Karir Kim Garam LE SSERAFIM Berhenti, Begini Ngerinya Kasus Bullying di Korea Buat Korban Hampir Bunuh Diri

- 20 Juli 2022, 15:52 WIB
Karir Kim Garam LE SSERAFIM Berhenti, Begini Ngerinya Kasus Bullying di Korea Buat Korban Hampir Bunuh Diri
Karir Kim Garam LE SSERAFIM Berhenti, Begini Ngerinya Kasus Bullying di Korea Buat Korban Hampir Bunuh Diri /Allkpop poto/

TERAS GORONTALO - Kasus bullying merupakan suatu tindakan yang tidak menyenangkan dimanapun.

Salah satunya tempat yang sering menjadi lokasi dalam perlakuan bullying adalah di area belajar atau sekolah.

Ternyata, bullying di Korea sangatlah berbeda dengan negara Indonesia yang bisa membuat korban melakukan hal nekat seperti bunuh diri.

Kim Garam pun yang sempat hiatus beberapa waktu yang lalu, resmi di depak dari HYBE dan Keluar dari grup LE SSERAFIM. 

Baca Juga: One Piece: Siapa Kurouma? Pertemuan Para Admiral Untuk Persiapan Perang Besar di Akhir Saga

Lalu apa perbedaannya, sehingga bisa saja membuat karir dan reputasi seorang idol maupun publik figur seperti Kim Garam LE SSERAFIM?

Dilansir dari Channel Youtube Korea Roemit, Kim Garam merupakan member dari LE SSERAFIM yang dituduh melakukan Bullying di sekolah.

Menurut sudut Pandang Hansol, selama ia menempuh pendidikan di Indonesia, hampir tidak ada namanya bully.

Kemungkinan hanya ada satu anak yang di jauhi dengan tidak diajak bicara, namun ketika si anak bertanya tetap dijawab. 

Baca Juga: 5 Jutsu Terlarang yang Paling Kuat Penggunanya di Anime Naruto

Atau sisi lain seperti di olok dengan ungkapan "belum mandi", atau lain sebagainya.

Naik level selanjutnya adalah anak yang baik, namun melakukan perbuatan yang dinilai tidak sepatutnya di usia itu seperti merokok dan minum minuman keras.

Selain itu,untuk level lebih diatas lagi adalah adanya perkumpulan dengan melakukan aksi gank dan lainnya.

Beberapa hal tersebut tentu berbeda dengan bullying yang dilakukan di negara Korea.

Namun meski tidak semuanya, ada beberapa anak di Korea yang melakukan  bullying dengan tingkat yang tergolong cukup ekstrem.

Untuk level biasa, biasanya beberapa siswa akan merampas uang temannya dan dijadikan kurir untuk membeli makanan.

Kemudian masuk level selanjutnya, ada istilah cyber bullying yang sedang tren dengan pembully mengirimkan pesan pesan jahat ke korban dan memaksa mereka untuk membacanya.

Selanjutnya level 3 korban biasanya dijadikan joki untuk menaikan kelas pada game dengan ancaman jika tidak berhasil akan selalu di ganggu.

Yang paling ekstrem adalah adanya sekelompok anak yang melakukan kerja sama untuk mendapatkan uang dari orang dewasa yang mencari prostitusi anak di bawah usia legal.

Mereka memalak orang dewasa dengan merekam ketika dia mau melakukan hubungan dengan anak di bawah usia legal tersebut.

Rekaman video tersebut digunakan untuk mengancam orang dewasa dengan meminta uang dalam jumlah lebih besar.

Kim Garam diduga melakukan aksi bullying selama pada masa ia menempuh pendidikan.

Bahkan, sang korban mengaku sangat stress hingga ingin melakukan bunuh diri.

Besarnya dampak bullying, kasus tidak akan semudah seperti dipanggil di ruangan guru saja.

Namun, untuk masalah bullying di Korea, pihak sekolah bahkan membuat komite khusus untuk menginvestigasi kasusnya.***

 

Editor: Gian Limbanadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah