Mulai Terungkap! Kematian Akseyna Mahasiswa UI Yang Tenggelam Adalah Kasus Pembunuhan Masih Dipertanyakan

28 Februari 2023, 09:05 WIB
Mulai Terungkap!Kematian Akseyna Mahasiswa UI Yang Tenggelam Adalah Kasus Pembunuhan? /Twitter Mardoto MT/

TERAS GORONTALO - Nama Akseyna sudah tidak asing lagi oleh banyak orang karena kasusnya yang begitu viral.

Berbagai misteri dalam kasus kematian Akseyna menjadi tanda tanya besar oleh banyak orang.

Setelah dilakukan berbagai penyidikan, kepolisian pun menetapkan sebagai kasus penghilangan nyawa.

Melansir dari channel Youtube Nadia Omara, kasus kematian Akseyna,yang merupakan mahasiswa UI viral sejak tahun 2015.

Sebelumnya, kasus kematian Akseyna merupakan diduga bunuh diri, namun bukti bukti yang ada termaksud otopsi pada tubuh korban berbeda.

Banyak hal hal yang ditemukan ganjal, sehingga kasus kematian mahasiswa UI, Akseyna ( Ace) adalah penghilangan nyata atau pembunuhan.

Akseyna Ahad dori atau biasa di panggil Ace, lahir di Jogjakarta, pada 2 Juni tahun 1996.

Ayah Akseyna bernama Kolonel Mardoto dan sang ibu, Karimatul Ummah yang merupakan seorang dosen.

Akseyna merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, sang kakak bernama Arfilla dan 2 adik bernama Arrifky serta Arrafly.

Pada 26 Maret 2015,keluarga Akseyna mendengarkan pemberitaan terkait tenggelamnya seorang mahasiswa di UI.

Meskipun terjadi dikampus yang sama, keluarga Akseyna tidak menaruh curiga terkait siapa sosok yang ditemukan tersebut.

Karena Akseyna tidak bisa di hubungi, keluarga  meminta adik mereka atau adik dan tante Ace yang kebetulan tinggal di depok untuk mengrcek langsung ke kos nya.

Mereka pun setuju dan berangkat menuju ke kos Akseyna pada 29 Maret ke Wisma Widya lokasi tinggalnya.

Sampai di lokasi tersebut, pada pukul 11.00 waktu setempat, sayangnya pihak keluarga Akseyna tidak diperbolehkan masuk.

Pada saat itu, pihak keluarga hanya diberi tahu oleh sang penjaga jika Aseyna ada di dalam.

Hingga pada 21.00 malam, ponsel milik Akseyna kembali aktif dimana pesan chat ibunya yang pending menjadi diterima.

Melihat hal itu, ibunya pun buru buru menghubungi Akseyna, namun saat itu bukan putra nya yang mengangkat ponsel tersebut melainkan pria bernama Jibril yang mengaku sebagai teman Akseyna.

Pihak keluarga pun kaget karena ponsel bukan anaknya Akseyna yang mengangkat, namun temannya.

Ibu Akseyna bertanya kepada Jibril dimana keberadaan Aksyena, namun rupanya Jibril juga mencari dimana Akseyna.

Jibril mengatakan dirinya datang ke kos Aksyena karena tidak ada kabar dengan me ngetok ngetok kamar namun tidak ada jawaban.

Jibril diperbolehkan masuk oleh penjaga kosan karena mengira Akseyna tengah ketiduran atau sementara sakit.

Dalam kamar tersebut ternyata tidak ada Akseyna namun hanya ponsel nya saja yang ada.

Hal tersebut membuat ganjal mengingat sebelumnya om dan tante dari Akseyna tidak diperbolehkan masuk.

Hingga pada 30 Maret 2015, sang ayah Mardoto terbang dari Jakarta menuju Yogyakarta untuk mengecek secara langsung keberadaan putra nya.

Om dan tante Akseyna yang memang tinggal di depok tidak hanya menyarankan untuk mencari Akseyna namun juga mengecek jenazah yang ditemukan di danau beberapa waktu sebelumnya.

Ayah Akseyna pun menyetujui dan dilakukan pengecekan di RS k Polri Kramat JatiJati.

Sesampainya disana, pak Mardoto mengalami kesulitan karena wajah jenazah yang menghitam dan memiliki luka lebam.

Karena tidak ada hasil, Marodoto pun mendatangi Polsek Beji karena baju dan lainnya ada disana untuk diamankan.

Namun sayangnya tidak ada hasil apa apa karena tidak di izinkan oleh pihak polsek untk memeriksa apakah ada barang milik Akseyna.

Hal itu dikarenakan pihak polsek menyatakan jika foto Aksyena yang di tunjukan oleh Marodoto tidak mirip dengan jenazah.

Tidak hanya itu, kejanggalan juga di dapat dimana Mardoto menerima sepucuk surat yang ditulis dalam bahasa Inggris yang ditemukan Jibril di kamar Akseyna.

Mardoto pun menerima surat tersebut untuk disimpan daan diserahkan ke pihak kepolisian.

Marodoto didampingi beberapa orang menuju kembali ke Polsek Beji dan memeriksa barang barang yang sebelumnya diamankan.

Betapa terkejutnya Mardoto ketika menemukan baju yang pernah ia belikan untuk Akseyna, serta ditemukan payung milik Aseyna diransel tersebut.

Akhirnya jenazah tersebut teridentifikasi atas nama Akseyna Ahad Dori, putra Mardoto yang di cari

Ada beberapa kejanggalan yang ditemukan dalam kasus Akseyna dimana surat yang di duga sdi tulis Aksyena tidak memiliki spasi yang konsisten seperti tulisan tulisan lain miliknya.

Melihat banyak hal misterius dalam kasus kematian Aksyena, pihak keluarga pada Mei 2015 menuliskan surat petisi yang berisi pernyataan resmi terkait kecurigaan mereka.

Pihak keluarga pun meyakini dengan kuat, jika kematian Akseyna bukan karena bunuh diri melainkan kasus pembunuhan atau penghilangan nyawa.

Melihat kasus kematian Akseyna yang sangat rapi, diyakini pelaku penghilangan nyawa adalah orang yang dikenal baik Aksyena maupun keluarganya

Akhirnya pihak kepolisian kembali melakukan gelar Perkara dan menemukan bukti baru dimana paving blok yang ada pada ransel Akseyna adalah dari kawasan masjid UI.

Hal itu memunculkan dugaan Akseyna di Aniyaya di wilayah tersebut, atau bisa saja ditempat lain.

Hingga pada 4 Juni 2015,pihak kepolisian mengeluarkan statment dimana kasus Akseyna yang awalnya di duga bunuh diri menjadi kasus penghilangan nyawa.

Sementara itu, pihak keluarga pun terus mencari keadilan untuk Akseyna dengan membuat akun @Peduli Akseyna.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Youtube PeduliAkseyna dan Nadia Omara

Tags

Terkini

Terpopuler