petaka, Pantai Payangan Minta “Tumbal” 11 Orang Meninggal
“Dia itu (Fuji, red) orangnya original banget. Apa adanya ke gue. Nggak ada yang ditutup-tupi. Pokoknya apa yang dia nggak mau pasti dia langsung bilang, nggak ada dipendam,” kata Thariq.
Di sisi lain Fuji an mengaku, sejak awal perkenalan dirinya sudah menunjukan sifat aslinya ke Thariq.
“Dai awal gue sudah nunjukin sifat asli ke dia (Thariq). Kalau dia terima gue syukur, kalau nggak ya nggak apa-apa. Aku juga nggak maksa kok,” katanya.
Baca Juga: Apa Itu Penthouse, Dibeli Mas Aris Rp5 Miliar ke Lydia Danira di Film Layangan Putus
Dirinya juga sedari awal agar ketika mereka berdua ingin jadian harus menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
“Gue juga sudah bilang ke dia. Kalau mau sama saya otomatis harus terima dong kekurangan aku,” katanya. ***