TERAS GORONTALO - Karakter Zoro dalam cerita One Piece dikenal sebagai wakil kaptennya Luffy dalam bajak laut Topi Jerami.
Meskipun kebanyakan karakter dalam cerita One Piece menggunakan buah iblis, Zoro tetap menggunakan pedang.
Berbicara tentang Zoro, pria itu dikenal di seluruh lautan biru sebagai pendekar pedang yang menggunakan tiga pedang sekaligus.
Meski begitu, Zoro bukan satu-satunya pendekar pedang yang menggunakan lebih dari satu katana.
Selain Zoro ada tokoh penting lainnya yang menggunakan pedang ganda tidak lain adalah pewaris sah takhta Negeri Wano, Kozuki Oden.
Berbada dengan Zoro, Kozuki Oden menggunakan dua pedang kembarnya bernama Enma dan Ame no Habakiri.
Pedang Kozuki Oden Enma yang kini ditangan Zoro adalah mitologi asli Jepang yang diadaptasi dalam cerita One Piece.
Dalam cerita One Piece, Enma adalah katana yang dibuat oleh salah satu pembuat pedang terbaik di Negeri Wano, Shimotsuki Kozaburo.
Enma juga dikenal sebagai salah satu dari 21 Pedang Kelas Besar, Enma memiliki karakteristik yang aneh.
Katana ini suka menyerap Armament Haki penggunanya, dan memasukkannya ke dalam dirinya sendiri untuk menghasilkan kekuatan pemotongan yang mengerikan dan tak terkendali.
Inilah yang terjadi pada Zoro ketika dia mencoba menggunakan Enma untuk pertama kalinya.
Untungnya, Zoro berhasil memaksa Haki-nya keluar dari Enma, tetapi pendekar pedang biasa mana pun akan tersedot oleh pedang ini.
Baca Juga: One Piece : Roronoa Zoro Bertarung Melawan 3 Musuh Masa Lalu
Dalam mitologi Jepang, Enma adalah nama dewa yang menguasai Neraka.
Menurut mitos, manusia yang kehilangan nyawanya harus melewati neraka terlebih dahulu untuk diadili dan dihukum atas kejahatan dan dosa yang telah mereka lakukan dalam hidup.
Yang bertanggung jawab sebagai juri tidak lain adalah Enma sendiri.
Bergantung pada keputusan Enma, jiwa dapat memasuki lingkaran reinkarnasi, atau dikutuk untuk menderita di Neraka untuk selama-lamanya.
Dalam cerita One Piece, Enma juga dikenal sebagai Pedang yang bisa menembus dasar Neraka, jadi kaitannya dengan mitos itu jelas ada.
Selain itu, sifat unik Enma yang suka menyerap kekuatan penggunanya dan menggunakannya sebagai cara untuk menilai apakah pendekar pedang pantas menggunakan kekuatannya sebenarnya sangat mirip dengan mitos Enma yang sebenarnya.
Lagi pula, jika Enma memutuskan bahwa pengguna itu layak, maka itu akan memberikan kekuatan yang tidak masuk akal kepada pendekar pedang.
Tetapi jika dikatakan tidak, pengguna dapat kehilangan nyawanya, seperti pilihan antara reinkarnasi dan Neraka dalam mitologi.***