Kesaksian Mantan Downline : Julianto Eka Putra Pakai Doktrin ala Adolf Hitler Agar Korban Bungkam

- 14 Juli 2022, 21:33 WIB
Kesaksian Mantan Downline : Julianto Eka Putra Pakai Doktrin ala Adolf Hitler Agar Korban Bungkam / Foto : Collage JEP & Adolf Hitler
Kesaksian Mantan Downline : Julianto Eka Putra Pakai Doktrin ala Adolf Hitler Agar Korban Bungkam / Foto : Collage JEP & Adolf Hitler /Twitter @mazzini_gsp, @DeathBattleBot/

Perpaduan antara panggung yang megah, backsound yang dramatis, serta pemberian sugesti yang diulang-ulang ini akan menancap di pikiran bawah sadar seseorang yang mendengarnya.

Ini akan membuat orang tersebut menjadi tidak sadar dan lantas dengan mudahnya akan mengikuti semua hal yang telah didoktrinasikan pada dirinya.

“Siswa SMA SPI ini sering didoktrinasi ala seminar-seminar motivasi oleh Julianto Eka Putra bersama timnya. Bahkan hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-hari,” tulis Lia Lestari.

Isi doktrinnya, kata Lia, tentu saja tentang sikap fanatik dan patuh buta kepada SMA SPI dan juga Julianto Eka Putra.

Bahkan dalam kasus Julianto Eka Putra, indoktrinasi juga ditanamkan dalam diri siswa SMA SPI, sehingga mereka secara sukarela membela terdakwa.

“Apa yang dilakukan Julianto Eka Putra ini mirip seperti teknik propaganda dan doktrin ala Adolf Hitler, dalam mencetak pasukan-pasukan Nazi yang beringas,” kata Lia Lestari.

Prinsip Adolf Hitler saat menggunakan teknik ini adalah “kebohongan yang diulang-ulang akan menjadi kebenaran”.

Ini berarti, jika sebuah kebohongan berulang kali disebutkan, secara otomatis hal tersebut akan dianggap sebagai sebuah kebenaran oleh korbannya.

Dalam video yang diunggah oleh Lia Lestari pada akun Instagram miliknya ini, diperlihatkan salah satu contoh indoktrinasi yang dilakukan di SMA SPI.

Di mana saat itu, dalam pikiran bawah sadar para siswa secara tidak langsung telah ditanamkan kata-kata bahwa SMA SPI akan ditutup.

Halaman:

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Instagram @lia_lestari29


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah